Apa yang Menghambat Rezekimu?
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitab Zadul Ma'ad menyatakan, ada empat hal yang menjadi penghambat rezeki. Empat hal tersebut adalah pertama tidur pagi, kedua sedikit shalat, ketiga bermalas-malasan, dan keempat sifat khianat. Pertama, Tidur Pagi Hal pertama yang menjadi penghambat datangnya rezeki adalah tidur pagi. Semestinya, tidur itu di malam hari, sebagai waktu yang disediakan Allah untuk istirahat. Sedangkan pagi adalah waktu yang penuh berkah, sebagaimana Nabi Saw telah mendoakan keberkahan pada pagi hari. Dari sahabat Shakhr Al Ghamidi ra, Nabi Saw berdoa: "Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya." Shakhr Al Ghamidi adalah seorang pedagang sukses. Dia biasa memulai perjalanan membawa barang dagangannya pada pagi hari. Karena hal itu dia menjadi kaya dan banyak harta. Pada zaman ini, banyak manusia yang enggan bangun pagi untuk shalat Subuh di awal waktu. Jangankan shalat malam, untuk Subuh tepat waktu dan berjama'ah ke masjid saja enggan. Lebih memilih tidur, karena banyak yang begadang hingga larut malam. Dampaknya, mereka kehilangan shalat Subuh, dan melakukan shalat Subuh setelah matahari terbit. Kebiasaan meninggalkan shalat Shubuh membuat seseorang lepas dari jaminan Allah. Dari Jundab bin 'Abdillah ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa yang shalat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah". HR. Muslim, no. 657. Kedua, Sedikit Shalat Hal kedua yang menjadi penghambat rezjeki adalah sedikit shalat. Allah menyebutkan, menjalankan shalat disertai dengan kesabaran, akan menjadi jalan dimudahkannye rezeki, sebagaimana firmanNya: "Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami-lah yang memberi rezeki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa" (QS Thaha: 132). Ayat tersebut menyebutkan bahwa orang yang mengerjakan shalat dan memiliki kesabaran yang kuat ketika mengerjakannya, maka dia akan diberikan rezeki oleh Allah tanpa bersusah payah mencarinya. Para ulama menyatakan hal ini adalah ganjaran bagi orang yang bertakwa. Sedangkan orang yang sedikit shalatnya, berarti kurang ketakwaannya kepada Allah. Padahal, takwa adalah pembuka pintu rezeki, sebagaimana firman Allah: "Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya". QS. Ath Thalaq: 2 - 3. Ketiga, Sikap Malas Hal ketiga yang menjadi penghambat rezeki adalah sikap bermalas-malasan. Sesungguhnya setiap muslim dituntut untuk bekerja, berusaha dan bertawakkal kepada Allah. Burung pun untuk mendapatkan rezeki harus berusaha. Burung yang malas tidak akan mendapatkan rezeki. "Seandainya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah, tentu kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Ia pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali pada sore hari dalam keadaan kenyang" (HR. Tirmidzi, no. 2344; Ibnu Majah, no. 4164; Ahmad, 1:30. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan). Imam Ahmad pernah ditanya mengenai seseorang yang hanya duduk-duduk saja di rumahnya atau hanya berdiam di masjid, dan ia berkata, "Aku tidak mau bekerja sedikit pun dan hanya mau menunggu sampai rezekiku datang." Imam Ahmad menjawab, "Orang ini benar-benar bodoh. Padahal Nabi Saw bersabda -- sebagaimana hadits burung di atas -- bahwa burung saja bekerja dengan berangkat pada pagi hari. Para sahabat Nabi yang mulia pun berdagang dan bekerja dengan hasil kurma mereka. Merekalah sebaik-baik teladan". Malas adalah sifat yang tercela dalam Islam. Maka Nabi saw memberikan contoh doa agar kita terhindar dari kemalasan. Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah saw biasa membaca do'a: "Allahumma inni a'udzu bika minal 'ajzi wal kasali, wal jubni wal harami wal bukhl. Wa a'udzu bika min 'adzabil qabri wa min fitnatil mahya wal mamat. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian" (HR. Bukhari no. 6367 dan Muslim no. 2706). Keempat, Sikap Khianat Hal keempat yang menjadi penghambat rezeki adalah sikap khianat. Orang yang tidak amanah, membuat orang lain sulit percaya kepada dirinya. Bekerja membutuhkan sikap amanah, tanpa sikap amanah tak ada yang bisa bekerja sama dengan dirinya, bailk sebagai bos, staf ataupun mitra kerja. Lebih dari itu, sikap khianat juga menjadi salah satu tanda kemunafikan. Nabi Saw bersabda: "Tiga tanda munafik adalah jika berkata ia berdusta; jika berjanji ia mengingkari; dan ketika diberi amanat maka ia khianat" (HR. Bukhari, no. 33 dan Muslim, no. 59). Rezeki seseorang akan terhambat jika suka khianat. Ia tidak akan mendapatkan partner bisnis, dan juga tidak akan bisa dipercaya oleh pelanggan. Semua pelanggan akan lari jika penjual bersikap tidak amanah. Kesulitan berusaha akan dialami oleh semua orang yang suka khianat. Maka mari hindari empat hal yang menjadi penghambat rezeki. Semoga rezeki kita dimudahkan dan diberkahi Allah. Biasakan memperbanyak sedekah untuk melancarkan rezeki.
|