Fungsi Motivating (Pemberian Motivasi) dalam manajemen

Fungsi Motivating (Pemberian Motivasi) Fungsi ini sebenarnya telah dipaparkan pada pembahasan mengenai fungsi manajemen leading. Namun demikian, dalam ulasan ini hanya sebagai penegasan kembali bahwa motivating juga merupakan fungsi manajemen, kendatipun sebagian ahli memasukkan dalam fungsi manajemen lainnya. Seperti paparan di atas, bahwa motivating dipandang sebagai upaya pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain untuk bertindak mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan. Oleh karena itu, motivating dibutuhkan agar para anggota dalam suatu organisasi senantiasa dapat bekerja sama secara maksimal untuk mencapai tujuan. Pemberian motivasi tersebut tentunya hanya dapat dilaksanakan oleh mereka yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus. Dengan arti kata, hal tersebut menegaskan bahwa seorang manajer/pimpinan harus memiliki kemampuan dan keahlian lebih tinggi dari pada bawahannya. Menurut Maslow seperti yang dikutip Alam S.40 mengatakan bahwa orang dapat termotivasi dan bergerak melakukan sesuatu apabila kebutuhan kebutuhannya dapat terpenuhi. Kebutuhan manusia menerutnya ada lima, yaitu:

 a) Kebutuhan fisiologis Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang bersifat fisik, seperti kebutuhan manusia terhadap sandang, pangan, dan papan (perumahan).

b) Kebutuhan keamanan dan keselamatan Kebutuhan ini berkenaan dengan keamanan seseorang dalam kehidupannya, baik di tempat tinggalnya maupun di tempat kerjanya. Sehingga dalam konteks manajemen, orang akan terdorong melakukan aktivitas apabila ada jaminan keamanan dari mamajer terhadap dirinya.

c) Kebutuhan sosial (berkelompok) Kebutuhan ini misalnya keinginan untuk bergaul, bersekutu, membina persahabatan, menyelesaikan pekerjaan bersama, dan sebagainya. d) Kebutuhan akan prestise (harga diri) Kebutuhan ini merupakan pendorong yang keempat agar orang-orang dapat bertindak, misalnya kebutuhan menghormati diri sendiri, hormat terhadap sesamanya, keinginan pengakuan terhadap prestasinya, perasaan penting, perasaan memiliki peranan, nama baik, dan lain sebagainya.

 e) Kebutuhan aktualisasi diri Kebutuhan ini dapat juga disebut kebutuhan pemuasan diri, seperti kebutuhan untuk mengembangkan secara maksimal kemampuannya, keterampilannya, kemahirannya, kreativitasnya, mengembangkan potensi dirinya, dan lain sebagainya. Dengan demikian, kesimpulannya bahwa orang-orang akan termotivasi dan melakukan aktivitas berdasarkan tugas-tugas yang diberikan untuk mencapai tujuan organisasi, apabila lima kebutuhan tersebut terpenuhi kendatipun tidak secara bersamaan.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved