Pencapaian organisasi dalam memutuskan suatu kebijakan manajemen perlu didukung oleh pengendalian internal, hal ini dikarenakan apabila tidak terdapat pengendalian internal yang ideal akan berdampak pada hilangnya perkembangan organisasi dan tidak akan berjalan secara efektif. Secara umum pengertian pengendalian internal adalah suatu proses pada organisasi dalam mengecek ketelitian, keakurasian, serta efektivitas dan efisiensi dari suatu proses bisnis untuk mencapai tujuan tertentu.

Fungsi dari dilaksanakannya pengendalian internal menurut Romney (2014:227) adalah yang pertama untuk pengendalian preventif, yaitu untuk tindakan melakukan pengendalian internal sebelum suatu masalah itu muncul. Sebagai contoh dalam melakukan pengendalian preventif adalah dibuatnya peraturan-peraturan yang mengatur jalannya suatu organisasi. Kemudian selain itu fungsi yang kedua adalah pengendalian detektif, yaitu pengendalian yang dilakukan untuk mendeteksi masalah yang sudah muncul, sebagai contoh adalah dilakukannya audit secara berkala dan berkesinambungan. Lalu yang ketiga pengendalian korektif, yaitu merupakan pengendalian internal untuk mengidentifikasi serta melakukan perbaikan masalah dan memulihkan atas kesalahan tersebut. Sebagai contoh pengendalian korektif adalah melakukan perbaikan sistem yang rusak.

Dengan berkembangnya suatu organisasi, diperlukan suatu pengendalian internal supaya berbagai proses bisnis yang dijalankan di suatu organisasi akan berjalan sebagaimana mestinya serta akan mencapai tujuan organisasi yang diharapkan. Oleh karena itu, sistem pengendalian internal harus secara terus menerus dilakukan dan senantiasa diawasi oleh pimpinan organisasi supaya dapat ditentukan apakah sistem organisasi tersebut sudah berfungsi dan berjalan sebagaimana yang telah dikehendaki serta perlu dilakukan perubahan apabila terdapat suatu masalah supaya sistem organisasi tersebut akan semakin baik lagi.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved