Definisi dari BEP (Break Event Point) BEP
atau Break Event Point populer dengan sebutan titik impas
alias balik modal. Selain
itu BEP juga bisa diartikan sebagai kondisi dimana nilai pendapatan sama dengan
total perkiraan biaya secara keseluruhan. Hal
ini berarti bahwa kemungkinan kerugian perusahaan sudah dilewatkan, serta
tinggal menghasilkan keuntungan. Kesimpulannya,
BEP adalah indikator yang menunjukkan bahwasanya biaya produksi secara
keseluruhan berhasil dicover oleh pendapatan dari hasil penjualan.
Bagaimana Cara Menghitung BEP? Setelah
memahami definisinya, kini saatnya Anda memahami cara menghitungnya. Dalam
menghitung BEP, ada beberapa komponen BEP yang wajib dipenuhi. Adapun
komponen yang dimaksud, yaitu:
Mengacu
pada ilmu akuntansi, penghitungan BEP berfungsi untuk memperoleh persamaan
antara biaya produksi dengan pendapatan dalam satu periode. . Dalam
proses penghitungannya, ada dua rumus yang digunakan sebagai cara menghitung
BEP. Ada rumus unit dan juga nominal rupiah. Rumus
unit adalah rumus BEP untuk menghasilkan unit produksi yang dihasilkan
perusahaan yaitu: BEP= fixed cost/(harga per unit-biaya variabel
per unit). Sementara
rumus nominal rupiah, merupakan cara menghitung BEP balik modal. Rumusnya
yaitu: BEP= fixed cost/(kontribusi margin per unit/harga per unit). Untuk
memudahkan Anda dalam memahami, kami hadirkan contoh soal cara menghitung BEP
di bawah ini. Pabrik
Snack Jaya Makmur, memiliki rincian biaya produksi seperti di bawah ini:
Untuk
mengetahui, berapa unit produk yang harus diproduksi agar mencapai BEP, yaitu: BEP=
Biaya tetap/(harga jual/unit-biaya variabel/unit) =
6.000.000/(20.000-10.000) =
6.000.000/10.000= 600 unit Jadi,
untuk bisa mencapai BEP Snack Jaya Makmur harus memproduksi sebanyak 600 unit
produk. Lalu
bagaimana dengan cara menghitung nominal penjualan yang sudah masuk pada titik
BEP? BEP=
Biaya tetap/(kontribusi margin per unit/harga jual per unit) =
6.000.000/{(20.000-10.000)/20.000} =
6.000.000/0,5= 12.000.000 Jadi,
Snack Jaya Makmur bisa mencapai titik BEP atau titik impas yaitu ketika mampu
melakukan penjualan produk hingga senilai Rp. 12.000.000. Sebagai
langkah pembuktian, Anda bisa mengecek dengan cara mengalikan BEP unit dengan
harga penjualan. Hasil akhirnya pasti sesuai BEP nominal rupiah.
Fungsi dari BEP (Break Event Point) BEP
memiliki peran yang sangat penting bagi para pelaku usaha. Sebab dari BEP
inilah mereka bisa melakukan evakuasi serta membuat keputusan terkait
operasional usaha. Adapun
berbagai fungsi dari BEP (Break Event Point) secara detail adalah
seperti:
Dengan
berbagai fungsi penting di atas, maka sudah sepatutnya jika Anda harus memahami
bagaimana cara menghitung BEP ini. Sebab
hal itu akan mempengaruhi kelancaran operasional usaha, termasuk arus
keuangannya. Agar tetap lancar, ada baiknya menggunakan software akuntansi online untuk
mencatat dan mengevaluasi segala pendapatan dan biaya yang dikeluarkan.
Manfaat yang Bisa Diperoleh Selain
memiliki berbagai fungsi penting seperti dijelaskan di atas, BEP juga memiliki
banyak manfaat yang bisa Anda dapat dalam mengelola usaha. Manfaat-manfaat
yang bisa menjadi penunjang usaha Anda tersebut diantaranya yaitu:
Tujuan dari Cara Menghitung BEP (Break Event Point) Mengapa
para pelaku usaha penting untuk memahami cara menghitung BEP? Sebab ada tujuan
penting dari hal itu bagi usaha Anda. Tujuan
utama dari penghitungan BEP adalah agar Anda sebagai pelaku usaha dapat lebih
mudah menentukan batas minimum produksi. Apalagi
ketika memfaktorkan pajak usaha yang menjadi pengeluaran tambahan diatas biaya
produksi. Dalam perhitungan pajak usaha, akan lebih baik jika perusahaan
menggunakan aplikasi
pajak online agar tidak terlewat akan pajak apa saja yang harus
dibayar, sehingga catatan pengeluaran tidak meleset. Dengan
menentukan batas minimum produksi, Anda bisa mencapai keuntungan sekaligus
menghindarkan usaha dari kerugian. Hasil
penghitungan BEP sendiri dapat digunakan sebagai gambaran kasar atas dampak
dari kegiatan pemasaran bagi penghasilan usaha. Anda
akan lebih mudah melakukan analisa terkait output atau tingkat produksi yang
ideal, guna memenuhi target penjualan juga pendapatan di titik BEP (Break
Event Point). Dengan
begitu manajemen
operasional usaha juga akan berjalan lebih terarah dan lancar. Meskipun
BEP menjadi titik aman, tentu diperlukan kinerja yang lebih maksimal agar bisa
melampaui titik tersebut dan menghasilkan keuntungan. Ketika
usaha atau bisnis tidak mampu mencapai titik impas ini, biasanya akan sulit
bertahan guna tetap melanjutkan operasionalnya. Hasil
penghitungan BEP juga berguna bagi divisi pemasaran. Dari titik BEP yang
diperoleh, akan lebih mudah dilakukan penyesuaian terkait target penjualan. Secara
keseluruhan, cara menghitung BEP bisa menjadi landasan strategi usaha, untuk
bisa bertahan dan berkembang kedepannya. Sebab
dari hasil penghitungan tersebut, Anda akan memperoleh informasi terkait biaya
operasional secara lengkap, begitu pula dengan proyeksi
keuntungan usaha. Anda
akan lebih mudah membuat penyesuaian seperti menekan biaya produksi dan
menyusun strategi baru untuk mengoptimalkan volume output dan keuntungan. Nah,
dari penjelasan di atas bisa kita buat kesimpulan bahwasanya BEP menjadi ambang
batas yang memastikan usaha Anda ada berada di posisi aman. Tidak
peduli sekecil apa usaha yang Anda jalankan, memahami cara menghitung BEP akan
sangat diperlukan.
Bukan
hanya untuk mencapai keuntungan dan terhindar dari kerugian, tetapi juga
memastikan bahwa usaha tersebut bisa bertahan dan dikembangkan. |