Pengertian Perusahaan Dagang dan Manufaktur

Kegiatan akuntansi yang terdapat dalam kedua jenis perusahaan tersebut berbeda-beda. Tujuannya adalah untuk bisa mengakomodir berbagai pengelolaan keuangan yang dilakukan di dalam bisnis. Nah, untuk mengetahui perbedaan perusahaan dagang dan manufaktur, mari simak penjelasannya di bawah ini.

  • Perusahaan Dagang

Berdasarkan laman Wikipedia, perusahaan dagang adalah perusahaan yang mendapatkan produk persediaannya dari supplier dalam bentuk bahan jadi agar bisa dijual kembali. Biasanya, perusahaan ini hanya akan melakukan penjualan kembali dan akan mengambil selisih dari penjualan sebagai keuntungan bisnis.

  • Perusahaan Manufaktur

Lain halnya dengan perusahaan dagang, perusahaan manufaktur, berdasarkan laman Wikipedia, mendapatkan produk yang dibuat dari bahan mentah menjadi bahan jadi atau bahan baku, untuk selanjutnya diolah kembali menjadi produk yang memiliki harga atau nilai jual yang lebih mahal daripada harga bahan bakunya. Untuk itu, perhitungan keuangan di dalamnya akan jauh lebih rumit daripada perusahaan dagang.

Jadi, perbedaan perusahaan dagang dan manufaktur bisa kita lihat dari empat aspek, yaitu aspek persediaan, pembeliaan, harga pokok penjualan, dan akuntansi biaya.

Di dalam perusahaan dagang, persediaan mereka mencakup barang dagang. Sedangkan di dalam perusahaan manufaktur, persediaannya mencakup persediaan bahan baku, bahan pembantu, proses produksi, dan barang jadi.

Dalam sisi pembelian, keduanya sama-sama memiliki pembelian. Pun dalam hal Harga Pokok Penjualan atau HPP, keduanya sama-sama memiliki HPP. Namun dalam segi akuntansi biaya, perusahaan dagang tidak memiliki akuntansi biaya, sedangkan perusahaan manufaktur memilikinya.

Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Manufaktur

1. Pencatatan

Dalam hal ini, pencatatan terdiri dari penjurnalan dan juga pemindahbukuan atau yang banyak dikenal sebagai posting.

2. Pengikhtisaran (ringkasan)

Tahap ini dilakukan setelah selesai dilakukan tahap pencatatan. Di dalam tahap ini harus dibuat ringkasan dari pengaruh semua transaksi keuangan yang terjadi selama periode tersebut. Ringkasan ini bisa dilihat dari saldo akhir pada setiap akun posting buku besar.

Selanjutnya, saldo setiap akun tersebut nantinya akan dicatat ke dalam dokumen tersendiri yang dikenal dengan trial balance atau neraca saldo.

Aktivitas akuntansi yang dilakukan dalam tahap pengikhtisaran ini mencakup penyusunan neraca saldo, penyusunan kertas kerja atau neraca lajur, membuat jurnal penyesuaiannya, membuat jurnal penutup, dan membuat neraca saldo setelah penutupan.

3. Pembuatan Laporan Keuangan

Di dalamnya mencakup laporan laba rugi perusahaan dagang, neraca, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal.


 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved