Pengertian Metode FIFO dan LIFO 

Jika penjelasan di atas hanya memuat akronim, Anda perlu mengetahui pengertian dari metode FIFO dan LIFO. 

Metode FIFO adalah metode manajemen persediaan barang dengan konsep menggunakan barang yang diterima lebih awal. Sedangkan metode LIFO adalah metode manajemen persediaan barang dengan konsep menggunakan barang yang diterima paling akhir. 

Metode FIFO paling sering digunakan di perusahaan karena mengeluarkan barang yang tersedia di awal atau yang pertama kali datang. Kemudian, stok yang tersedia di awal pasti stok terbaru dan itu akan mengundang minat dari konsumen. Ini cukup menguntungkan bagi perusahaan karena mengurangi risiko kerusakan pada barang.

Sedangkan metode LIFO adalah metode manajemen persediaan barang dengan konsep menggunakan barang yang diterima paling akhir. Jadi, stok yang tersedia paling akhir, yang dijual terlebih dahulu. Ada beberapa keuntungan yang didapatkan dari metode LIFO di antaranya:

  • Jika inflasi, stok barang yang belum terjual akan memiliki nilai rendah.
  • Nilai harga pokok pada inflasi akan mengalami peningkatan.
  • Jika deflasi, harga pada umumnya turun dan laba menjadi lebih tinggi. 

Jika disandingkan dengan metode First In First Out, metode LIFO sebenarnya mulai tidak digunakan oleh perusahaan karena penjelasannya yang tidak logis. 

  • Metode yang Digunakan

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa ada perbedaan mendasar antara metode FIFO dan LIFO yaitu tentang manajemen persediaan barang. Jika FIFO, barang yang pertama kali datang, barang tersebut yang akan diletakkan di awal dan diprioritaskan untuk dijual. Sedangkan LIFO, barang yang terakhir kali datang, barang tersebut yang diletakkan paling depan dan diprioritaskan untuk dijual. 

Untuk saat ini, lebih banyak perusahaan yang menggunakan metode First In First Out dibandingkan dengan metode LIFO. 

  • Stok Barang yang Dijual

Jika melihat perbedaan yang kedua, akan menjadi jelas mengapa banyak perusahaan lebih memilih metode FIFO daripada LIFO. Di metode LIFO, stok barang yang dijual adalah stok lama. Jika melihat sistem seperti itu saat ini, biasanya justru hadir ketika memasuki masa clearance sale atau memang diberi prioritas untuk cuci gudang. 

Sedangkan di FIFO, stok barang yang dijual adalah stok terbaru. Tentu saja ini akan mengundang minat konsumen untuk mencari, memilah, dan memilih yang menjadi kebutuhan. Hal ini lebih menguntungkan bagi perusahaan terutama dari segi brand engagement

  • Harga Pokok Penjualan

Perbedaan yang ketiga adalah harga pokok penjualan. Dalam metode LIFO, harga pokok penjualan adalah harga yang menunjukkan harga pasar saat ini. Sedangkan di FIFO, jika ada stok barang yang belum terjual, adalah harga pasar saat ini.

  • Penilaian Inventaris

Ada perbedaan yang cukup signifikan pada bagian keempat. Ketika mengacu pada Kerangka Pelaporan Keuangan Internasional, hanya metode FIFO yang diperkenankan untuk menilai inventaris. Sedangkan di LIFO, penilaian inventaris tidak diperbolehkan. 

  • Inflasi

Jika memasuki masa inflasi, pajak penghasilan menjadi minimum pada metode LIFO. Sedangkan sebaliknya, di FIFO, pajak penghasilan menunjukkan jumlah yang maksimal. 

  • Deflasi

Seperti yang telah dijelaskan di atas maka bagian ini adalah kebalikannya. Jika memasuki masa deflasi, pajak penghasilan menjadi maksimal pada metode LIFO. Sedangkan di FIFO, pajak penghasilan justru berubah menjadi jumlah yang minimum. 


 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved