Green Accounting: Pengertian, Fungsi, Penerapan Akuntansi Lingkungan Akhir-akhir ini negara-negara dibawah
naungan PBB sedang gencarnya melaksanakan konsep Green dari semua sektor.
Sektor industri seperti ekonomi dan keuangan menjadi salah satu sasaran yang
harus diterapkan konsep green. Industry keuangan harus juga memperhatikan
konsep green dalam melakukan pencatatan dan pembukuan laporan keuangan. Konsep
green itu sendiri ialah sebuah terapan konsep pelestarian lingkungan hijau dari
semua aktivitas manusia. Sebagaimana diterapkan dalam ilmu akuntansi
yaitu dikenal dengan Green Accounting. Dalam upaya menjaga lingkungan, bidang
akuntansi memberikan pengaruh terhadap lingkungan hijau dari segi pencatatan
dan pelaporan keuangan. Selain itu dapat kita ketahui kegiatan perusahaan
adalah kegiatan untuk memperoleh keuntungan. Berbagai kegiatan yang dapat merusak
lingkungan seperti penebangan hutan untuk manufaktur, penggunaan kertas untuk
bukti transaksi secara berlebihan dan pembuangan limbah industry. Oleh karna
itu perlu adanya konsep green accounting yang memasukkan unsur biaya lingkungan
dalam kegiatan perusahaan. Pengertian Green Accounting Green Accounting atau dikenal dengan
akuntansi hijau adalah jenis akuntansi yang mencoba memasukan dan menghubungkan
factor biaya lingkungan kedalam kegiatan perusahaan. Green Accounting memberikan gambaran
terhadap upaya menjaga lingkungan dengan menggabungkan manfaat lingkungan
dengan biaya dari keputusan ekonomi melalui hasil keuangan perusahaan. Green Accounting dapa mengidentifikasi
antara biaya dan manfaat melalui konservasi lingkungan melalui kegiatan
perusahaan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan pada bidang penanganan
perubahan iklim. Fungsi konsep green accounting Fungsi internal Green Accounting diterapkan sebagai
manajemen perusahaan dalam mengatur biaya konservasi lingkungan dalam membuat
laporan keuangan untuk pengambilan keputusa. Konsep ini memberikan gambaran
baik terhadap penerapan disekitar lingkungan perusahaan agar berbasis
lingkungan hijau. Fungsi eksternal Green accounting berfungsi sebagai
manajemen perusahaan dalam mempengaruhi keputusan skateholder mengambil
keputusan untuk melakukan kerja sama seperti pelanggan, rekan bisnis, investor
dan bahkan masyarakat. Konsep ini menjadi tanggung jawab perusahaan sebagai pelaporan
keuangan yang akuntabilitas serta memasukkan unsur biaya konservasi lingkungan. Penerapan konsep Green Accounting Penerapan konsep Green Accounting oleh
perusahaan diterapkan berdasarkan skala kecil dan atau skala besar melalui
kegiatan industry dan laporan keuangan. Sebab perusahaan tidak akan lepas kewajiban
dan tanggung jawab memelihara dan menjala kelestarian lingkungan. ada banyak
perusahaan yang kegiatan operasionalnya hanya sekedar mengambil keuntungan
tanpa memperhatikan dapat terjadi pada lingkungan. Sebagai contoh penebangan pohon untuk
kegiatan manufaktur, pembungan limbah pabrik, penggunaan kertas HVS secara
berlebihan dan bahkan penggunaan plastic. Oleh karena itu perusahaan perlu
memperhatikan dan memasukkan unsur biaya lingkungan dalam pelaporan keuangan
oleh seorang akuntan. Perusahaan menilai biaya lingkungan yang
dibutuhkan untuk melestarikan lingkungan melalui keputusan ekonomi seperti
penanaman tanaman hias dilingkungan perusahaan, penerapkan bangunan hijau yang
ramah lingkungan serta mengelola dan mengalokasikan sampah dari kegiatan
perusahaan. Sifat dasar Green Accounting Relevan Green Accounting memberikan informasi
tantang biaya pemanfaatan dan pelestarian lingkungan. tetapi manajemen
pengelolaan biaya lingkungan harus memperhatikan materialitas dan relevansi
terhadap keuangan untuk keputusan ekonomi. selain itu dapat diprediksikan dari
sudut pandang agar pelestarian lingkungan dapat berkelanjutan hingga masa
depan. Handal Green Accounting memberikan data akurat
yang dapat membangun kepercayaan skateholder terdapat pelestarian lingkungan.
Green Accounting harapannya dapat menjelaskan antara manfaat dan biaya yang
handal terhadap kebutuhan pelestarian lingkungan. lebih baik pula perusahaan
harus menggunakan metode yang sesuai dengan manajemen keuangan terhadap
kebutuhan kegiatan operasional dengan biaya pemanfaatan lingkungan. Mudah dipahami Green Accounting memberikan informasi biaya
pemanfaatan lingkungan yang dapat dipahami oleh pengguna laporang keuangan.
Sehingga biaya yang dikeluarkan sesuai alokasi kebutuahn biaya lingkungan itu
sendiri. Agar laporan keuangan yang dihasilkan dapat dengan mudah dipahami,
seorang akuntan harus memberikan informasi keuangan yang transparansi dan
akuntabilitas terhadap penggunaan keuangan seperti biaya lingkungan. Dapat dibuktikan Laporan keuangan yang dihasilkan dan juga
memasukkan unsur biaya lingkungan harus dapat dibuktikan. Perusahaan harus
mampu memberikan bukti pelestarian lingkungan melalui biaya yang telah
dimanfaatkan sesuai standar oleh perusahaan. Adapun bukti yang bisa
dipresentasikan yaitu pemanfaatan lingkungan seperti tanaman hias disekitar
perusahaan. Pentingnya penerapan Green Accounting bagi
perusahaan dalam membuat dan membukukan laporan keuangan dengan memasukkan
unsur-unsur biaya pelestarian lingkungan. Green Accounting sebagai konsep
akuntansi yang peduli terhadap lingkungan dan mendukung terwujudnya SDGs 2030
bidang penanganan perubahan iklim.
|