Harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan. Tujuan metode ini adalah menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan baik harga pokok secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk per satuan. Karakteristik Biaya PesananBerikut ini adalah beberapa karakteristik yang dimiliki biaya pesanan. a. Sifat produksinya terputus-putus tergantung pada pesanan yang diterima.b. Bentuk produk tergantung dari spesifikasi pemesan. c. Pengumpulan biaya produksi dilakukan pada kartu biaya pesanan, yang memuat rincian untuk masing-masing pesanan. d. Total biaya produksi dikalkulasi setelah pesanan selesai. e. Biaya produksi per unit dihitung, dengan membagi total biaya produksi dengan total unit yang dipesan. f. Akumulasi biaya umumnya menggunakan biaya normal. g. Produk yang sudah selesai langsung diserahkan pada pemesan Cara Menghitung Harga Pokok PesananSeperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, biaya-biaya produksi akan dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya operasi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan. Rumus perhitungan harga pokok pesanan adalah: Harga Pokok Pesanan = Biaya Operasi / Jumlah pesanan Biaya operasi akan berfluktuasi dari bisnis ke bisnis dengan adanya kombinasi biaya tetap (seperti sewa gudang), dan biaya variabel yang meningkat ketika volume pesanan (seperti pengemasan) juga bertambah. Untuk lebih memahaminya, perhatikan contoh kasus berikut: Dalam sebulan, sebuah bisnis mengirimkan jumlah pesanan sebanyak 5.000 item. Mari kita hitung terlebih dahulu biaya tetap dan biaya variabelnya. Biaya tetap
= (Rp 5.000.000 + Rp 6.500.000) / 3000 = 3.833 Biaya variabel
= 1.200.000 / 3.000 = 400 Maka itu, jumlah harga pokok pesanan perusahaan tersebut adalah Rp 3.833 + Rp 400 = Rp 4.233 Pengumpulan Biaya Produksi dengan Metode Harga Pokok PesananPengumpulan biaya produksi dengan menggunakan metode ini dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut: 1. Mencatat biaya bahan baku yang dibagi menjadi dua prosedurProsedur pencatatan pembelian bahan baku, dengan jurnal:
Prosedur pencatatan pemakaian bahan baku dengan menggunakan metode mutasi persediaan. Pada setiap pemakaian bahan baku harus diketahui pesanan mana yang menggunakannya, dengan jurnal.
2. Mencatat biaya tenaga kerja tidak langsungLangkah selanjutnya adalah dengan mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung. Ada dua macam jam kerja yang perlu dikumpulkan yaitu jam kerja total selama periode kerja tertentu, dan jam kerja yang digunakan untuk mengerjakan setiap pesanan. Untuk mengumpulkan informasi jam kerja yang nantinya akan digunakan sebagai dasar dalam menentukan daftar upah, maka perusahaan harus membuat kartu hadir untuk masing-masing karyawan untuk mencatat jam kerja karyawan dalam menyelesaikan pesanan Jurnal untuk pembagian upah .
|