Analisis Neraca

Analisis neraca
Analisis neraca memainkan peran penting dalam pelatihan komersial. Dengan memeriksa neraca secara sistematis dan angka-angka penting berdasarkan neraca, kita dapat lebih memahami dan menilai situasi keuangan dan kinerja perusahaan.
Pada artikel ini Anda akan mempelajari segala sesuatu tentang analisis neraca, mulai dari pengertian dan dasar-dasarnya, hingga perhitungan dan penerapan berbagai tokoh kunci, hingga tips dan trik agar penerapan analisis neraca berhasil dalam praktik. Fokusnya adalah pada analisis neraca vertikal dan horizontal serta analisis neraca strategis.
Berbagai contoh dan kemungkinan penerapan dijelaskan dengan menggunakan tokoh bisnis nyata dan studi kasus. Terakhir, Anda akan mengetahui kapan angka-angka penting analisis neraca tidak bermakna dan metode alternatif apa yang mungkin ada.
Pengertian dan dasar-dasar analisis neraca
Analisis neraca adalah suatu metode untuk memeriksa keadaan keuangan suatu perusahaan dengan menghubungkan berbagai item dalam neraca satu sama lain. Neraca memegang peranan penting sebagai bagian dari laporan keuangan tahunan karena menunjukkan aset dan struktur modal suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
Neraca terdiri dari dua sisi: Sisi aset, yang mencakup aset (aset tetap dan Aset lancar) suatu perusahaan, dan sisi kewajiban, yang mewakili modal (ekuitas dan modal pinjaman). Total neraca sesuai dengan penjumlahan sisi aset dan kewajiban dan harus selalu seimbang.
Pentingnya analisis neraca untuk akuntansi
Dalam magang komersial, calon pebisnis belajar bagaimana caranya Laporan keuangan tahunan dibuat dan bagaimana menafsirkan berbagai item di neraca. Analisis neraca merupakan alat penting untuk menilai stabilitas keuangan, profitabilitas dan likuiditas suatu perusahaan.
Tujuan analisis neraca adalah untuk mengungkap potensi dan risiko perusahaan serta menciptakan dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan bagi manajemen, investor, dan kreditor. Hasil analisis neraca juga dapat membantu meningkatkan tata kelola perusahaan terkait investasi, pembiayaan, dan pengendalian keberhasilan.
Analisis neraca vertikal dan horizontal
Ada dua tipe dasar analisis neraca: analisis neraca vertikal dan horizontal.
Analisis neraca vertikal mengkaji komposisi neraca pada suatu titik waktu tertentu. Masing-masing item di neraca dibandingkan dengan total neraca. Contoh: Jika aset tetap mencapai 50% dari total aset, hal ini mungkin menunjukkan intensitas aset yang tinggi.
Dalam analisis neraca horizontal, fokusnya adalah pada perkembangan pos-pos neraca selama beberapa periode. Perubahan pada masing-masing item dianalisis dan diinterpretasikan. Misalnya, peningkatan utang dapat mengindikasikan utang atau pertumbuhan perusahaan yang lebih tinggi.
Apa itu Analisis Neraca Strategis?
Analisis neraca strategis adalah bentuk analisis neraca lanjutan yang tidak hanya memperhitungkan aspek keuangan tetapi juga aspek strategis perusahaan.
Sebagai bagian dari analisis neraca strategis, misalnya, faktor internal dan eksternal seperti situasi persaingan, produk dan area bisnis, peluang dan risiko pasar serta potensi strategis perusahaan diperiksa lebih dekat.
Dengan menggabungkan metrik keuangan dan faktor strategis, analisis neraca strategis dapat memberikan penilaian komprehensif terhadap perusahaan dan memberikan dasar bagi pengambilan keputusan dan perencanaan strategis.
Keterbatasan analisis neraca dan metode alternatif
Meskipun analisis neraca adalah alat yang berharga untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan, ada batasan dan keterbatasan yang harus diperhitungkan. Hal ini mencakup, antara lain, evaluasi subjektif dan semakin pentingnya aset tidak berwujud. Aspek-aspek tersebut tidak selalu dapat tercermin dengan jelas dalam neraca dan mempengaruhi nilai informatif dari angka-angka kunci.
Masalah lainnya adalah neraca hanya mewakili gambaran singkat perusahaan sehingga tidak ada pernyataan yang dapat dibuat mengenai perkembangan masa depan. Selain itu, perbandingan neraca dibatasi oleh sistem akuntansi yang berbeda (IFRS atau HGB) dan kebijakan akuntansi (pilihan metode penyusutan atau prosedur penilaian).
Sebagai alternatif terhadap analisis neraca, metode analisis lain dapat digunakan, yang mungkin memberikan informasi yang lebih tepat atau tambahan. Ini termasuk, misalnya:
· Laporan Laba Rugi: Di ??sinilah pendapatan penjualan, biaya, dan laba suatu perusahaan disajikan secara rinci.
· Analisis keuangan: Analisis ini menganalisis struktur modal perusahaan, penggunaan dana, dan profitabilitas dalam jangka waktu yang lebih lama.
· Analisis arus kas: Analisis arus kas memeriksa arus kas dalam perusahaan dan memberikan informasi tentang likuiditas dan kekuatan pendanaan internal.
Kapan angka-angka penting analisis neraca tidak bermakna?
Ada situasi di mana angka-angka kunci analisis neraca kehilangan maknanya atau setidaknya terbatas. Beberapa kasus yang mungkin terjadi adalah:
· Perusahaan dengan fluktuasi musiman yang kuat: Bagi perusahaan seperti itu, analisis neraca untuk satu tanggal pelaporan tidak dapat memberikan informasi yang cukup mengenai kondisi sebenarnya perusahaan.
· Perusahaan yang sebagian besar memiliki aset tidak berwujud: Karena aset tidak berwujud seperti paten atau nilai merek seringkali sulit atau tidak mungkin untuk tercermin dalam neraca, maka neraca dan angka-angka penting yang didasarkan padanya tidak mencerminkan aset perusahaan yang sebenarnya.
· Perusahaan yang menggunakan metode akuntansi berbeda: Ketika perusahaan menggunakan sistem akuntansi atau metode akuntansi yang berbeda, hal ini dapat mempersulit atau mendistorsi perbandingan metrik.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved