Setiap kali menjalankan suatu bisnis, tentunya akan selalu ada pengeluaran yang harus diperhatikan. Nah, activity based costing adalah cara agar bisa menghitung harga pokok penjualan secara tepat dan juga akurat. Selain itu, hal ini juga dilakukan agar perusahaan mampu bersaingan secara lebih luas lagi dengan para kompetitor lainnya. Kenapa? Karena bila perusahaan mampu menawarkan suatu harga produk yang tepat di pasaran, maka daya tarik konsumen dalam membeli suatu produk pun akan meningkat. Nah, harga pokok penjualan akan selalu lekat dengan berbagai biaya yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan ketika menjalankan proses produksi, yang di dalamnya terdapat berbagai biaya kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan. Nah, agar lebih jelas lagi, mari kita mempelajari activity based costing melalui penjelasan di bawah ini. Apa itu Activity Based Costing?Berdasarkan laman Investopdia, activity based costing adalah suatu cara yang bisa Anda lakukan untuk bisa menghitung suatu biaya secara akurat. Fungsi utama dari activity based costing adalah untuk mengalokasikan seluruh biaya dari beragam sumber daya yang dimanfaatkan ketika menjalankan kegiatan produk atau menjalankan suatu bisnis jasa. Hal yang mendasari konsep activity based costing adalah perusahaan yang melakukan sebuah rencana, maka pihak manajemen perusahaan akan melakukan suatu rangkaian kegiatan. Nah, untuk menjalankan seluruh rangkaian kegiatan tersebut, maka diperlukan berbagai sumberdaya, dan untuk mendapatkan sumber daya tersebut tentunya membutuhkan biaya. Metode activity based costing (ABC) ini bisa digunakan dalam menentukan seluruh biaya produktif dengan lebih objektif karena mampu mengidentifikasi keterkaitan sebab akibat. Di dalamnya, seluruh biaya overhead, biaya variabel dan biaya produksi memiliki hubungan yang erat. Fungsi Activity Based CostingBerikut ini adalah berbagai fungsi utama dari metode activity based costing atau ABC.
Manfaat Menghitung Activity Based CostingSetiap perusahaan yang menghitung activity based costing akan mendapatkan berbagai manfaat lain, yakni: 1. Lebih Mudah dalam Mengambil KeputusanDengan melakukan perhitungan menggunakan metode ABC, maka akan lebih memudahkan perusahaan dalam hal mengambil suatu keputusan. Saat melakukan perhitungan menggunakan metode ABC, maka berbagai hal yang menjadi komponen biaya akan ditulis secara lengkap, sehingga perhitungannya bisa dilihat lebih jelas. Apabila suatu perhitungan dilakukan secara lebih jelas dan detail, maka tentunya akan lebih memudahkan Anda dalam hal mengambil keputusan, sehingga tidak perlu waktu yang lebih lama dalam memutuskannya. 2. Meningkatkan Persaingan dengan KompetitorBila Anda menentukan harga dengan menggunakan cara ABC, maka Anda akan lebih mudah bersaing dengan pihak kompetitor. Harga yang Anda peroleh tidak akan jauh dari harga yag dikeluarkan oleh kompetitor, sehingga setiap konsumen pun tidak akan meragukan produk atau jasa Anda. 3. Pengawasan dan EvaluasiPerhitungan yang dilakukan dengan menggunakan cara ABC akan disajikan secara jelas dan detail, sehingga akan lebih mudah untuk dievaluasi. Apabila Anda menemukan sesuatu hal yang janggal dalam perhitungan Anda, maka Anda akan lebih mudah lagi dalam memperbaikinya. Hal tersebut tentunya akan memengaruhi laporan keuangan yang nantinya akan Anda buat. 4. Lebih Mudah dalam Mengambangkan ProdukAnalisa biaya yang sebelumnya sudah Anda peroleh dari hasil perhitungan ABC bisa Anda gunakan lagi untuk melakukan rekayasa ulang pada proses produksi. Rekayasa ulang dalam hal ini bisa yang berhubungan dengan mengembangkan produk Anda. Rumus Activity Based CostingTujuan utama dari digunakannya rumus activity based costing ini adalah agar bisa mendapatkan harga produk per unitnya. Untuk itu, agar bisa mendapatkan biaya harga per unit, Anda harus bisa menjumlahkan seluruh biaya utama dengan biaya overhead, lalu dibagi dengan jumlah unit yang sudah diproduksi. Total biaya utama = Biaya utama x volume produksi Total biaya overhead = Biaya overhead x volume produksi Harga per unit = ( Seluruh Biaya Utama + Seluruh Biaya Overhead) Jumlah unit yang diproduksi = Biaya utama x Volume produksi (Biaya Overhead x Volume Produksi) Jumlah unit yang diproduksi. https://accurate.id/akuntansi/apa-itu-activity-based-costing/ |