Pengertian Biaya Bahan Baku\n\n\n\nPerusahaan manufaktur atau biasa disebut dengan pabrikan sangat \nmembutuhkan bahan baku untuk dapat menghasilkan barang jadi yang bisa \ndijual ke pasaran. Bahan baku merupakan segala bahan yang akan diproses \nuntuk membuat sebuah produk jadi maupun setengah jadi. Bahan tersebut \ndapat diperoleh dari pengolahan sendiri maupun pembelian baik dari impor\n maupun bahan lokal. Jenis Bahan Baku\n\n\n\nAda dua jenis bahan baku yaitu bahan baku langsung (direct material) dan bahan baku tidak langsung (indirect material). \n\n\n\nBahan Baku Langsung (Direct Material)\n\n\n\nBahan baku langsung merupakan bahan yang menjadi bagian penting dari \nproses produksi untuk menghasilkan sebuah barang jadi. Biaya yang \ndikeluarkan perusahaan manufaktur untuk membeli bahan baku langsung \nnantinya akan berkaitan dengan barang produksi yang dihasilkan. \n\n\n\nBahan Baku Tidak Langsung (Indirect Material)\n\n\n\nBahan baku tidak langsung merupakan bahan pokok tidak langsung yang \nikut berperan dalam bahan utama dalam proses produksi. Bahan baku ini \ntidak secara langsung terlihat di barang jadi. Biaya dalam Harga Pokok Bahan Baku\n\n\n\nHarga pokok bahan baku yang dibeli oleh perusahaan manufaktur tidak \nhanya terdiri dari harga beli yang tercantum di dalam faktur pembelian, \ntetapi ada biaya biaya penyimpanan di gudang, biaya listrik, biaya \nasuransi, biaya pemeliharaan bahan baku agar kualitasnya tetap terjaga \ndan biaya perolehan lain yang termasuk dalam kategori biaya overhead. Sistem Pembelian Bahan Baku\n\n\n\nBeberapa dokumen yang diperlukan untuk transaksi pembelian antara \nlain surat permintaan pembelian, surat order pembelian, laporan \npenerimaan barang dan faktur pembelian. Bagaimana dengan sistem \npembelian bahan baku? Simak penjelasan singkatnya di bawah ini. \n\n\n\nPermintaan Pembelian Bahan Baku\n\n\n\nSebelum membeli bahan baku, departemen produksi atau gudang akan mengirimkan dokumen purchase requisition atau surat permintaan pembelian. Pembelian bahan baku akan dilakukan ketika persediaan bahan baku di gudang sudah berada di reorder point. \n\n\n\nPemesanan Pembelian Bahan Baku\n\n\n\nSetelah menerima purchase requisition, departemen pembelian akan membeli bahan baku sesuai data yang ada di dokumen tersebut kepada supplier. \n\n\n\nDepartemen pembelian akan membuatkan dokumen purchase quotation (PQ) yang berisi informasi harga bahan baku dan syarat pembelian dari supplier. \n\n\n\nLalu setelah mendapat supplier bahan baku yang cocok dengan harga dan kualitasnya, departemen pembelian akan mengirimkan surat order pembelian ke supplier. \n\n\n\nPenerimaan Bahan Baku\n\n\n\nSelanjutnya, supplier mengirimkan bahan baku ke perusahaan \nsesuai dengan informasi yang ada di surat order pembelian. Divisi \npenerimaan barang wajib memeriksa bahan baku yang datang dari kuantitas,\n jenis bahan baku, kualitas dan spesifikasi bahan baku sesuai pesanan. \nJika sudah sesuai, divisi penerimaan barang akan membuatkan laporan \npenerimaan barang yang nantinya diserahkan kepada divisi akuntansi. \n\n\n\nPencatatan Penerimaan Bahan Baku\n\n\n\nBahan baku yang diterima oleh divisi penerimaan barang dari supplier kemudian\n diserahkan ke bagian gudang untuk dicatat dan disimpan. Bahan baku yang\n ada di dalam gudang dicatat di dalam kartu gudang atau stock card dalam kategori masuk. \n\n\n\nStock card digunakan oleh bagian gudang untuk mencatat mutasi setiap jenis bahan baku yang masuk dan keluar gudang. \n\n\n\nCatatan di stock card dimonitor oleh divisi akuntansi dalam bentuk kartu persediaan (inventory card) menjadi akun pembantu persediaan. \n\n\n\nBagian gudang juga mencatat barang dalam kartu barang (inventory tag) yang akan ditempelkan di tiap penyimpanan barang. \n\n\n\nPencatatan Utang\n\n\n\nSupplier akan memberikan faktur pembelian ke divisi pembelian untuk ditandatangani karena supplier\n sudah mengirimkan barang dan faktur sudah dapat dibayar. Faktur \npembelian selanjutnya akan diberikan kepada divisi akuntansi untuk \ndiperiksa harga dan jumlahnya serta kecocokan antara faktur pembelian \ndengan surat order pembelian dan laporan penerimaan barang. \n\n\n\nKesimpulan\n\n\n\nBiaya bahan baku merupakan biaya yang termasuk dalam biaya produksi, tetapi selain dari biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead\n pabrik (BOP). Biaya bahan baku perlu dihitung dengan tepat karena akan\n mempengaruhi nilai dari harga pokok barang yang dijual serta laba dan \nrugi yang akan diperoleh perusahaan. \n\n\n\nMASERP memiliki modul manufaktur dengan berbagai fitur unggulan diantaranya bill of material, assembly dan disassembly\n untuk menggabungkan beberapa bahan baku menjadi satu barang atau \nsebaliknya, adjust bahan baku di tengah untuk mengurangi atau \nmenambahkan bahan baku meskipun produksi sudah berjalan dan fitur adjust biaya akhir bulan untuk menghitung ulang HPP. https://www.mas-software.com/blog/biaya-bahan-baku |