Pengertian BEP atau Break-Even Point adalah titik impas, titik di mana pendapatan perusahaan sama dengan biayanya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa BEP Unit adalah penghitungan BEP yang dinyatakan dalam bentuk unit atau jumlah penjualan produk.

Sederhananya, total keuntungan dan kerugian berada di titik nol. Ini artinya perusahan tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian. Hal ini biasa terjadi saat perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap dan volume penjualan yang cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel.

BEP atau titik impas memungkinkan perusahaan mengetahui target, kapan atau salah satu produknya, akan mulai menguntungkan. Jika pendapatan bisnis berada di bawah titik impas (BEP), maka perusahaan beroperasi dalam kerugian. Jika di atas BEP, maka itu beroperasi dengan untung.

Selain penting untuk membangun perusahaan, memahami cara menghitung BEP Unit juga diperlukan dalam mengetahui progres investasi saham. Untuk menganalisa waktu, kapan harus membeli dan menjual saham

Definisi dari BEP (Break Event Point)

BEP atau Break Event Point populer dengan sebutan titik impas alias balik modal.

Selain itu BEP juga bisa diartikan sebagai kondisi dimana nilai pendapatan sama dengan total perkiraan biaya secara keseluruhan.

Hal ini berarti bahwa kemungkinan kerugian perusahaan sudah dilewatkan, serta tinggal menghasilkan keuntungan.

Kesimpulannya, BEP adalah indikator yang menunjukkan bahwasanya biaya produksi secara keseluruhan berhasil dicover oleh pendapatan dari hasil penjualan.

Konsep Titik Impas

Perhitungan BEP tergantung pada konsep yang digunakan. Menurut Susan Irawati dalam buku “Manajemen Keuangan”, terdapat beberapa asumsi dasar untuk menghitung BEP, diantaranya:

  1. Biaya yang terjadi dalam suatu perusahaan harus digolongkan ke dalam biaya biaya tetap dan biaya variabel.
  2. Biaya variabel yang secara total berubah sesuai dengan perubahan volume, sedangkan biaya tetap tidak mengalami perubahan secara total.
  3. Jumlah biaya tetap tidak berubah walaupun ada perubahan kegiatan, sedangkan biaya tetap per unit akan berubah – ubah.
  4. Harga jual per unit konstan selama periode di analisis.
  5. Jumlah produk yang diproduksi dianggap selalu habis terjual.
  6. Perusahaan menjual dan membuat satu jenis produk, bila perusahaan membuat atau menjual lebih dari satu jenis produk, maka “perimbangan hasil penjualan” setiap produk tetap.

Selain asumsi dasar, terdapat juga konsep Break Even Analysis berupa dasar dari metode titik impas. Fungsinya untuk mengetahui volumen penjualan akan menghasilkan keuntungan atau kerugian.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved