Pengeluaran modal sangat penting untuk
dinamika permintaan agregat jangka pendek. Mereka umumnya jauh lebih tidak
stabil, yaitu berfluktuasi lebih dari, misalnya, konsumsi swasta atau
pengeluaran pemerintah. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa investasi
sangat didorong oleh optimisme atau pesimisme dari pihak perusahaan. Investasi
juga cenderung meningkat selama periode ledakan ekonomi, sementara itu dapat
runtuh dengan cepat selama resesi. Karena volatilitasnya yang relatif
tinggi, investasi merupakan variabel ekonomi makro utama, terutama dalam hal
tren ekonomi dan pengangguran. Pada saat yang sama, investasi menentukan
pertumbuhan stok modal. Oleh karena itu, mereka juga memainkan peran
sentral dalam pengembangan kapasitas produksi, produktivitas, dan kemajuan
teknologi dalam perekonomian, Pengeluaran modal mencakup
semua pengeluaran bisnis untuk mesin dan peralatan yang baru diproduksi
(investasi peralatan) dan konstruksi bangunan komersial (investasi konstruksi). Selain
itu, terdapat investasi tetap lainnya, yang mencakup, misalnya, pengeluaran
untuk program komputer atau paten. Oleh karena itu, investasi tetap
terdiri dari investasi peralatan, investasi konstruksi, dan investasi lainnya. Pengeluaran
oleh rumah tangga pribadi untuk pembangunan real estat perumahan juga dihitung
sebagai investasi konstruksi. Pengeluaran pemerintah adalah investasi
ketika mereka dihabiskan untuk bangunan atau peralatan. Fungsi
investasi dan ekspektasi bisnis Investasi dan pendorongnya adalah
bagian sentral dari teori ekonomi makro mana pun. Dalam model makroekonomi
mereka diwakili oleh fungsi investasi dijelaskan,
yaitu dengan persamaan perilaku yang menunjukkan ketergantungan permintaan
investasi agregat pada variabel lain. Fungsi investasi dengan demikian
menentukan pengeluaran modal perusahaan, yang pada gilirannya ditentukan oleh
ukuran persediaan modal yang diinginkan. Ekspektasi bisnis tentang keadaan
ekonomi merupakan inti dari setiap teori investasi. Namun, harapan tidak
dapat langsung diukur secara empiris. Oleh karena itu, teori investasi
sebagian besar berkaitan dengan menemukan variabel yang memengaruhi harapan
perusahaan dan dengan demikian kemauan mereka untuk berinvestasi. Pengaruh
Permintaan terhadap Investasi
Mari kita asumsikan bahwa
perusahaan-perusahaan dalam perekonomian kita dihadapkan pada permintaan produk
mereka yang meningkat pesat. Perusahaan akan menanggapi permintaan dengan
terlebih dahulu menjual stok produk jadi mereka dan kemudian meningkatkan
produksi. Namun, jika penjualan produk tetap tinggi, perusahaan akan
melihat peningkatan utilisasi kapasitas produksi, mendorong mereka untuk
berinvestasi pada mesin, peralatan, dan infrastruktur baru. Oleh karena
itu wajar bagi perusahaan untuk berinvestasi ketika mengharapkan permintaan
yang tinggi untuk produknya dibandingkan dengan kapasitas
produksinya. Untuk ekonomi secara keseluruhan, seseorang dapat
mengasumsikan, dalam istilah yang disederhanakan, bahwa permintaan keseluruhan
yang tinggi atau PDB yang tinggi memiliki efek positif pada investasi, |