Apa itu Activity Based Costing (ABC)?

Activity Based Costing (ABC) adalah suatu metode penghitungan biaya yang digunakan oleh perusahaan untuk lebih akurat menentukan biaya produk atau jasa yang mereka hasilkan. 

ABC didasarkan pada pemahaman bahwa berbagai aktivitas dalam suatu perusahaan menyebabkan biaya, dan biaya ini kemudian dialokasikan ke produk atau jasa berdasarkan sejauh mana aktivitas-aktivitas ini digunakan.

Activity Based Costing vs. Volume Based Costing

Activity Based Costing (ABC) dan Volume Based Costing adalah dua metode penghitungan biaya yang berbeda yang digunakan oleh perusahaan untuk menentukan biaya produk atau jasa. Berikut perbedaan utama antara keduanya:

  1. Pendekatan dasar 

Metode ABC (Activity Based Costing) menggunakan pendekatan yang lebih rinci dan akurat dalam menentukan biaya produk atau jasa. Metode ini berfokus pada aktivitas-aktivitas yang sebenarnya menyebabkan dan menghubungkan biaya tersebut dengan produk atau jasa berdasarkan aktivitas (activity drivers).  

Volume Based Costing: menggunakan pendekatan yang lebih sederhana dengan mengalokasikan biaya overhead berdasarkan volume produksi atau jumlah unit yang dihasilkan.

  1. Alokasi biaya

Dalam ABC, biaya dialokasikan berdasarkan sejauh mana aktivitas-aktivitas tertentu digunakan oleh produk atau jasa. 

Volume Based Costing: Metode ini mengalokasikan biaya overhead secara proporsional terhadap jumlah produksi atau jumlah unit yang dihasilkan. Ini berarti bahwa produk atau jasa dengan volume yang tinggi akan memiliki biaya overhead yang lebih tinggi

  1. Akurasi biaya 

ABC: cenderung memberikan gambaran biaya yang lebih akurat karena memperhitungkan aktivitas-aktivitas yang sebenarnya memengaruhi biaya. Ini lebih cocok untuk perusahaan dengan produk atau jasa yang kompleks atau beragam. 

Volume Based Costing: cenderung menghasilkan estimasi biaya yang kurang akurat, terutama jika aktivitas-aktivitas dalam perusahaan bervariasi dalam sejumlah besar.

  1. Kegunaan

ABC: Metode abc sering digunakan oleh perusahaan dengan produk atau jasa yang beragam dan aktivitas-aktivitas yang berbeda-beda. 

Volume Based Costing: masih digunakan oleh beberapa perusahaan dengan produksi yang sederhana dan seragam. Ini bisa lebih sederhana dalam implementasi tetapi mungkin tidak memberikan gambaran biaya yang akurat.

Cara kerja Activity Based Costing (ABC)

Activity-based costing digunakan untuk memahami lebih baik mengenai biaya, sehingga memungkinkan perusahaan untuk membentuk strategi penetapan harga yang lebih tepat.

Rumus untuk activity-based costing adalah total biaya dalam kelompok biaya dibagi dengan cost drivers, yang menghasilkan cost driver rate. Cost driver rate digunakan dalam activity-based costing untuk menghitung jumlah overhead dan biaya tidak langsung yang terkait dengan suatu aktivitas tertentu.

Perhitungan ABC dilakukan sebagai berikut:

  1. Identifikasi semua aktivitas yang diperlukan untuk membuat produk.
  2. Bagi aktivitas-aktivitas tersebut ke dalam kelompok biaya (cost pools), yang mencakup semua biaya individu yang terkait dengan suatu aktivitas, seperti manufaktur. Hitung total overhead dari setiap kelompok biaya.
  3. Berikan setiap kelompok activity cost drivers, seperti jam atau unit.
  4. Hitung cost driver rate dengan membagi total overhead dalam setiap kelompok biaya dengan total pengemudi biaya.
  5. Bagi total overhead dari setiap kelompok biaya dengan total cost drivers untuk mendapatkan tingkat pengemudi biaya.
  6. Kalikan cost drivers rate dengan jumlah cost drivers.

    Contoh penghitungan Activity Based Costing (Metode ABC)

    Sebagai contoh perhitungaan ABC, sebuah perusahaan biaya listrik totalnya adalah Rp50.000.000 per tahun. Jumlah jam kerja karyawan memiliki pengaruh langsung terhadap biaya listrik. Untuk satu tahun jumlah jam kerja adalah 2.500 jam, ini akan menjadi cost driver.

    Mulai dari menghitung cost driver rate, bagi total biaya dengan cost driver

    ini menunjukkan, untuk satu jam kerja memakan biaya listrik sebesar Rp20.000. Untuk memproduksi produk A, perusahaan menghabiskan 15 jam kerja, sehingga untuk biaya overhead produk A 

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved