Apa Itu Laporan Arus Kas atau Cash Flow Statement? Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) menyebutkan
laporan arus kas sebagai salah satu yang harus dibuat per periode. Laporan arus
kas atau cash flow statement merupakan laporan yang berisikan pendapatan
dan pengeluaran yang terjadi. Dalam sebuah laporan arus kas disajikan informasi
berupa pendapatan tunai, jumlah kas yang diterima, beban, prive, pembayaran
utang, dan sebagainya. Manfaat Laporan Arus Kas atau Cash Flow Statement Informasi dari laporan arus kas yang didapatkan nantinya
akan sangat berguna bagi perusahaan atau penggunanya, khususnya sebuah laporan
arus kas yang tersusut secara lengkap dan baik. 1.
Mengevaluasi kemampuan perusahaan Laporan arus kas akan membantu dalam mengetahui apakah
sebuah perusahaan sehat atau tidak. Sebuah perusahaan yang sehat bisa dilihat
dari kemampuannya dalam membayar kewajiban beban operasionalnya seperti gaji
karyawan dan membayar dividen. 2.
Dasar pengambilan keputusan Lewat informasi yang disajikan dalam laporan arus kas,
pengguna atau perusahaan khususnya pihak manajemen bisa menggunakannya sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan. Pengguna atau perusahaan juga bisa
memanfaatkannya untuk menyusun strategi atau langkah kedepannya untuk
menghadapi perubahan yang mungkin akan terjadi. 3.
Mengetahui Kemampuan Perusahaan Laporan arus kas juga membantu perusahaan dalam mengetahui
kemampuannya dalam menghasilkan arus kas. Oleh karena itu, laporan arus kas
sangatlah penting bagi sebuah perusahaan atau bisnis. Susunan Bagian dalam Laporan Arus Kas Sebelum belajar cara menyusun laporan arus kas, kita harus
tahu terlebih dahulu 3 bagian penting dalam sebuah laporan arus kas. Setiap
entitas yang menyiapkan laporan arus kas pasti memiliki item yang berbeda, tapi
secara garis besar biasanya tergolong sebagai salah satu dari tiga. Berikut 3
bagian penting dalam sebuah laporan arus kas: 1.
Kas Aktivitas Operasi Bagian pertama dalam sebuah laporan arus kas biasanya
adalah laporan kas aktivitas operasi. Bagian yang satu ini berhubungan dengan
kegiatan operasional yang terjadi dalam sebuah perusahaan, baik itu pendapatan
atau pengeluaran. Bagian pendapatan biasanya akan mencatat pendapatan yang
diterima seperti komisi, royalti yang diterima, fee yang diterima, dan
sejenisnya. Sedangkan, bagian pengeluaran biasanya pembayaran gaji, pembayaran
listrik, pembayaran sewa, dan sejenisnya. 2.
Kas Aktivitas Investasi Bagian selanjutnya adalah laporan kas aktivitas investasi.
Perusahaan pasti sering melakukan investasi sebagai upaya untuk mengembangkan
perusahaan. Laporan kas aktivitas investasi biasanya berkaitan dengan akuisisi
atau pelepasan aktiva dalam jangka panjang. Akuisisi berkaitan dengan
pengeluaran seperti membeli aset tetap, aset jangka panjang, dan juga aset
tidak berwujud. Sedangkan pelepasan berkaitan dengan pendapatan seperti menjual
saham, menjual tanah, menjual perlatan, dan sebagainya. 3.
Kas Aktivitas Pendanaan Bagian terakhir yaitu kas aktivitas pendanaan biasanya
berkaitan dengan kegiatan pendaan atau financing seperti injeksi atau
membayar modal. Bagian ini memiliki fungsi untuk mengetahui komposisi modal
milik perusahaan, apakah modalnya bertambah atau berkurang karena digunakan
untuk mendanai. Kas aktivitas pendanaan berkaitan erat dengan modal dan utang
yang dimiliki oleh perusahaan. Contohnya seperti obligasi, melunasi kredit,
membayar dividen, dan sejenisnya. Metode Menyusun Laporan Arus Kas Dalam menyusun sebuah laporan arus kas biasanya
menggunakan salah satu dari dua metode, yaitu metode langsung dan tidak
langsung. Hasil dari kedua metode tersebut sama saja. Hanya saja metode
langsung berdasarkan akuntansi kas dan sedangkan metode tidak langsung
berdasarkan akuntansi aktual. Mungkin kalian bertanya metode mana yang lebih sering
digunakan? Kebanyakan akuntan akan menggunakan metode tidak langsung karena
lebih mudah dalam menggunakannya. Dengan menggunakan metode tidak langsung,
hanya perlu menggunakan informasi dari dokumen yang sudah ada. Kebanyakan Usaha
Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) lebih memilih untuk menggunakan metode tidak
langsung. Begini cara penyusunannya: Hal pertama yang perlu kalian siapkan adalah laporan
neraca dan laporan laba rugi pada periode yang sedang berlangsung. Pada dokumen
tersebut kalian akan menemukan hal-hal yang diperlukan untuk penyusunan laporan
arus kas nantinya. Laporan laba rugi akan memberi tahu apakah perusahaan
mengalami laba atau rugi dan nantinya akan digunakan saat menyusun laporan arus
kas operasi. Laporan neraca akan kalian gunakan untuk mengetahui
kegiatan-kegiatan transaksi masuk ke bagian mana nantinya.
Setelah itu baru kita
bisa memulai untuk menyusun laporan arus kas. Seperti yang dijelaskan sebelumnya,
kita akan memulai dengan menyusun bagian laporan arus kas aktivitas operasi.
Lakukan penyesuaian laba rugi terhadap seluruh kegiatan transaksi yang
berkaitan dengan operasional perusahaan. Penyesuaian yang dimaksud bisa
dikurang atau ditambah, tergantung dari transaksi yang terjadi |