Akuntansi adalah kegiatan mencatat, menganalisis, serta melakukan pelaporan yang terkait dengan keuangan dan transaksi keuangan. Terkait pengertian ini, antara akuntansi perusahaan dengan akuntansi perbankan memiliki persamaan.

Karena transaksi keuangan perusahaan dengan perbankan berbeda, maka dibuatlah pengertian yang lebih detail terkait dengan akuntansi.

Yang mana untuk transaksi keuangan perusahaan disebut akuntansi perusahaan. Sedangkan catatan transaksi keuangan perbankan disebut akuntansi perbankan.

Pengertian akuntansi perbankan sendiri adalah kegiatan pencatatan, analisa serta pelaporan transaksi keuangan yang terjadi pada sebuah bank.

Pengertian ini harus dibedakan karena arus masuk kas dan keluar antara perbankan dengan perusahaan berbeda.

Pencatatan Biaya Berbasis Akrual

Biaya masuk setiap hari ke bank. Itu artinya terjadi transaksi terus menerus setiap hari. Sedangkan biaya dana merupakan transaksi biaya terbesar di bank.

Untuk nominal atau besaran biayanya ditentukan oleh berapa lama dana tersebut digunakan nasabah.

Selain biaya dana juga ada transaksi biaya operasional bank. Istilahnya adalah biaya prepaid expense dan deffered changes.

Biaya ini terus berkembang dan meningkat setiap waktu. Oleh karena itu diperlukan pencatatan khusus yang disebut pencatatan berbasis akrual.

2. Pencatatan Pendapatan Berbasis Cash

Prinsip dasar yang kedua adalah pencatatan pendapatan berbasis tunai. Sebagian besar pendapatan bank diambil dari kredit nasabah. Sedangkan nominalnya ditentukan oleh berapa lama kredit digunakan.

Untuk pencatatan transaksi kredit, pihak bank tidak menerapkan prinsip akuntansi berbasis akrual.

Karena risikonya terlalu besar. Oleh sebab itu, dimunculkan prinsip yang kedua yaitu pencatatan pendapatan berbasis tunai.

Di dalam prinsip pencatatan pendapatan berbasis cash, komisi tidak dicatat apabila belum diterima dalam bentuk tunai.

Berarti komisi belum dianggap pendapatan bank tetapi masih dianggap sebagai tagihan bank.

Prinsip ini diberlakukan untuk mencegah pihak bank mengalami risiko yang lebih besar. Terutama yang berhubungan dengan kredit macet dan semacamnya.


manfaat

Menyajikan Informasi Keuangan

Manfaat akuntansi perbankan yang pertama adalah menyajikan informasi keuangan. Karena dengan adanya pencatatan apalagi analisis tentu ada data yang bisa dilaporkan.

Nah, data-data keuangan inilah yang bisa dijadikan sebagai informasi perbankan.

Informasi keuangan perbankan sendiri memang harus selalu ada. Karena ini yang nantinya akan menjadi gambaran seberapa kuat finansial yang ada di bank.

Selain itu, informasi ini juga dibutuhkan terkait dengan audit keuangan perbankan. Karena alasan inilah, akuntansi keuangan perbankan harus benar-benar diterapkan.

Bahkan petugasnya sekalipun harus benar-benar ahli di bidang tersebut.

Baca juga :Overdraft Keuangan Adalah: Ini Pengertiannya!

2. Sebagai Data Untuk Membuat Keputusan

Akuntansi perbankan dijalankan oleh bank untuk mendapatkan data yang akan dijadikan sebagai sarana untuk membuat keputusan atau kebijakan.

Karena dari data-data itulah kondisi dana dan pendapatan bank bisa terbaca dengan jelas dan detil.

Jika ada kegiatan pencatatan transaksi biaya di suatu bank, otomatis semua transaksi yang terjadi terekam dengan baik.

Tidak hanya itu, kegiatan analisis maupun pembuatan laporan juga membuat data-data keuangan semakin lengkap. Wajar jika keputusan didasarkan pada informasi tersebut.

Jika membaca manfaat ini, tentu kegiatan akuntansi perbankan sangat perlu untuk dilakukan pada setiap Bank. Itupun jika ingin keputusan yang diambil tidak salah sasaran.

3. Sebagai Alat Pengendali Keuangan

Manfaat akuntansi perbankan yang ketiga adalah sebagai alat pengendali keuangan. Jika ada pencatatan transaksi keuangan, tentu akan kelihatan seberapa kuat finansial yang dimiliki bank.

Jika ternyata finansial memburuk tentu ada tindakan pengendalian keuangan agar pemburukan tidak terlalu lama. Paling tidak untuk mencegah bank mengalami likuidasi (pailit) atau bangkrut.

Karena alasan ini, seharusnya petugas akuntansi atau pembukuan dipilih dari orang yang benar-benar ahli. Karena penghitungannya harus cermat dan minim kesalahan.

Jika banyak kesalahan tindakan pengukurannya juga pasti salah. Ini berbahaya apalagi sampai terjadi finansial yang memburuk malah dianggap aman karena hitungan yang tidak tepat.

4. Mempermudah Proses Evaluasi Moneter

Dengan adanya akuntansi keuangan proses evaluasi moneter akan lebih mudah. Karena di sana juga ada analisis keuangan sekaligus pelaporan dari hasil analisis tersebut.

Proses evaluasi moneter sendiri sangat penting untuk dilakukan. Apalagi bank adalah lembaga yang menjadi rujukan pemerintah untuk mengetahui kondisi moneter nasional terkini.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved