Apa itu Break Even Point?Untung dan rugi merupakan hal yang wajar dalam berbisnis. Sebuah perusahaan bisa dikatakan untung jika pendapatan melebihi dari modal yang dikeluarkan, namun sebaliknya perusahaan bisa dikatakan rugi jika pendapatan tidak dapat menutup modal yang dikeluarkan. Nah, bagaimana jika perusahaan tidak mengalami untung atau rugi? Itulah yang disebut dengan titik impas atau break even point. Break even point atau BEP merupakan kondisi ketika pendapatan sebuah perusahaan sama dengan modal yang keluarkan. Akuntansi menyebut BEP sebagai titik impas, karena perusahaan tidak mengalami untung maupun rugi. Modal yang dikeluarkan untuk biaya operasional sama jumlahnya dengan pendapatan yang diterima. Keberadaan BEP menjadi penting karena perusahaan dapat mengetahui prediksi keuangannya untuk periode selanjutnya. Ada 4 elemen yang menjadi pembentuk break even point, di antaranya:
Jika sebuah perusahaan berada di titik impas, bagaimana dengan perpajakannya? Ketika sebuah perusahaan menghitung break even point, maka pajak penghasilannya tidak berperan karena pajak yang dibayarkan atas penghasilan nol adalah nol. Ini dikarenakan laba bersih didapat saat pendapatan operasional dikurangi pajak penghasilan. Manfaat Break Even PointSeperti yang sudah disebutkan di atas, keberadaan BEP bisa dijadikan pedoman bagi perusahaan dalam mengetahui kondisi keuangan di periode selanjutnya. Lalu, apa saja manfaat yang didapat saat perusahaan menghitung titik impasnya?
Cara Menghitung BEPAda beberapa rumus yang digunakan untuk menghitung break even point, yaitu:
|