Siapa disini yang masih menabung di celengan ayam? Sejak kecil kita selalu diajarkan oleh orang tua kita menabung, yang paling populer adalah menabung di celengan ayam supaya kelak bisa kita gunakan suatu saat nanti. Secara tidak langsung orang tua mengajarkan kepada anaknya agar tidak boros dalam perihal keuangan dengan cara yaitu menyisihkannya untuk ditabung di celengan ayam tadi. Oleh karena itu pentingnya menabung sejak dini bisa dijadikan sebagai kebiasaan positif kelak dewasa nanti tidak boros dalam masalah keuangan.


Seiring berkembangnya waktu dari zaman ke zaman ada cara yang lebih aman dalam menabung selain di celengan ayam yaitu menabung di bank. Dimana celengan ayam berpontensi bisa hilang dicuri oleh orang lain atau kita sendiri yang mengambilnya karena tidak tahan melihat uang di celengan ayam tersebut untuk digunakan. Kini menabung di bank merupakan sebuah trend menabung yang baru karena dinilai aman serta nyaman tidak khawatir uang akan hilang dan terbukti juga menabung di bank bisa membuat uang kita mempunyai nilai tambah dibanding dengan menabung di celengan ayam yang hasilnya tidak akan bertambah.


Maka dari itu orang tua berbondong-bondong membukakan anaknya tabungan di bank dengan harapan uang tersebut aman dari pencuri dan bisa mempunyai nilai tambah. Namun menabung di bank juga terdapat kekurangan, dimana uang yang kita tempatkan di bank memiliki nilai tambah namun sangat kecil sekali nilai tambah yang diberikan oleh bank terhadap uang yang kita taruh tersebut. Bahkan uang yang tadi kita simpan di bank nilainya akan terus menurun dengan adanya inflasi yang tiap tahun selalu meningkat, ini membuat orang tua akan sadar apabila anak mereka terus menerus menabung di bank akan sangat kurang efektif untuk waktu jangka panjang karena nilai dari uang tersebut terus menurun.


Kini ada cara yang efektif selain menabung di bank akan tetapi tidak perlu khawatir lagi akan adanya inflasi yaitu dengan cara “Investasi”. Investasi sendiri adalah suatu kegiatan menanamkan modal baik secara langsung atau tidak langsung dengan mengharapkan keuntungan dimasa yang akan datang. Investasi itu sendiri bisa ditempatkan dimana saja seperti emas, deposito, reksadana, peer to peer lending (P2P), obligasi, dan saham. Masing-masing juga mempunyai resiko tersendiri, tentu sebagai orang tua menginginkan suatu hari nanti masa depan anak mereka cerah dan kebutuhannya bisa tercukupi.


Sebagai contoh orang terkaya nomor 7 dunia tahun 2021 versi majalah forbes yaitu Warren Buffett, beliau adalah investor tersukses sepanjang sejarah. Beliau sudah terjun dalam dunia investasi sejak umur 11 tahun tepatnya di investasi saham pada tahun 1941 adapun saham pertama kali yang beliau beli adalah Cities Serviced Preferred dengan harga 38 dolar AS per saham waktu 1941. Berawal dari itu kini Warren Buffet mempunyai total harta kekayaan US$90.9 miliar atau setara dengan Rp 1.270.498 trilyun (kurs 13.976.88) per februari 2021. Adapun quote terkenal dari Warren Buffet tentang investasi yaitu “Do not save what is left after spending, but spend what is left after saving” jangan menabung apa yang telah kamu belanjakan, tetapi belanjakan apa yang tersisa setelah menabung.


Dengan demikian orang tua harus mengajarkan dan melatih mengenai investasi sejak dini. Disisi lain orang tua juga harus mengajarkan pengetahuan akan dunia investasi kepada anakanaknya dengan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti supaya mereka agar lebih terbiasa dengan dunia investasi sejak dini.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved