ASET TETAPAset tetap mencakup semua aset yang dimiliki oleh perusahaan dan dimaksudkan untuk melayani operasi bisnis dalam jangka panjang. Sifat jangka panjang umumnya diasumsikan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap tidak dikonsumsi dalam proses nilai tambah, tetapi diperlukan untuk fungsionalitas perusahaan. Sebuah subdivisi menjadi: · perumahan, tanaman dan peralatan · Aset tidak berwujud · aset keuangan Aset yang dapat disusutkan dan tidak dapat disusutkanSaat mencatat aset tetap dalam akun perusahaan, perhatian harus diberikan untuk memastikan bahwa aset tersebut diklasifikasikan dengan benar. Item neraca ini dapat dibagi menjadi aset tetap yang dapat disusutkan dan tidak dapat disusutkan. Perbedaan ini relevan untuk penilaian akuntansi aset individual. Aset tak berwujud umumnya dianggap tidak dapat disusutkan. Aset keuangan atau paten, misalnya, tidak kehilangan nilai melalui penggunaannya. Namun, tergantung pada jenis penggunaannya, tanah juga dihitung sebagai aset yang tidak dapat disusutkan. Sebagai perbandingan, aset yang dapat disusutkan kehilangan nilai dengan penggunaan. Mobil, bangunan, atau mesin produksi adalah contoh aset yang dapat disusutkan. Evaluasi spesifik dari masing-masing item dijelaskan di bagian terpisah. Komponen aset tetap secara rinciAset tetap dibagi menjadi tiga item sesuai dengan struktur neraca hukum komersial. Ini dicirikan oleh properti yang berbeda dan kriteria penugasan. Aset tidak berwujudAset selalu tidak berwujud jika tidak ada secara fisik. Dibandingkan dengan mobil, misalnya, perangkat lunak hanyalah digital dan karenanya tidak penting. Selain perangkat lunak (khususnya lisensi), hak dan paten juga dapat dimasukkan dalam kategori aset tetap ini. Oleh karena itu, aset tidak berwujud dapat menjadi bagian besar dari aset tetap, terutama di perusahaan yang tidak memiliki fasilitas produksi sendiri. Hak merek dagang, kontrak atau lisensi biasanya merupakan aset jangka panjang. Selain hal-hal yang telah disebutkan, goodwill atau uang muka yang dilakukan juga dapat dicatat sebagai aset tidak berwujud. perumahan, tanaman dan peralatan Item "Aset tetap" membentuk pasangan dari aset tidak berwujud. Semua aset yang memiliki karakter material akan ditampilkan di sini. Ini biasanya bangunan, tanah atau mesin. Selain itu, peralatan kantor atau kendaraan bermotor misalnya juga dapat dikapitalisasi sebagai aset tetap. aset keuanganInvestasi keuangan memiliki status khusus. Meskipun ini umumnya akan digambarkan sebagai aset tidak berwujud, namun harus ditunjukkan secara terpisah. Investasi keuangan dihasilkan dari penyediaan dana. Ini bisa terjadi, misalnya, saat membeli sekuritas, memberikan pinjaman atau dalam kasus kepemilikan saham. Aset yang tidak dapat disusutkanMenurut HGB, aset yang tidak dapat disusutkan harus diperhitungkan sebesar harga perolehan. Selain harga beli, ini termasuk semua biaya yang diperlukan untuk menempatkan aset dalam kondisi operasional. Dalam kasus properti, misalnya, ini bisa berupa biaya administrasi atau biaya perantara. Pengurangan seperti rabat berikutnya (misalnya bonus atau diskon tunai) harus dikurangkan dari biaya perolehan. Penurunan nilai hanya diakui setelah pengakuan awal jika penurunan tersebut bersifat luar biasa. Mereka juga harus memiliki karakter jangka panjang. Misalnya, jika sebuah perusahaan menemukan bahwa sebuah properti terkontaminasi limbah beracun, properti tersebut akan kehilangan nilainya. Dapat diasumsikan bahwa depresiasi akan berlanjut secara permanen. Oleh karena itu, penurunan nilai (depresiasi) diperlukan. Jika alasan penurunan nilai tidak ada lagi, ada persyaratan atribusi. Oleh karena itu perusahaan harus kembali ke nilai semula dalam neraca. Hanya dalam hal itikad baik hal ini tidak terjadi. Konsep penyusutanApa yang disebut penyusutan luar biasa sudah dibahas di bagian sebelumnya. Namun, konsep penyusutan reguler lebih luas. Ini dimaksudkan untuk mencerminkan hilangnya nilai aset. Untuk alasan ini, perolehan aset tidak dihitung sebagai beban dalam laporan laba rugi. Biaya tersebut hanya timbul dari penyusutan yang terjadi pada tahun-tahun berikutnya. Pada prinsipnya, perusahaan memiliki berbagai bentuk penyusutan yang tersedia. Ini adalah, misalnya: · Depresiasi linier · depresiasi degresif · Depresiasi berdasarkan unit kinerja Sementara penyusutan garis lurus memberikan jumlah yang sama selama periode waktu tertentu, metode saldo menurun mengasumsikan persentase tetap. Varian degresif sering dipindahkan ke model linier setelah beberapa tahun. Penyusutan berdasarkan unit kinerja menentukan kinerja maksimum suatu aset (mis. kilometer mobil) dan kemudian memberikan penyusutan sebanding dengan jarak tempuh. Aset yang Dapat DisusutkanBerkenaan dengan aset yang dapat didepresiasi, persyaratan IFRS dan HGB sama di bidang yang relevan. Perbedaan dapat terjadi saat pertama kali menerapkannya, tetapi dalam praktiknya biasanya kecil.
Aset yang dapat didepresiasi biasanya dinilai dengan biaya perolehan diamortisasi. Ini berarti bahwa biaya perolehan dikurangi dengan penyusutan. Prosedur ini memperhitungkan bahwa aset yang dapat didepresiasi menjadi usang dengan bertambahnya usia dan tingkat penggunaan. Mereka perlu diperbaiki atau diperbarui. |