Biaya bahan baku adalah biaya yang digunakan untuk membuat atau memproduksi seuatu produk. Biaya bahan baku biasanya selalu berubah, tergantung pada pasokan, jumlah permintaan dan penawaran, kondisi pasar, dan volume produksi perusahaan.

Biaya bahan baku juga dapat mempengaruhi jumlah produksi perusahaan dalam kurun waktu tertentu dan mempengaruhi harga produk saat dilempar ke pasaran nantinya. Selain itu, kualitas bahan baku juga akan mempengaruhi besarnya biaya bahan baku yang harus dikeluarkan perusahaan.

Pengertian Biaya Bahan Baku Langsung

Biaya bahan baku langsung adalah total biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam pembelian bahan baku bersamaan dengan biaya komponen lainnya. Biaya komponen tersebut termasuk biaya pengemasan, penyimpanan dan pengiriman, pajak, dan biaya lain yang berkaitan langsung dengan pembuatan berbagai produk perusahaan.

Pengertian Biaya Bahan Baku Tidak Langsung

Yang dimaksud dengan biaya bahan baku tidak langsung adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pembelian bahan yang mendukung proses produksi. Bahan-bahan ini tidak terlihat dalam produk akhirnya, tetapi kualitasnya akan mempengaruhi produk dan elemennya.

Contoh Biaya Bahan Baku

Jika mencatat apa saja biaya bahan baku yang dikeluarkan perusahaan saat memproduksi barang, maka jenisnya akan sangat banyak dan berbeda-beda tergantung dari barang yang akan dibuat. Ini dia beberapa contoh biaya bahan baku langsung dan biaya bahan baku tidak langsung yang sering terlihat dalam laporan keuangan.

Contoh Biaya Bahan Baku Langsung

Beberapa contoh biaya bahan baku langsung adalah:

  • Gaji tenaga kerja
  • Harga bahan-bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi barang
  • Biaya amortisasi

Contoh Biaya Bahan Baku Tidak Langsung

Sementara itu, beberapa contoh biaya bahan baku tidak langsung adalah:

  • Penjualan
  • Biaya perawatan mesin
  • Biaya umum
  • Biaya administrasi

Biaya bahan baku dihitung dalam satu periode akuntansi untuk menentukan jumlah modal yang dibutuhkan dalam memproduksi suatu barang. Komponen yang dimasukkan adalah saldo awal dari bahan baku, pembelian bahan baku, dan saldo akhir bahan.

Rumus yang digunakan dalam menghitung biaya bahan baku adalah:

Biaya Bahan Baku = Saldo awal bahan baku + Pembelian bahan baku – Saldo akhir bahan

Contoh Cara Menghitung Biaya Bahan Baku

Untuk bisa lebih memahami rumus biaya bahan baku di atas, simak contoh cara menghitung biaya bahan baku berikut ini.

  • Persediaan awal/saldo awal bahan baku = Rp20 juta
  • Biaya pembelian bahan baku = Rp45 juta + Rp7,5 juta
  • Saldo akhir/nilai penjualan produk = Rp20 juta

Dengan menggunakan rumus sebelumnya, maka

Biaya Bahan Baku = Saldo awal bahan baku + Pembelian bahan baku – Saldo akhir bahan

Biaya Bahan Baku = Rp20 juta + (Rp45 juta + Rp7,5 juta) – Rp20 juta = Rp52,5 juta

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa besarnya biaya bahan baku dalam satu periode akuntansi yang dihitung tersebut adalah Rp52,5 juta.

Biaya bahan baku merupakan aspek penting yang harus dipahami oleh perusahaan karena perannya yang vital dalam keuangan perusahaan. Mengetahui tren biaya bahan baku akan membantu dalam menganalisa keuangan periode sebelumnya dan membuat anggaran yang lebih baik untuk periode selanjutnya.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved