Apa Itu Pengertian Costing dalam Akuntansi?Apa itu costing? Variable costing adalah? Pengertian costing dalam akuntansi adalah total biaya produksi perusahaan dengan menilai biaya variabel serta biaya tetap dari setiap langkah produksi. Dalam akuntansi, biaya digolongkan dengan berbagai macam cara. Lalu untuk tujuan penggunaan dari variablecosting dalam bisnis bisa Anda baca di sini. Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut. Biaya dapat digolongkan menurut: · Obyek pengeluaran · Fungsi pokok dalam perusahaan · Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai · Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan · Jangka waktu manfaatnya Jenis-jenis Costing Adalah Sebagai BerikutAda banyak jenis-jenis biaya atau costing dalam sebuah perusahaan ketika melakukan kegiatan bisnis: 1. Biaya tetap (Fixed Cost) adalah biaya yang tidak terpengaruh dari tingkat produksinya. Contohnya seperti pembayaran hipotek atau sewa atas gedung atau peralatan yang disusutkan dengan tarif bulanan tetap. Kenaikan atau penurunan tingkat produksi tidak akan menyebabkan perubahan pada biaya tersebut. 2. Biaya variabel (Variable Costs) adalah biaya yang terkait dengan tingkat produksi perusahaan. Misalnya, toko bunga yang perlu meningkatkan stok karangan bunga untuk Hari Valentine akan dikenakan biaya yang lebih tinggi jika membeli lebih banyak bunga dari pembibitan atau pusat taman setempat. 3. Biaya operasi (Operational Costs) adalah biaya yang terkait dengan operasi bisnis sehari-hari. Biaya ini bisa tetap atau berbeda tergantung dengan situasi. 4. Biaya langsung (Direct Costs) adalah biaya yang secara khusus berkaitan dengan produksi suatu produk. Jika pemanggang kopi menghabiskan waktu lima jam untuk memanggang kopi, biaya langsung dari produk jadi termasuk jam kerja pemanggang dan biaya biji kopi. 5. Biaya tidak langsung (Indirect Costs) adalah biaya yang tidak dapat dikaitkan langsung dengan suatu produk. Dalam contoh alat pemanggan kopi, biaya energi untuk memanaskan alat ini tidak langsung karena tidak tepat dan sulit dilacak ke produk individual. Metode Perhitungan Costing dalam Akuntansi AdalahMetode penentuan biaya produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam cost produksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam kos produksi terdapat dua pendekatan full costing dan variable costing. Pengertian Full Costing Adalah Sebagai BerikutFull costing adalah metode penentuan biaya produksi (cost of production) yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam cost produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Biaya overhead adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan tapi tidak berhubungan langsung dengan kelangsungan produksi. Dengan demikian penentuan biaya produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya berikut ini: · Biaya bahan baku xxx · Biaya tenaga kerja langsung xxx · Biaya overhead pabrik variabel xxx · Biaya overhead pabrik tetap xxx + · Biaya produksi xxx Pengertian Variable Costing Adalah Sebagai BerikutVariable costing adalah penentuan harga pokok produksi yang hanya membebankan biaya-biaya produksi variabel saja kedalam harga pokok produk. Harga pokok produk menurut metode variable costing terdiri dari: · Biaya bahan baku xxx. · Biaya tenaga kerja variabel xxx. · Biaya overhead pabrik variabel xxx + · Harga pokok produk xxx. Penentuan harga pokok variabel atau variable costing adalah suatu konsep penentuan harga pokok yang hanya memasukkan biaya produksi variabel sebagai elemen harga pokok produk. Biaya produksi tetap dianggap sebagai biaya periode atau atau biaya waktu (period cost) yang langsung dibebankan kepada laba-rugi periode terjadinya dan tidak diperlakukan sebagai biaya produksi.
Apa Itu Keunggulan dan Kelemahan Metode Variable CostingBerikut adalah keunggulan dan kelemahan dalam menghitung biaya produksi menggunakan metode variable costing: Keunggulan· Dapat digunakan untuk pengendalian biaya karena dengan menyajikan semua biaya tetap dalam satu kelompok tersendiri, manajemen dapat memusatkan perhatian pada perilaku biaya tetap ini · Variable costing bermanfaat untuk penentuan harga jual jangka pendek Kelemahan· Pemisahan biaya-biaya ke dalam biaya variabel dan tetap sebenarnya sulit dilaksanakan karena jarang sekali suatu biaya benar-benar variabel atau benar-benar tetap · Metode variable costing adalah dianggap tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim, sehingga dalam menyusun laporan keuangan untuk kepentingan pajak dan masyarakat umum harus dibuat atas dasar metode full costing adalah lebih baik · Naik turunnya laba dihubungkan dengan perubahan-perubahan dalam penjualannya. Untuk perusahaan yang kegiatan usahanya bersifat musiman, variable costing akan menyajikan kerugian yang berlebih-lebihan dalam periode-periode tertentu, sedangkan dalam periode lainnya akan menyajikan laba yang tidak normal · Tidak diperhitungkannya BOP tetap dalam persediaan dan harga pokok persediaan akan mengakibatkan nilai persediaan lebih rendah, sehingga akan mengurangi modal kerja yang dilaporkan untuk tujuan-tujuan analisis keuangan Contoh Perhitungan Metode Variable CostingDiketahui pada tahun 200A, PT Sejahtera Bersama memproduksi sebanyak 1.000 unit produk A. Berikut data biaya produksi untuk memproduksi produk A pada PT Sejahtera Bersama: · Biaya Bahan Baku Rp200/unit · Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp150/unit · Biaya Overhead Variabel Rp400/unit · Biaya Overhead Tetap Rp100.000 · Biaya Pemasaran Variabel Rp300/unit · Biaya Pemasaran Tetap Rp150.000 · Biaya adm. & umum Tetap Rp200.000 Produk A dijual dengan harga Rp2.000/unit. Dan produk A terjual 1.000 unit. Hitunglah Harga Pokok Produksi menggunakan metode variable costing dan buat laporan laba/rugi. Penyelesaian perhitungan variable costing adalah sebagai berikut : Biaya Bahan Baku (Rp200 x 1.000) = Rp200.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung (Rp150 x 1.000) = Rp150.000 Biaya Overhead Variabel (Rp400 x 1.000) = Rp400.000 Harga Pokok Produksi Rp750.000 PT. Sejahtera Bersama Laporan Laba/Rugi Untuk periode yang berakhir 200A Penjualan (Rp2.000 x 1.000) Rp2.000.000 Dikurangi biaya-biaya variabel costing hasilnya adalah : Harga Pokok Produksi Rp750.000 Biaya pemasaran variabel (Rp300 x 1.000) Rp300.000 Rp1.050.000 Kontribusi Marjin Rp950.000 Dikurangi Biaya-biaya tetap : Biaya overhead tetap Rp150.000 Biaya pemasaran tetap Rp100.000 Biaya adm. & umum tetap Rp200.000 Rp450.000 Laba/Rugi Bersih Rp500.000
kelola laporan keuangan. |