Kewajiban dipahami sebagai kewajiban debitur untuk melakukan terhadap krediturnya. Debitur harus menjadikan kreditur sebagai pengikat.

Jika Kita mengirim faktur kepada pelanggan, itu mengikat dan pelanggan Kita berkewajiban untuk membayarnya. Cari tahu di sini apa yang dapat Kita lakukan jika pelanggan tidak membayar.

Liabilitas adalah kewajiban pengusaha (debitur) kepada pemasok atau pelanggannya (kreditur). Kewajiban ini sebagian besar bersifat finansial dalam bentuk pembayaran moneter, tetapi dapat juga terdiri dari pembayaran lain. Lawan dari kewajiban adalah klaim.


Karakteristik Kewajiban

Inti dari kewajiban adalah bahwa obligor belum membayar imbalan atas kinerja yang telah dilakukan oleh obligor. Jika pertimbangan dibuat paralel dengan layanan, yaitu perusahaan membayar tunai langsung di kasir, misalnya, ini tidak mengakibatkan kewajiban apa pun.

Persamaan dari semua kewajiban adalah kewajiban yang mengikat untuk membayar jumlah tertentu pada waktu tertentu. Biasanya, ini adalah pembelian yang dibayar secara kredit.

Contoh kewajiban yang timbul:

Pada 15 Mei 2019, Hari memesan barang senilai 2.000 dari pengecer. Minuman akan segera diantar. Namun, tagihan dari Hari tidak akan dibayar hingga 31 Mei 2019. Akibatnya, Hari akan memiliki kewajiban terhadap pemasok minumannya hingga 31 Mei.

kewajiban di neraca

Semua kewajiban perusahaan dicatat sebagai item kolektif di neraca sebagai bagian dari pembukuan berpasangan.

Di neraca, item "kewajiban" muncul di sisi kewajiban dan dibagi menjadi item berikut:

a) Hutang usaha: Hutang kepada pemasok dan pelanggan juga disebut sebagai hutang dagang.

b) Kewajiban kepada bank: Kewajiban jenis ini muncul, misalnya, ketika pinjaman atau kredit diambil.

c) Pembayaran di muka yang diterima berdasarkan pesanan: Jika perusahaan menerima pembayaran di muka atas pesanan dari pelanggan, ini juga menimbulkan kewajiban.

d) Obligasi: Ketika sebuah perusahaan menerbitkan obligasi, itu menimbulkan kewajiban kepada pembeli obligasi.

e) Kewajiban kepada perusahaan afiliasi: Kewajiban ini timbul dari hubungan bisnis antara perusahaan induk dan anak perusahaan.

f) Kewajiban yang timbul dari penerimaan wesel yang ditarik dan pengeluaran wesel sendiri

g) Kewajiban kepada perusahaan yang memiliki kepentingan ekuitas: Ini termasuk kewajiban kepada perusahaan yang memiliki kepentingan proporsional di perusahaan mereka sendiri, misalnya mitra terbatas di GbR

h) Kewajiban lainnya: Item ini mencakup semua kewajiban yang tidak tercakup dalam salah satu kategori yang disebutkan, misalnya kewajiban dari pajak penjualan atau pajak upah.


 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved