Apa yang diharapkan dari sebuah perusahaan ketika mengeluarkan produk baru? Tentu saja hal dasar yang diinginkan adalah segera mendapatkan keuntungan. Namun, jika hal tersebut belum dapat tercapai, minimal biaya produksi tersebut mampu menutup modal sebelumnya atau balik modal. Kondisi ini dapat disebut juga sebagai break even point.

Break even point atau yang dikenal dengan BEP merupakan menjadi pedoman dasar bagi investor menanamkan dananya ke sebuah perusahaan. Jika perusahaan mampu mengelola BEP dengan baik, mudah bagi investor untuk masuk ke dalam perusahaan. 

Apa Itu Break Even Point

Secara umum, break even point adalah titik keseimbangan ketika laba yang didapatkan setara dengan biaya dalam proses produksi. Definisi lain dari break even point adalah situasi ketika jumlah pendapatan sebanding dengan jumlah pengeluaran dalam setiap produksi produk atau jasa. Jika hal tersebut terjadi, secara umum, masyarakat menyebutnya sebagai balik modal.

Pedoman Dasar Break Even Point

Ada 6 pedoman dasar untuk mengetahui seberapa pentingnya break even point bagi perusahaan yaitu:

  • Ada dua biaya yang dihitung dalam BEP yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
  • Nilai pada biaya tetap akan selalu stabil meskipun terjadi perubahan di setiap kegiatan produksi.
  • Nilai pada biaya variabel akan berubah sesuai dengan perubahan volume produksi.
  • Ketika memasuki periode analisis, harga jual untuk setiap produk tidak berubah sehingga harga jual di bisnis pun tetap.
  • Jika mengacu pada dasar BEP, jumlah barang yang diproduksi habis terjual.
  • BEP hanya untuk satu produk maka apabila ingin melakukan produksi berbagai produk perlu adanya keseimbangan.

Dengan mengetahui pedoman dasar dari BEP maka menjadi mudah bagi perusahaan untuk berusaha mencapai titik BEP.

Tujuan Break Even Point

Setelah mengetahui BEP, Anda perlu memahami tujuan dari BEP yaitu:

  • Membantu perusahaan untuk memberi pemahaman ketika harga produk berubah maka nilai keuntungan pun ikut berubah.
  • Memberikan informasi mengenai terjadinya kerugian sehingga perusahaan mampu mengantisipasi sejak awal.
  • Membantu perusahaan untuk bekerja lebih efisien dan efektif seperti dari tenaga manusia ke mesin. Hal ini akan berdampak pada biaya variabel dan tetap serta mampu menekan biaya produksi.
  • Mengetahui sisa kapasitas produksi setelah tercapainya BEP.
  • Mengetahui prediksi laba yang akan dicapai.

Manfaat Break Even Point

Setelah mengetahui tujuan, Anda perlu memahami manfaat dari BEP yaitu:

  • Sebagai pedoman dasar dalam menentukan margin.
  • Pebisnis semakin jeli, cermat, dan detail dalam bisnisnya dan terus melakukan inovasi agar bisa berkembang.
  • Pedoman bagi perusahaan maupun pebisnis untuk memberi nilai investasi secara tepat dan memberi keseimbangan dalam biaya produksi.
  • Bahan analisis perusahaan di dalam transaksi, nilai jual beli saham, dan perencanaan keuangan. 


 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved