Biaya produksi adalah
salah satu aspek yang sangat penting dalam dunia bisnis, maka, biaya produksi
perusahaan merujuk pada total biaya yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan
untuk memproduksi barang atau jasa yang ditawarkannya. Kemudian, biaya produksi
meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead, biaya pemasaran,
dan biaya lainnya yang terkait dengan produksi. Semua biaya ini harus
dipertimbangkan secara hati-hati agar bisnis dapat beroperasi dengan efektif
dan efisien. Untuk memulai sebuah
bisnis, perusahaan harus menghitung biaya produksi dengan teliti dan cermat.
Ini penting untuk menentukan harga jual produk atau jasa yang tepat agar bisa
bersaing dengan perusahaan lain di pasar yang sama. Biaya produksi juga
memengaruhi profitabilitas perusahaan, karena semakin tinggi biaya produksi,
semakin rendah keuntungan yang didapat. Oleh karena itu, mengelola biaya
produksi dengan efisien sangat penting untuk kelangsungan bisnis. Perlu dicatat bahwa
biaya produksi tidak selalu konstan. Biaya produksi dapat meningkat atau
menurun tergantung pada berbagai faktor, seperti perubahan harga bahan baku,
kenaikan upah tenaga kerja, atau peningkatan biaya overhead. Untuk menjaga keberlangsungan
bisnis, perusahaan perlu selalu memantau biaya produksi dan membuat perubahan
jika diperlukan. Dengan mengelola biaya produksi dengan baik, perusahaan atau
dapat menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas tinggi dan tetap bersaing
di pasar yang semakin ketat. Di era Modern seperti
ini, sangat mudah mencari sarana untuk mengembangkan bisnis anda. Lantas
bagaimana jika anda memiliki bisnis, tetapi tidak bisa menghitung biaya
produksi? Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan apa itu biaya produksi
beserta jenisnya serta bagaimana cara menghitungnya. Artikel ini diperuntukkan
untuk anda agar lebih memahami biaya produksi secara keseluruhan.
Definisi Biaya Produksi Apa yang dimaksud
dengan biaya produksi? Dalam dunia akuntansi biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan suatu
perusahaan agar memperoleh faktor faktor produksi dan bahan bahan mentah yang
nantinya digunakan untuk menciptakan suatu barang atau jasa. Biaya produksi
juga termasuk beban yang harus di tanggung oleh seorang produsen dalam bentuk
uang dan sejenisnya untuk menghasilkan produk yang diinginkan. Biaya produksi
meliputi semua biaya yang terkait dengan produksi, termasuk biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja, biaya overhead, biaya pemasaran, dan biaya lainnya.
Selain itu, biaya produksi sangat penting dalam dunia bisnis karena menentukan
harga jual produk atau jasa yang ditawarkan serta memengaruhi profitabilitas
perusahaan. Dengan kata lain,
perusahaan harus mempertimbangkan biaya produksi secara hati-hati agar dapat
beroperasi dengan efektif dan efisien. Perhitungan biaya produksi dengan
menjumlahkan seluruh unsur biaya produksi dalam perilaku yang terkait dengan
aktivitas produksi, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat, seperti
biaya asuransi, biaya penyusutan mesin, dan biaya pajak. Dengan mengelola biaya
produksi dengan baik, perusahaan dapat memproduksi produk atau jasa yang
berkualitas tinggi dan tetap bersaing di pasar yang semakin ketat. Definisi Biaya Produksi Menurut Para Ahli Dalam menjelaskan
pengertian biaya produksi, para ahli memiliki pandangan yang berbeda-beda.
Namun, pada dasarnya, semua pandangan para ahli tersebut mengarah pada satu
kesimpulan bahwa biaya produksi adalah pembelian atau semua biaya yang
dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa. Oleh karena itu, untuk memahami
lebih dalam mengenai konsep biaya produksi, perlu untuk mengkaji pandangan para
ahli. Apa itu yang dimaksud dengan biaya produksi? Simak pengertian biaya
produksi menurut para ahli dibawah ini: a. Kuswadi (2005:22) Biaya produksi adalah
biaya yang berkaitan dengan perhitungan beban pokok produksi atau beban pokok
penjualan. b. Suherman Rosyidi
(2003:333) Menurut Suherman
rosyidi, biaya produksi adalah biaya yang wajib dikeluarkan oleh pebisnis untuk
mendapatkan hasil output yaitu nilai semua faktor produksi yang dipakai untuk
menghasilakn output. c. Amin Widjaja
Tunggal (1993:1) Menurut Amin, biaya
produksi adalah biaya yang berhubungan dengan produksi sebuah item yakni jumlah
dari barang langsung, upah langsung dan biaya overhead pabrik. Jenis-Jenis Biaya Produksi Setelah memahami
pengertian biaya produksi, penting untuk mengetahui jenis-jenis biaya produksi
yang ada. Para pengusaha dan manajer produksi perlu memahami jenis-jenis biaya
produksi tersebut agar dapat menghitung dan mengontrol biaya produksi secara
efektif. Oleh karena itu, pembahasan tentang jenis biaya produksi ini sangat
relevan dan perlu dipelajari lebih lanjut. Jenis-jenis biaya produksi dapat
dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu terdiri dari: 1. Biaya Variabel (Variable Cost) Biaya variabel adalah biaya yang biasanya dikeluarkan berdasarkan
besarnya output dan besarannya berubah-ubah tergantung dari volume kegiatannya.
Semakin besar anda menghasilkan output, semakin besar pula biaya variabelnya.
Unsur biaya variabel adalah biaya proposional, biaya progresif, dan biaya
degresif. 2. Biaya Tetap (Fixed Cost) Biaya tetap adalah
biaya yang wajib ada dalam proses produksi dan dipengaruhi oleh besar kecilnya
barang dan jasa yang akan diproduksi. Kendati pun begitu, biaya tetap juga
harus tetap anda keluarkan walaupun perusahaan tidak berproduksi. Dengan
pemikirana ini, biaya tetap tidak akan mengalami pengaruh dari berbagai
perubahan jumlah biaya produksi dan aktivitas pada level tertentu. Salah satu
contohnya dari biaya tetap adalah pembangunan kontrak atas bangunan dan
pembayaran bunga atas utang. 3. Biaya Total (Total Cost) Biaya total adalah
pengeluaran keseluruhan yang dikeluarkan sebuah perusahaan untuk menghasilkan
barang dan jasa. Kemudian, biaya total ini bersifat menyeluruh yang mencakup
biaya tetap dan biaya variabel atau variabel cost. Jadi, biaya total akan
menjadi sebuah informasi tentang jumlah total pengeluaran yang terjadi selama
proses produksi. 4. Biaya Marginal
(Marginal Cost) Biaya Marginal adalah
biaya tambahan yang dikeluarkan untuk memproduksi satu unit tambahan output.
Misalnya, suatu perusahaan memproduksi 100 unit meja dengan biaya total
Rp200.000.000.Jika biaya total produksi 101 unit meja adalah Rp201.000.000,
maka biaya marjinal produk meja adalah Rp1.000.000 untuk satu unit meja. Serta
biaya ini dibutuhkan saat dilakukan perluasan produksi untuk menambahkan jumlah
barang hasil produksi. 5. Biaya Rata-Rata (Average Cost) Jika dibandingkan
dengan pendapatan rata rata perusahaan, anda akan mengetahui apakah perusahaan
tersebut mengalami keuntungan atau sebaliknya. biaya rata rata adalah jumlah
biaya produksi per unit yang dihasilkan dari biaya tersebut. Adapun besaran
biaya rata-rata ini dihitung dengan cara membagi semua total biaya dengan
jumlah biaya produksi. Tujuan Biaya Produksi Untuk mengelola biaya
produksi secara efektif, penting untuk memahami tujuan dibalik perhitungan
biaya produksi. Tujuan utama dari perhitungan biaya produksi adalah biaya
produksi yang dikeluarkan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang
tersedia dan memaksimalkan keuntungan perusahaan. Oleh karena itu, memahami
tujuan perhitungan biaya produksi sangat penting bagi pengusaha dan manajer
produksi dalam mengambil keputusan yang tepat dalam operasionalisasi produksi.
Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan biaya produksi, maka kini Anda bisa
ketahui tujuan biaya produksi adalah sebagai berikut ini:
Tujuan biaya produksi
adalah menentukan harga jual satuan produk sesuai dengan total biaya produksi
yang sudah dikeluarkan. Dengan begitu, perusahaan bisa mempertimbangka margin
profit dan kondisi pasar saat itu.
Dalam melakukan
analisis biaya produk bisa mengetahui berbagai sumber pengeluaran biaya
produksi terbesar dan membuat cara untuk mengurangi biaya tersebut, sehingga
bisa meningkatkan efisiensi.
Pada dasarnya, biaya
produksi adalah bagian faktor yang mempengaruhi keputusan seperti menentukan
apakah perusahaan bisa meningkatkan produksi atau menurunkan produksi. Komponen Biaya Produksi / Unsur Biaya Produksi Unsur biaya produksi
adalah biaya produksi sebuah barang atau jasa. Dalam memahami berbagai variabel
saja dengan unsur biaya produksi, penting untuk mengetahui setiap komponen yang
membentuk biaya produksi tersebut. Dengan demikian, para pengusaha dan manajer
produksi dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi
dan memperkirakan biaya produksi yang akurat sehingga dapat menentukan harga
jual produk yang optimal. Oleh karena itu, pembahasan mengenai unsur biaya
produksi ini sangat penting untuk diketahui. Berikut unsur biaya produksi: 1. Biaya Bahan Baku Unsur biaya bahan
baku adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan selama proses produksi untuk
mendapatkan bahan utama yang digunakan untuk mengolah sebuah produk. Perolehan
biaya bahan baku ini didapatkan dari pembelian atau pengolahan material utama.
Ada beberapa hal yang erat kaitannya dengan biaya bahan baku perusahaan. Unsur
pertama biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk pembelian. Umumnya,
sebuah perusahaan membeli bahan baku baik secara debit, kredit atau impor dari
supplier luar. Komponen biaya produksi
yang perlu ditetapkan untuk bahan baku adalah pengeluaran keperluan
pergudangan. Bahan baku ini sudah dibeli oleh perusahaan dan perlu disalurkan
ke gudang untuk masuk ke tahap perencanaan material yang nantinya akan diolah
terlebih dahulu. Biaya bahan baku tidak
langsung juga bisa membuat perhitungan biaya dari seluruh pengeluaran, termasuk
saat proses pengiriman. Pengeluaran produksi ini juga timbul karena adanya
perhitungan harga pokok produksi setiap produk bahan baku yang dibeli oleh
perusahaan. Adapun unsur biaya yang wajib diperhitungkan adalah harga beli,
biaya pengiriman, dan biaya pergudangan hingga nantinya siap untuk diolah.
Sementara itu, biaya penerimaan pembongkaran dan pemesanan kerap tidak
dicantumkan karena sulit untuk diperhitungkan. 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya tenaga kerja
langsung adalah anggaran yang diperlukan oleh perusahaan untuk membayar gaji
karyawan pada bagian produksi. Tenaga kerja langsung merupakan jenis biaya
produksi dari karyawan perusahaan yang erat kaitannya langsung dalam proses
produksi. Gaji karyawan nantinya akan diperhitungkan mulai dari pengolahan
bahan baku hingga produk jadi. Komponen biaya tenaga kerja langsung pada
perusahaan manufaktur tak hanya meliputi gaji pokok, tapi juga tunjangan dan
asuransi karyawan dalam perhitungan labour cost. Anggaran biaya tenaga
kerja langsung ini juga bisa dilakukan dengan perencanaan kebutuhan pegawau
terlebih dahulu. selanjutnya, perusahaan akan menentukan upah pokok yang
diterima oleh karyawan langsung dengan pembagian tugasnya. Sebuah perusahaan
juga perlu melakukan pengawasan terhadap kinerja tenaga kerja agar gaji bisa
disalurkan dengan baik sesuai dengan kualitas pekerjaan maka, biaya ini akan
diperhitungkan dalam biaya produksi per unit. 3. Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik erat kaitannya
dengan proses produksi diluar bahan baku dan tenaga kerja langsung. Biaya
overhead pabrik ini sering muncul, karena adanya biaya bahan tambahan, proses
pengawasa produksi dan pajak. Nantinya, biaya overhead pabrik akan dihitung
dalam laporan laba rugi setelah periode akuntansi berakhir. Unsur biaya ini
mendapatkan peranan penting untuk memaksimalkan proses produksi. Pembayaran gaji
karyawan terkait produksi yang tidak bisa dibebankan kepada output akan
dimasukkan dalam biaya overhead pabrik. Ada pula biaya pemeliharaan mesin atau
sewa pabrik yang nantinya akan menambahkan biaya overhead. Contoh biaya
overhead pabrik meliputi beberapa hal berikut: a. Bahan Material
Tidak Langsung (Indirect Material) Bahan biaya tidak
langsung adalah bahan yang dipakai dalam proses produksi namun sulit untuk
dilacak nominalnya. Contoh bahan material tidak langsung adalah seperti minyak,
cairan pembersih, lem, dll. b. Tenaga Kerja Tidak
Langsung (Indirect Labor) Tenaga kerja tidak
langsung adalah tenaga kerja yang tidak terlibat secara langsung dalamm proses
produksi. Contoh tenaga kerja tidak langsung adalah petugas keamanan, pengawas
dan supervisor quality control di pabrik. c. Biaya Overhead lain Adapun biaya overhead
lainnya seperti biaya utilitas pabrik, biaya sewa gedung atau tanah dan
asuransi.
Contoh Biaya Produksi & Cara Hitung Setelah memahami
unsur-unsur biaya produksi, langkah selanjutnya adalah menghitung biaya produksi.
Penghitungan biaya produksi dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode
perhitungan dan rumus tertentu. Penting untuk memilih metode dan rumus yang
tepat untuk menghitung biaya produksi agar hasilnya akurat dan dapat digunakan
dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, pembahasan tentang cara
menghitung biaya produksi dan rumus yang digunakan untuk perhitungannya sangat
penting untuk dipelajari. Berikut beberapa contohnya dan perhitungannya. Rumus
Biaya Produksi Rumus biaya produksi sangat penting untuk
diketahui oleh pengusaha dan manajer produksi agar dapat menghitung biaya
produksi dengan akurat dan efektif. Dengan menggunakan rumus biaya produksi
yang tepat, pengusaha dan manajer produksi dapat menghitung biaya produksi
dengan lebih mudah dan cepat, sehingga dapat mengambil keputusan bisnis yang
tepat dan memperoleh keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, pengetahuan
tentang rumus biaya produksi sangat penting untuk dikuasai oleh pengusaha dan
manajer produksi. Berikut rumus biaya produksi yang bisa Anda ketahui: Biaya produksi = biaya
material langsung + biaya tenaga kerja langsung + biaya tenaga kerja tidak
langsung + biaya overhead pabrik Contoh kasus 1 Sebuah perusahaan
manufaktur memproduksi saus sambal dan tomat dengan output barang jadi sebesar
4 ribu pack selama setahun. Berikut adalah rincian biaya produksi saos selama 1
tahun.
Total biaya produksi
adalah Rp 16 juta untuk 4 ribu pack saos. Dengan mengetahui biaya produksi per
unitnya maka bisa dihitung dengan cara membagi total biaya ke total jumlah
production, yakni Rp 16 juta : 4.000 = Rp 4.000. Kesimpulannya, biaya
produksi adalah pelaporan keuangan pada saat proses pembuatan produk. Dengan
menghitung biaya produksi ini maka sangat bermanfaat dalam menghitung laba rugi
perusahaan. Maka dari itu, menghitung biaya produksi sangat penting dalam bisnis. Contoh kasus 2 Sebuah PT. XYZ dalam
pengadaan alat rumah tangga di awal bulan januari memiliki laporan bisnis
sebagai berikut:
Tahap 1: Bahan baku digunakan =
saldo awal bahan baku + pembelian bahan baku – saldo akhir bahan baku 80juta + ( 700 juta+10
juta) – 50 juta = 740 juta Tahap 2: Total production cost
= bahan baku digunakan + tenaga kerja langsung + overhead produksi 135 juta+ 8 juta= 143
juta Tahap 3: Harga pokok produksi =
total biaya + saldo awal persediaan – saldo akhir persediaan 143 juta + 80 juta –
10 juta = 213 juta Tahap 4: Harga pokok produksi =
HPP + persediaan barang awal – persediaan barang akhir. 213 juta + 110 juta –
25 juta = 298 juta Jadi, harga pokok
produksi bulan Januari adalah Rp298 juta Dengan mengetahui
proses dari perhitungan production cost serta contohnya, maka Anda bisa
menentukan berapa seharusnya harga barang yang akan dipasarkan. Tips Menghitung Biaya Produksi Menghitung biaya
produksi adalah suatu hal yang penting dalam pengambilan keputusan bisnis.
Dengan menghitung biaya produksi, pengusaha dan manajer produksi dapat
mengetahui berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi satu unit barang
atau jasa, dan dapat menentukan harga jual yang tepat. Untuk itu, diperlukan
tips dan teknik menghitung biaya produksi yang akurat dan efektif. Dengan
mengetahui tips dan teknik tersebut, pengusaha dan manajer produksi dapat
menghitung biaya produksi dengan lebih mudah dan akurat. Berikut tips
menghitung biaya produksi: 1. Tentukan Penggunaan Teori Biaya Produksi Hal pertama adalah
tentukan penggunaan biaya produksi. Anda bisa menyesuaikan kondisi keuangan
perusahaan dengan teori produksi yang sesuai. 2. Susun & Total Pembelian Bahan Baku Setelah Anda
menentukan metode yang pas, lalu buatlah daftar semua bahan baku yang sudah
dibeli beserta harga per satuan. Kemudian jumlahkan harga pembelian bahan baku
tersebut. Sisa awal bahan baku +
pembelian bahan baku – sisa akhir bahan baku = biaya bahan baku telah digunakan 3. Rincikan & Jumlahkan Biaya SDM Anda bisa membuat
perhitungan yang lebih detail terkait SDM dan dipakai dalam perhitungan harga
produksi. 4. Buatlah Perhitungan Biaya Overhead Selanjutnya, perhitungan
unsur biaya produksi yakni biaya overhead. Setiap periode produksi bisa
memiliki alokasi dan besaran biaya yang berbeda-beda. Anda perlu mencatat semua
pengeluaran biaya overhead secara terperinci produksi akhir dengan total
kuantitas dan harga yang tepat. Buatlah perhitungan biaya dari keseluruhan
pengeluaran itu. 5. Jumlahkan Semua Biaya Pengeluaran Semua besaran total
masing-masing unsur biaya produksi sudah diketahui. Selanjutnya, cara
menghitung biaya produksi dari penjumlahan biaya variabel pengeluaran atau
tetap. Total Biaya Produksi =
Total Biaya Bahan Baku + Total Biaya Sumber Daya Manusia + Total Biaya Overhead
Produksi 6. Tetapkan Harga Pokok Produksi Pada Setiap Produk Anda bisa tetapkan HPP
setiap produk dengan cara membagi biaya produksi akhir dengan total kuantitas
produk. Anda juga bisa gunakan rumus ini: Harga Pokok Produksi =
(Jumlah biaya produksi + sisa awal persediaan barang saat proses produksi –
sisa akhir persediaan barang saat proses produksi) : kuantitas produk Faktor-faktor yang Mempengaruhi Biaya Produksi Biaya produksi
dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk faktor internal dan eksternal
perusahaan. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi sangat
penting bagi pengusaha dan manajer produksi untuk mengendalikan biaya produksi
secara efektif dan mengambil keputusan yang tepat. Oleh karena itu, pembahasan
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi ini sangat relevan
untuk dipelajari. 1. Demand (Permintaan) Jika sebuah produk
yang dihasilkan pada perusahaan mencapai kesuksesan yang diinginkan oleh
perusahaan, maka permintaan production akan meningkat. Sebagai bagian dari
pemeuhan permintaan konsumen, maka perusahaan akan mungkin mengambil langkah
dengan membeli banyak persediaan bahan baku, mempekerjakan pegawai baru dari
perusahaan dalam memberikan fasilitas produksi untuk membuka cabang lain. 2. Teknologi Berkembangnya
teknologi yang bisa membantu dalam proses produksi dengan lebih cepat dan
akurat yang bisa dilakukan oleh mesin. Mesin atau alat teknologi dalam
perusahaan dalam melakukan fungsinya adalah sebuah aset perusahaan yang bisa
mengalami depresiasi. Ada banyak perusahaan yang memakai mesin untuk kegiatan
produksi manufaktur daripada tenaga kerja manusia, sehingga pengeluaran rutin
perusahaan tidak terlalu banyak. 3. Suku Bunga Pada beberapa
perusahaan, ketika ada proses ini, perusahaan mengeluarkan biaya tidak langsung
ini dimasukkan dalam biaya produksi maka akan meminjam dana dari bank atau
lembaga keuangan lain. Jika ada kenaikan suku bunga, maka jumlah pinjaman yang
perlu dibayarkan juga semakin tinggi. Suku bunga yang digunakan sebagai
pinjaman perusahaan itu punya nilai naik dan turun. Maka dari itu, perusahaan
harus memperhitungkan fluktuasi suku bunga saat melakukan pencatatan laporan
keuangan dengan akurat. 4. Kurs Kurs juga akan
mempengaruhi biaya produksi di perusahaan karena jika sebuah perusahaan
melakukan impor bahan material dari luar negeri saat kurs turun, maka
perusahaan bisa membuat produknya dengan harga lebih murah. Begitupun
sebaliknya, saat kurs naik, maka biaya yang harus dikeluarkan akan meningkat. 5. Pajak Pada biaya produksi
tidak langsung, maka pajak adalah salah satu contoh komponen pada biaya
overhead perusahaan. Tinggi rendahnya tarif pajak yang dikenakan pada
perusahaan tergantung pada kebijakan permerintah. Jika ada perusahaan yang
mempekerjakan karyawan barunya, menambahkan produksi, dan lain lain maka bisa
meningkatkan pengertian biaya produksi. 6. Biaya Material Biaya material
dibutuhkan sebuah perusahaan. Untuk pembuatan produk tersebut, biaya material
dapat naik turun dipengaruhi oleh waktu, kegiatan ekonomi, keterbatasan persediaan
yang ada. Strategi untuk Mengurangi Biaya Produksi Dalam memproduksi
barang atau jasa, pengusaha dan manajer produksi selalu mencari cara untuk
mengurangi biaya produksi agar dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Oleh
karena itu, perlu dikembangkan strategi untuk mengurangi biaya produksi secara
efektif tanpa mengurangi kualitas produk atau layanan yang diberikan. Strategi
yang tepat dapat membantu pengusaha dan manajer produksi untuk meningkatkan
efisiensi produksi dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia.
Oleh karena itu, pembahasan tentang strategi untuk mengurangi biaya produksi
sangat penting untuk diketahui. 1. Perencanaan Persediaan Bahan baku Bahan baku bisa
menentukan kelancaran perusahaan selama proses produksi. Dengan merencanakan
kebutuhan bahan baku, maka akan memangkas biaya produksi dan Anda bisa mulai
menganalisis lewat catatan penjualan. Lalu, jadikan data tersebut sebagai
patikan penjualan selanjutnya. 2. Efisiensi Penggunaan Bahan Baku Stok bahan baku yang
melimpah bisa membuat pebisnis menjadi boros, akibatnya biaya ekstra akan
banyak dikeluarkan saat kehabisan stok. Maka, sebaiknya gunakan bahan baku
sesuai perhitungan yang sudah ditetapkan untuk menjalankan proses produksi lalu
simpan di gudang sisanya. 3. Tekan Biaya overhead Produksi Biaya overhead pabrik
adalah biaya yang dikeluarkan sebagai tambahan yang tidak berhubungan biaya
langsung dalam bisnis atau produksi. Walaupun begitu, jenis biaya produksi yang
dialokasikan perusahaan demi mengurangi pemakaian pada beberapa kegiatan
bisnis. 4. Sesuaikan dengan Upah Karyawan Langkah selanjutnya
adalah dengan menghemat biaya produksi menyesuaikan upah karyawan. Karyawan
adalah aset terbaik perusahaa, jangan sampai cara menekan biaya produk ini hingga
mengorbankan upah sumber daya manusia. 5. Lakukan Perawatan terhadap Peralatan Produksi
Pemakaian biaya untuk tahap produksi bisa ditekan diawal dengan memberikan perawatan terbaik. Terlebih lagi, jika alat yang dipakai dalam frekuensi tinggi. Berikanlah pemeliharaan maksimal dan rutin pada peralatan tersebut. sumber : https://zahiraccounting.com/id/blog/biaya-produksi/ |