Biaya produksi adalah seluruh dana atau pengeluaran yang digunakan untuk menjalankan proses produksi perusahaan. Jadi semua biaya dari awal proses produksi hingga produk siap untuk dipasarkan akan masuk dalam biaya produksi. Dengan mengetahui angkanya, perusahaan dapat menentukan harga jual produk untuk setiap unitnya.

Beberapa fungsi lain dari mengetahui biaya produksi dan komponen didalamnya memiliki dampak positif yang lebih besar. Pertama, perusahaan dapat menjalankan fungsi pengawasan alokasi dana secara menyeluruh. Bagaimanapun juga penggunaan biaya yang efisien akan jauh lebih baik.

Kedua, perusahaan mampu menggunakan angka biaya produksi sebagai dasar mengambil keputusan jangka pendek. Beberapa contoh keputusan yang dimaksud adalah pengadaan bahan baku, penambahan tenaga kerja, dan masih banyak lagi. Selain itu semua, perusahaan juga dapat menggunakan biaya produksi sebagai tolok ukur keuntungan perusahaan. Semakin tinggi hasil penjualan dengan biaya produksi yang dapat diefektifkan, maka semakin besar pula profit perusahaan.

Komponen Biaya Produksi

1. Biaya Tetap

Komponen pertama adalah biaya tetap atau biaya yang konstan jumlahnya. Kenaikan maupun penurunan jumlah produksi tidak akan memengaruhi besaran biaya tetap. Biasanya akan ada kontrak atau perjanjian yang mengikat agar pengeluaran dana untuk komponen ini sah secara hukum. Contoh biaya tetap adalah upah tenaga kerja, asuransi kesehatan, biaya sewa gedung, dan sebagainya.

2. Biaya Variabel

Sebaliknya, biaya variabel adalah dana yang dikeluarkan dengan mengikuti jumlah produk yang akan dihasilkan. Artinya, besaran nilainya bisa tidak sama antar periode akuntansi. Ketika target produksi mengalami kenaikan, maka biaya variabel juga akan meningkat. Bahkan ketika perusahaan menghentikan proses produksi untuk sementara waktu, biaya variabel dapat dilaporkan sebagai nol. Beberapa contoh dari komponen biaya ini adalah pengadaan bahan baku, kebutuhan listrik pabrik, dan sebagainya.

3. Biaya Rata-Rata

Biaya rata-rata adalah biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk satu unit barang atau produk. Anda cukup membagi jumlah biaya produksi dengan jumlah unit yang dihasilkan seluruhnya. Dari angka ini, perusahaan dapat menentukan berapa keuntungan yang akan diambil. Salah satunya adalah dengan menentukan besaran selisih harga yang paling sesuai.

4. Biaya Marginal

Perusahaan seringkali bertemu dengan kondisi dimana target produksi mampu lebih tinggi jika didukung dengan penambahan biaya. Biaya yang ditambahkan inilah yang disebut sebagai biaya marginal. Sebenarnya biaya marginal bisa dikategorikan sebagai biaya variabel. Namun penambahan ini tidak selalu dibutuhkan dalam operasional bisnis. Meskipun begitu, dengan mengeluarkan biaya marginal, perusahaan dapat menjalankan sistem produksi jauh lebih maksimal.

5. Biaya Total

Komponen terakhir dari biaya produksi adalah biaya total, yaitu keseluruhan biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi. Dengan menjumlahkan semua komponen biaya di atas, perusahaan akan mengetahui besarnya pengeluaran perusahaan dalam waktu tertentu. Laporan dari biaya total ini juga akan memengaruhi harga produk Anda di pasar. Tidak hanya soal harga produk perlu naik atau tidak, laporan ini juga akan membantu menentukan strategi pemasaran serta target penjualan nantinya

Cara Menghitung Biaya Produksi

a. Menghitung bahan baku

Untuk menghitung biaya produksi, Anda perlu mengetahui total biaya bahan baku yang digunakan. Baik itu bahan baku berupa barang mentah maupun barang setengah jadi. Hal ini juga termasuk biaya marginal jika memang ada.

b. Menghitung biaya produksi keseluruhan dan setiap unit

Setelah mengetahui nilai bahan baku keseluruhan, tambahkan dengan komponen biaya produksi yang lain. Total dari biaya produksi inilah yang akan dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan untuk mendapatkan biaya produksi setiap unit. Dari sini Anda juga dapat menghitung Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan.

Biaya Produksi = Total semua komponen biaya produksi / jumlah unit yang dihasilkan

Mudah, bukan? Biaya produksi sering juga disebut sebagai biaya operasional meskipun cakupan keduanya berbeda. Karena biaya operasional memiliki ruang lingkup dan komponen yang lebih banyak dibanding biaya produksi. Dengan kata lain, biaya produksi termasuk dalam biaya operasional.



 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved