Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Sangat penting
bagi UMKM untuk melakukan pengelolaan terhadap aktivitas bisnis untuk
pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien. informasi data
keuangan merupakan salah satu informasi yang memiliki kedudukan strategis bagi
UMKM, karena begitu banyak keputusan bisnis yang didasarkan atas informasi
keuangan. Siklus akuntansi UMKM (usaha mikro,
kecil, dan menengah) membantu para pemilik usaha dalam menjalankan usahanya. Penerapan
siklus ini tidak hanya memperlancar proses pencatatan arus keuangan dalam suatu
usaha, tetapi juga bermanfaat dalam perencanaan masa depan bisnis tersebut. Selain itu, adanya penerapan siklus
akuntansi dalam sebuah UMKM mempermudah pengelolaan penghasilan sehingga pelaku
bisnis dapat melihat besaran pendapatan bersih dan dapat melaporkan pajak
dengan lebih tepat. Siklus akuntansi adalah proses
penyusunan laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterima.
Ketika seluruh perusahaan skala besar telah menerapkan siklus ini dalam
bisnisnya, hanya sebagian dari pelaku UMKM yang menjalankannya. Ini dikarenakan
pebisnis skala kecil hingga menengah menempatkan fokus pada pendapatan sehingga
tidak terlalu memerhatikan laporan keuangan. Faktanya, siklus akuntansi berguna untuk perkembangan
sebuah bisnis. Ada lima manfaat akuntansi UMKM yang dapat dirasakan,
yaitu: 1. Menyampaikan informasi yang berguna untuk perencanaan bisnis Penerapan siklus akuntansi UMKM dapat
menjadi pemberi informasi usaha yang berguna untuk si pelaku usaha sendiri,
terutama dalam hal keuangan yang terjadi dalam usaha tersebut. Informasi ini
dapat membantu pebisnis untuk menentukan langkah strategi yang tepat untuk
mengembangkan bisnisnya. Selain itu, informasi akuntansi ini juga berguna untuk
pengambilan investasi dan kredit pada bisnis usaha tersebut. 2. Mengetahui posisi keuangan usaha Siklus akuntansi dapat memberikan
informasi mengenai posisi keuangan dari bisnis yang sedang berjalan. Pengusaha
dapat melihat daftar transaksi penjualan dan pembelian yang terjadi dalam
bisnis yang ia kelola. Dengan begitu, pengusaha dapat mengetahui jumlah modal
pada saat tersebut, jumlah utang dan piutang yang ia miliki hingga nilai aset
dalam bisnisnya. 3. Memberikan gambaran neraca perusahaan Adanya pencatatan akuntansi dalam suatu
usaha memudahkan pemilik bisnis dalam mencari tahu untung-rugi bisnisnya yang
telah berjalan. Saat ini, pelaku UMKM hanya membuat pencatatan sederhana
mengenai arus uang masuk dan uang keluar dalam usahanya. Namun jika menerapkan siklus akuntansi secara
menyeluruh, pemilik bisnis dapat mengetahui sejelas mungkin mengenai jumlah
laba, jumlah rugi, jumlah modal, dan jumlah utang dalam usahanya. 4. Mempermudah perhitungan pajak usaha yang perlu dilaporkan Pebisnis skala mikro, kecil, dan
menengah termasuk pelaku Wajib Pajak yang perlu melaporkan dan membayar pajak
usahanya. Pelaporan pajak akan menjadi kurang lancar ketika pebisnis tidak
memiliki catatan keuangan perusahaan yang rapi dan tepat. Sebab, pebisnis tidak
tahu besaran pajak yang perlu ia bayarkan karena tidak adanya laporan
penghasilan yang rapi dan benar. Ketika pebisnis menerapkan siklus
akuntansi dalam UMKM miliknya, ia akan mengetahui besaran penghasilan bersih
yang usahanya miliki sehingga dapat menghitung besaran pajak yang perlu ia
lapor dan bayar setiap periodenya. Pemilik bisnis bisa menggunakan bantuan aplikasi pajak jika sudah memiliki laporan keuangan yang terstruktur
rapi namun bingung dalam menghitung pajak yang perlu dibayar. 5. Menyediakan informasi data mengenai kinerja usaha Dengan mengetahui arus uang masuk dan uang keluar,
daftar transaksi yang terjadi selama usaha berjalan, dan melihat kondisi
keuangan perusahaan dari siklus akuntansi ini, pemilik usaha akan mendapatkan
gambaran umum mengenai kinerja usahanya.
Serta informasi lainnya yang berkaitan dengan
keputusan untuk masa depan usaha. Pentingnya Siklus Akuntansi untuk UMKM Tidak memungkiri bahwa masih banyak
pelaku UMKM yang belum menerapkan siklus akuntansi dalam usahanya. Ini dapat
berdampak pada kelancaran jalan usaha tersebut. Salah satu alasan usaha skala
mikro hingga menengah tidak dapat bertahan adalah lupa membayar pajak. Hal ini
dapat disebabkan karena tidak adanya catatan keuangan usaha yang terstruktur
rapi untuk memberikan informasi besaran pajak yang perlu dibayarkan.
Akuntansi terbagi dalam berbagai cabang,
dan salah satunya adalah akuntansi
perpajakan yang mencatat keuangan sebuah badan usaha untuk
mengetahui jumlah pajak yang perlu dibayar. Akuntansi perjakan menghasilkan
laporan pajak yang berguna bagi pemilik bisnis untuk lapor pajak dengan tepat
dan cepat. Karena itu, penting diperhatikan untuk pelaku UMKM menerapkan siklus
akuntansi dalam bisnisnya. Selain itu, akuntansi dapat menjadi alat
pengukur, alat informasi, dan alat analisis mengenai keadaan ekonomi usaha. Adanya
penerapan akuntansi dalam usaha mikro, kecil, dan menengah dapat membantu
pelaku usaha dalam membuat keputusan penting terkait arah bisnisnya. |