Kelebihan Accrual Basis
Akuntansi berbasis akrual ini dipakai oleh perusahaan besar hingga pemerintahan seperti BUMN, PT GARUDA INDONESIA, dll. Hal ini dapat terjadi karena tidak terlepas dari salah satu kelebihannya yaitu menganggap bahwa tidak begitu penting tentang waktu diterimanya pemasukan, melainkan yang penting adalah pengakuannya sebagai pendapatan. Jadi walaupun kas belum diterima, tetapi sudah menunjukkan kondisi pendapatan.
Penerapan metode pencatatan akuntansi berbasis akrual ternyata memiliki kelebihan yang sangat penting yaitu berupa tolok ukur atau Acuan modal. Ini dapat terjadi karena pencatatan dan penghitungan pemasukan dan pengeluaran kas akan mempengaruhi modal. Artinya, tambahan pemasukan atau pendapatan dapat menjadi investasi yang merupakan tolok ukur modal perusahaan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa penerimaan dan pengeluaran adalah hal penting dalam laporan operasional. Hal tersebut lantaran penerimaan dan pengeluaran akan mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan. Melalui akuntansi berbasis akrual, pendapatan langsung diakui saat terjadinya transaksi meskipun kas belum diterima.
Akuntansi berbasis akrual juga lebih mudah digunakan untuk pengukuran aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam siklus akuntansi.
Oleh karena pencatatan dilakukan saat terjadinya transaksi, maka informasi yang diberikan dianggap lebih akurat, jelas, dan bisa dipercaya. Selain itu, beban juga artinya langsung diakui saat terjadi transaksi sehingga bisa lebih jelas untuk mengetahui pengurangan pendapatan perusahaan karena beban.
Melalui akuntansi berbasis akrual, piutang tidak tertagih tidak akan dihapus secara langsung. Hal ini menjadikan metode penghapusan piutang tidak perlu lagi digunakan. Namun perlu diperhatikan pula bahwa contoh piutang tak tertagih akan dihitung dalam estimasi piutang tak tertagih. Oleh karena adanya pembentukan cadangan kas tidak tertagih inilah maka risiko kerugian bisa dikurangi. Kekurangan Accrual Basis1. Bisa Mengurangi PendapatanMeskipun dalam kelebihannya akuntansi berbasis akrual bisa mengurangi risiko kerugian, tetapi di sisi lain juga bisa mengurangi pendapatan. Hal ini lantaran biaya yang belum dibayarkan secara kas akan dicatat efektif sebagai biaya. 2. Risiko Pendapatan Tak TertagihOleh karena pencatatan dilakukan saat transaksi meskipun kas belum masuk, maka akuntansi berbasis akrual ini berisiko mengurangi pendapatan karena adanya pendapatan tak tertagih. 3. Pembentukan Cadangan Bisa Mempengaruhi PendapatanAkuntansi berbasis akrual juga memiliki kelemahan karena adanya pembentukan cadangan. Pembentukan cadangan inilah yang bisa mempengaruhi atau lebih tepatnya mengurangi pendapatan perusahaan. 4. Entitas Tidak Mempunyai Perkiraan TepatPenggunaan akuntansi berbasis akrual menjadikan entitas tidak mempunyai perkiraan yang tepat kapan kas yang belum dibayarkan pihak lain bisa diterima oleh perusahaan. 5. Bisa Mengakibatkan Penurunan EkuitasPenerapan akuntansi berbasis akrual juga bisa berakibat pada penurunan ekuitas. Hal ini adalah akibat dari penyusutan dan amortisasi. 6. Biaya Administrasi Lebih MahalAkuntansi berbasis akrual juga dianggap memperbesar biaya administrasi. Hal ini lantaran prosedur administrasi dalam akuntansi akrual lebih rumit.
|