Manfaat Break Even Point (BEP)

Selain menghindari kerugian, menghitung BEP juga memberikan banyak manfaat untuk perusahaan Anda.

Beberapa manfaat dari menghitung atau analisis breakeven point (BEP) yakni:

a. Menentukan harga jual

Salah satu sebab seorang pengusaha mengalami kerugian adalah karena pengusaha tersebut salah dalam menentukan harga jual yang terlalu rendah.

Hal tersebut akan sangat mudah dilakukan jika Anda sebagai pelaku usaha tidak memperhitungkan titik impas dari produksi Anda.

Dengan menghitung BEP, maka Anda dapat menentukan harga jual dengan mudah. Sehingga harga yang ditetapkan nantinya tidak terlalu rendah.

b. Menentukan tingkat penjualan minimal

Selain menentukan harga jual, melalui breakeven point  Anda juga dapat mengetahui berapa banyak unit yang harus diproduksi agar keuntungan yang didapatkan dapat menutup biaya yang dikeluarkan.

Berdasarkan unit yang sudah diketahui maka secara otomatis, Anda juga dapat mengetahui tingkat penjualan produk minimal yang harus dijual pada periode tersebut.

c. Pengendalian aktivitas produksi

Break even point juga dapat digunakan untuk membantu para manajer mengendalikan aktivitas produksi yang sedang berjalan.

Anda dapat menjadikan hasil perhitungan atau analisis BEP sebagai informasi dasar sebagai manfaat untuk mengatur aktivitas yang berjalan. Sehingga, kegiatan produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Menghitung BEP

Untuk menghitung BEP ternyata ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga hasil yang diperoleh akan akurat dan berguna.

Beberapa hal tersebut merupakan asumsi dasar, di mana asumsi ini harus dipenuhi jika Anda akan menghitung BEP. Adapun asumsi-asumsi tersebut yaitu:

1.         Biaya pada berbagai kegiatan dapat diperkirakan jumlahnya dengan tepat, sehingga jika terjadi perubahan   produksi dapat dijabarkan menjadi perubahan tingkat biaya.

2.         Biaya-biaya yang muncul dapat dipisahkan secara jelas mana yang termasuk dalam biaya tetap dan biaya variabel. Hal ini karena analisa BEP dapat dihitung jika sebagian besar biaya merupakan biaya tetap.

3.         Tingkat penjualan sama dengan tingkat produksi sehingga tidak akan ada perubahan persediaan karena barang dianggap habis terjual.

4.         Harga jual produk diketahui sehingga tidak merubah harga di pasar.

5.         Biaya variabel setiap unit sama dengan volume produksi sehingga efisiensi perusahaan pada berbagai tingkat tidak berubah.

6.         Tidak ada perubahan kebijakan tentang biaya tetap secara mendadak.

7.         Perusahaan dianggap hanya menjual satu produk, jika kenyataannya tidak maka perlu mempertahankan penjualan campur (sales mix).

Rumus Menghitung Break Even Point

Setelah mengetahui manfaat yang dapat Anda peroleh dari menghitung BEP dan beberapa asumsi untuk menghitungnya. Apakah Anda sudah mengetahui cara menghitung BEP?

Untuk menghitung BEP terdapat dua hal yang perlu diperhatikan yaitu BEP unit dan BEP penjualan. BEP unit merupakan jumlah unit produk atau barang yang harus diproduksi agar mendapatkan BEP.

Sementara BEP penjualan adalah jumlah penjualan yang harus didapatkan agar mendapatkan BEP. Adapun rumusnya sebagai berikut:

BEP (unit) = FC : (P – VC)

BEP (penjualan) = FC : [1- (VC/P)]

FC= fixed cost atau biaya tetap

VC= biaya variabel per unit

P= harga jual per unit

Untuk membantu Anda menghitung BEP secara tepat dan akurat, Anda dapat menggunakan software akuntansi Jurnal. Jurnal sebagai aplikasi akunting memberikan kemudahan untuk melakukan pencatatan dimanapun dan kapanpun.

Tidak hanya pencatatan, Jurnal juga memiliki fitur-fitur yang lengkap yang membantu Anda mengembangkan bisnis, seperti fitur pembuatan faktur otomatis, cash link, laporan keuangan, manajemen persediaan, dan lain-lain.

 

 

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved