Apa itu financial planning?

Financial planning adalah proses yang dimaksudkan guna mengelola keuangan seseorang berdasarkan tujuan keuangannya. Sehingga dalam penerapannya, tak hanya tujuan jangka pendek yang perlu dirumuskan, melainkan juga tujuan jangka panjang.


Financial planning adalah kegiatan pengorganisasian yang terdiri dari perumusan tujuan, evaluasi, serta pelaksanaan, dan tidak lupa melibatkan pengawasan atau monitoring. Tiap tahapnya memerlukan dedikasi waktu agar tujuan keuangan dapat tercapai dengan maksimal.


Selain melakukan perencanaan hingga pelaksanaan, kita dapat menyesuaikan tujuan keuangan pada setiap periode waktunya. Karena financial planning adalah proses jangka panjang, maka financial planning juga harus adaptif terhadap kondisi kehidupan. Sebab, perencanaan keuangan untuk para lajang dan orang yang sudah memiliki anak tentu berbeda.


Manfaat financial planning

Setelah mempelajari apa itu financial planning, lalu mengapa kita harus membuatnya? Berikut adalah beberapa manfaat membuat perencanaan keuangan.


1. Membuat budgeting

Penganggaran atau budgeting dalam financial planning adalah kegiatan inti karena pelaksanaan serta monitoring keuangan dilakukan dengan berpijak pada hasil penganggaran tersebut. Membuat pos-pos keuangan dapat membantu Anda untuk tidak menggunakan dana berlebihan hingga memotong dana anggaran lain.


2. Pantauan akurat terhadap kondisi keuangan

Dari perencanaan keuangan, Anda dapat melihat kemana saja perginya uang tersebut dari dompet secara lebih akurat, sebab jika dibandingkan tanpa financial planning, langkah dan keputusan finansial Anda lebih terorganisir.


3. Membantu perencanaan investasi

Dana investasi dalam financial planning adalah uang dingin yang bermakna, uang tersebut tidak masuk ke pos anggaran manapun. Oleh karena itu, kemampuan untuk mengidentifikasi uang dingin sangat penting jika ingin mendapatkan imbal hasil investasi di kemudian hari.


Perencanaan keuangan juga dapat membantu memfilter investasi apa yang cocok bagi profil calon investor. Seseorang yang punya tanggungan keluarga banyak dan tidak ingin mendapatkan risiko investasi tinggi, tentu pilihan instrumen investasinya berbeda dengan seseorang yang orientasi high risk high return.



4. Mencapai tujuan finansial dengan lebih mudah

Seperti disinggung di awal, pada setiap fase kehidupan, seseorang akan memiliki prioritas keuangan berbeda-beda, sehingga tingkat kesulitannya pun akan berbeda. Namun dengan perencanaan keuangan, tujuan finansial dapat tercapai secara lebih efektif.


5. Meminimalisasi kemungkinan utang

Keputusan finansial yang lebih terarah dapat menekan keinginan untuk membeli sesuatu di luar kemampuan keuangan. Dengan memahami secara pasti berapa nominal uang dan berapa banyak barang bisa dibeli menggunakan uang tersebut, seseorang dapat terhindarkan dari pembelian di luar anggarannya.


6. Merealisasikan rencana pembelian aset

Dalam perencanaan keuangan, beberapa orang mungkin akan menjadikan kepemilikan aset sebagai tujuan keuangan jangka panjangnya. Nah, dengan mengimplementasikan rencana keuangan secara baik dan benar, pembelian aset dapat lebih mudah dilakukan.


Namun jangan lupa mempertimbangkan kapasitas keuangan jangka panjang dan melakukan perhitungan secara presisi agar tujuan tersebut bisa diraih dalam jangka waktu yang ditentukan, sebab cara membuat financial planning juga bergantung pada seberapa akurat seseorang menilai kemampuan finansialnya.


7. Merencanakan asuransi

Salah satu instrumen keuangan yang juga penting selain investasi adalah asuransi. Dengan banyaknya pilihan asuransi dan biaya, Anda seharusnya bisa menyisihkan sedikit uang per bulannya sebagai perlindungan diri.


Jika merasa keberatan dengan dana asuransi, Anda dapat melakukan proyeksi terhadap seberapa besar biaya kesehatan atau biaya lain yang harus dikeluarkan karena tidak memiliki asuransi.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved