UMKM memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia karena memberikan
sumbangan signifikan khususnya dalam pembentukan produk domestik bruto dan
penyerapan tenaga kerja. UMKM juga dipercaya memiliki ketahanan ekonomi yang tinggi
sehingga dapat menjadi penopang bagi stabilitas sistem keuangan dan perekonomian. Ruang
lingkup pengembangan produk UMKM meliputi pengembangan produk volatile food dan
local economic development. Pada aspek percepatan akses, pengembangan didorong dari
akses financial, market, knowledge network, serta inovasi dan digitalisasi. Dukungan dari
infrastruktur dan kelembagaan turut memberikan dampak bagi pembentukan ekosistem
UMKM yang optimal, diantaranya melalui dukungan regulasi/kebijakan, keuangan inklusif,
perlindungan konsumen, edukasi/literasi, model bisnis, monitoring, dan evaluasi serta
penguatan kelembagaan dan sistem informasi.
Keberlanjutan UMKM masih menghadapi berbagai kendala, salah satunya dari sisi
akses keuangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan UMKM untuk
menghasilkan laporan keuangan yang menjadi alat utama lembaga keuangan menilai
kelayakan kredit. Sebagai respon atas kondisi tersebut, sistem informasi akuntansi
memberikan kontribusi yang terbaik untuk keberlanjutan UMKM dalam meningkatkan akses
keuangan. Selain itu, keberlanjutan UMKM bertujuan pula untuk meningkatkan kapasitas
dan kemampuan manajerial SDM serta inovasi dari UMKM (Kompasiana, 2019).
Keberadaan sistem informasi akuntansi yang memadai di perusahaan dapat
menyediakan laporan atau informasi yang sesuai dengan kebutuhan atau aturan bank dalam
mengucurkan kredit. Namun demikian, penelitian sebelumnya menunjukkan hasil bahwa
masih banyak usaha kecil di Indonesia belum menerapkan sistem informasi akuntansi yang
disebabkan pemilik usaha tidak merasa membutuhkan dan masih nyaman dengan cara
JPAMS 2
Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Keberlanjutan UMKM
tradisional tanpa bantuan komputer (Hutahaean, 2014). Disisi lain, penelitian sebelumnya
justru mendapatkan kesimpulan bahwa usaha kecil sangat membutuhkan suatu pelatihan
untuk penerapan pelaporan keuangan bagi usaha mereka (Kofi, Adjei, Collins, & Christian,
2014). Kebutuhan tersebut ada karena mereka tidak memiliki infrastruktur akuntansi,
misalnya untuk melakukan feasibility studi bagi pengembangan bisnis mereka (Pinasti, 2007).
Beberapa alasan lain yang diungkapkan pengusaha adalah keterbatasan pengusaha dalam hal
waktu, dana, pengetahuan dan kemampuan implementasi (Prihatni, Zulaihati, & Noviarini,
2012).
Penerapan penggunaan SIA pada UMKM di Indonesia masih beragam, mulai dari
tidak menggunakan sampai ada yang sudah menggunakan SIA berbasis komputer. Namun
hasil studi terdahulu menunjukkan mayoritas usaha kecil masih menggunakan cara manual
dalam pencatatan transaksi harian mereka (Kurniawati, Kurniawan, dan Kristiani, 2013).
Alasan yang mendasari keenganan pengusaha kecil beralih ke SIA berbasis komputer adalah
karena kepemilikan mayoritas UMKM adalah keluarga sehingga kebutuhan pencatatan dan
pelaporan yang sederhana sudah dirasa cukup. Pencatatan sederhana tidak membutuhkan
investasi pada peralatan yang mahal dan keahlian tambahan (Wahdini dan Suhairi, 2006;
Prihatni, Zulaihati, & Noviarini, 2012). Alasan lain yang didapatkan adalah ketidaktahuan
pemilik perusahaan tentang manfaat akuntansi dan pentingnya sistem pencatatan bagi usaha
mereka. Pencatatan dilakukan sebatas uang yang diterima dan uang yang dikeluarkan, itupun
tidak dalam bentuk yang formal, tidak ada prosedur formal untuk pencatatan kedalam bentuk
jurnal atau buku besar. Pencatatan lebih kepada tujuan pengingat saja bahkan sebagian
UMKM tidak melakukan penyimpanan terhadap dokumen (Pinasti, margani, 2007).
Selanjutnya bahwa sistem informasi akuntansi (SIA) berbasis komputer dan penerapan
pengendalian internal merupakan dua alat yang dapat membantu perusahaan untuk
merampingkan proses bisnis, mengelola cashflow, meningkatkan kemampuan perusahaan
beradaptasi sehingga mampu berkompetisi dan mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan (Weli, 2019).
Mengingat pentingnya sektor UMKM bagi pertumbuhan PDB Indonesia, maka perlu
ada perbaikan pengelolaan UMKM di Indonesia dengan diterapkannya sistem informasi
akuntansi yang merupakan bagian yang vital bagi kelangsungan hidup operasi bisnis UMKM.
Oleh karena itu penelitian ini akan mengkaji penggunaan Sistem Informasi Akuntansi
terhadap Keberlanjutan UMKM di Indonesia

file:///C:/Users/User/Downloads/1+Rara+Dwila+1-9.pdf

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved