Dalam sebuah bacaan, baik di buku atau media apapun kita kerap kali menemui tulisan dengan awalan yang menjorok ke dalam. Tulisan ini dinamakan dengan paragraf.

Mengutip dari wikipedia, paragraf adalah suatu gagasan yang berbentuk serangkaian kalimat yang saling berkaitan satu sama lain. 

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru).

Jenis-Jenis Paragraf

Membahas tentang paragraf, tahukah kamu apa saja jenis-jenis paragraf? Untuk memuaskan rasa keingintahuanmu, baca pemaparannya di sini hingga selesai, ya!

Setiap paragraf memiliki ciri yang berbeda-beda. Berdasarkan letak gagasan atau kalimat utamanya, jenis paragraf dibedakan menjadi 4, yaitu deduktif, induktif, campuran dan ineratif. Berikut penjelasannya :

Paragraf deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan utamanya berada di depan atau awal paragraf. 

Jenis paragraf ini gagasannya berkembang dari pernyataan umum ke khusus. Yang mana kalimat di awal adalah kalimat utama sementara sisanya adalah kalimat penjelas.

Contoh :

          Brokoli termasuk sayuran dengan kandungan antioksidan tinggi. Maka dari itu, cara memasaknya harus benar. Usahakan agar teksturnya matang, tetapi jangan sampai mengurangi atau menghabiskan kandungan gizinya. Sayuran ini lebih tepat dimasak dengan jenis rebus setengah matang sebelum dikonsumsi. Segera tiriskan dan siram dengan air dingin agar tetap berwarna cantik dan bentuknya tidak hancur. Cara memotong brokoli juga harus benar yaitu mengikuti tangkainya. Selain memengaruhi kesegaran, tangkai brokoli juga berfungsi sebagai hiasan untuk menambah selera makan.

Dari paragraf di atas, kalimat utamanya adalah brokoli termasuk sayuran dengan kandungan antioksidan tinggi.

Paragraf induktif

Jika paragraf deduktif gagasan utamanya berada di depan atau awal, maka paragraf induktif gagasan utamanya berada di belakang atau akhir paragraf. Berkebalikan dengan paragraf deduktif, paragraf jenis ini gagasannya berkembang dari pernyataan khusus ke umum. Kalimat di akhir adalah kalimat utama sementara yang lain merupakan kalimat penjelas.

Contoh :

        Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi. Beberapa kota disulap dengan nuansa putih, menghasilkan pemandangan cantik dan memikat bagi penikmat keindahan. Hawa dinginnya semakin hari menggigit kawasan-kawasan yang beriklim subtropis
dan sedang ini. Inilah musim dingin yang terjadi di negeri matahari terbit.

Dari paragraf tersebut, kalimat utamanya ialah inilah musim dingin yang terjadi di negeri matahari terbit.

Paragraf deduktif-induktif (campuran)

Gabungan dari kedua jenis paragraf sebelumnya, jenis paragraf yang satu ini memiliki kalimat utama di awal dan akhir paragraf.

Contoh :

         Meskipun sudah berumur, ibuku masih menuntut ilmu. Ibuku melanjutkan ke jenjang S2. Padahal seharusnya dia sudah tidak disibukkan lagi oleh tugas kuliah. Tetapi, sepertinya ibuku sangat menikmati sekolahnya. Sambil bernyanyi kecil dia mengerjakan tugas kuliahnya. Belajar terus sepanjang hayat, itulah semboyannya.

Dari paragraf di atas, kalimat utamanya adalah meskipun sudah berumur, ibuku masih menuntut ilmu. Belajar terus sepanjang hayat, itulah semboyannya.

Kalimat di awal adalah kalimat utama, kemudian dilanjutkan dengan kalimat kedua, ketiga dan keempat sebagai kalimat penjelas. Kalimat terakhir juga merupakan kalimat utama, yang mana kalimat ini merupakan kalimat yang menegaskan kembali kalimat utama di awal.

Paragraf ineratif

Paragraf yang satu ini kalimat utamanya terletak di tengah-tengah paragraf. Susunannya diawali dengan kalimat-kalimat penjelas sebagai pengantar, kemudian diikuti gagasan utama dan ditambahkan lagi kalimat-kalimat penjelas untuk menguatkan atau mempertegas informasi.

Contoh :

         Telaga ini menjadi tempat wisata utama di Magetan, Jawa Timur. Tempat ini sering dikunjungi orang-orang karena hawanya yang sejuk. Telaga ini berada di lereng Gunung Lawu. Telaga ini dikenal dengan nama Telaga Sarangan. Di sekitar telaga ini terdapat banyak hotel dan penginapan, dari yang sederhana sampai yang mewah. Kita juga bisa mengelilingi telaga dengan kendaraan atau berjalan kaki karena terdapat jalan mengelilingi seluruh area telaga.

Dari paragraf tersebut, kalimat utama yang dapat ditemukan adalah telaga ini dikenal dengan nama Telaga Sarangan. 

 

Nah, itulah tadi informasi singkat mengenai jenis-jenis paragraf yang dapat kami rangkum untukmu. Semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuanmu, ya!

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved