Pengambilan Keputusan Menurut Siagian (dalam Hasan, 2002:10) pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. Melakukan penilaian dan menjatuhkan
pilihan terhadap berbagai alternatif
sesuai dengan kepentingan tertentu. Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan:
a.
Mengidentifikasi tujuan b. Merumuskan masalah c. Mengidentifikasi kemungkinan alternative pemecahan masalah dengan berbagai
macam pilihan d. Melaksanakan dan memantau keputusan
Decision Support System (DSS). Definisi awalnya adalah
suatu
sistem yang
ditujukan untuk
mendukung manajemen pengambilan keputusan.
Sistem berbasis model yang terdiri dari prosedur-prosedur
dalam pemrosesan
data
dan pertimbangannya
untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan. Agar berhasil mencapai tujuannya maka sistem tersebut harus: (1) sederhana, , (2)
mudah untuk dikontrol, (3) mudah beradaptasi, (4) lengkap pada hal-hal penting, (5)
mudah berkomunikasi
dengannya. Secara implisit juga berarti bahwa sistem ini harus berbasis komputer dan digunakan sebagai tambahan dari kemampuan
penyelesaian
masalah dari seseorang. DSS yang baik memiliki lima karakteristik utama: a. Sistem yang berbasis komputer; b. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan; c. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan kalkulasi manual; d. Melalui cara simulasi yang interaktif; e. Dimana data dan model analisis
sebagai komponen utama.
tujuan DSS Tiga tujuan yang harus dicapai DSS: a. Membantu manajer membuat keputusan untuk
memecahkan masalah semi-
terstruktur. b. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya. c. Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya. Tujuan-tujuan ini berhubungan dengan tiga prinsip
dasar dari konsep DSS – struktur masalah, dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan. Mengapa menggunakan DSS? a. Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tak stabil. b. Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat. c. Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam
hal
melacak
jumlah
operasi-operasi bisnis. Sistem komputer perusahaan tak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas, dan mencari jalan masuk di pasar yang benar- benar menguntungkan. Karakteristik DSS: a. Kajiannya ada pada keputusan-keputusan dimana ada struktur yang cukup untuk komputer dan alat bantu analitis yang memiliki nilai tersendiri, tetapi tetap pertimbangan manajer memiliki esensi utama. b. Hasil utamanya
adalah dalam peningkatan jangkauan dan
kemampuan dari proses pengambilan keputusan para manajer untuk membantu mereka meningkatkan efektivitasnya. c. Relevansinya untuk manajer adalah
dalam pembuatan tool pendukung, di bawah
pengawasan mereka, yang tidak dimaksudkan untuk mengotomatiskan
proses pengambilan keputusan, tujuan sistem, atau solusi tertentu. Kemampuan DSS: a. DSS menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan utamanya pada situasi semi
terstruktur dan tak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manusia dan informasi terkomputerisasi. b. Dukungan disediakan untuk berbagai level manajerial yang berbeda, mulai dari pimpinan puncak sampai manajer lapangan. c. Dukungan
disediakan bagi individu dan
juga bagi
group.
berbagai masalah
organisasional melibatkan pengambilan keputusan dari orang dalam group. Untuk masalah yang strukturnya lebih sedikit seringkali hanya membutuhkan keterlibatan beberapa individu dari departemen dan level organisasi yang berbeda. d. DSS menyediakan
dukungan ke berbagai keputusan yang berurutan atau saling
berkaitan. e. DSS mendukung berbagai fase proses pengambilan keputusan: intelligence, design, choice dan implementation.
f. DSS mendukung berbagai proses pengambilan keputusan dan style yang berbeda-
beda; ada kesesuaian
diantara DSS dan atribut pengambil keputusan individu
(contohnya vocabulary dan style keputusan). g. DSS selalu bisa beradaptasi sepanjang masa. Pengambil keputusan harus reaktif,
mampu mengatasi perubahan kondisi secepatnya dan beradaptasi
untuk membuat DSS selalu bisa menangani perubahan ini. DSS adalah fleksibel, sehingga user
dapat menambahkan, menghapus, mengkombinasikan,
mengubah, atau mengatur
kembali elemen-elemen dasar (menyediakan respon cepat pada situasi yang tak diharapkan). Kemampuan ini memberikan
analisis yang tepat waktu dan cepat
setiap saat. h. DSS mencoba
untuk meningkatkan
efektivitas dari pengambilan keputusan (akurasi, jangka waktu, kualitas), lebih daripada efisiensi yang bisa diperoleh (biaya
membuat keputusan, termasuk biaya penggunaan komputer). i. Pengambil keputusan memiliki kontrol menyeluruh terhadap semua langkah proses pengambilan keputusan dalam menyelesaikan
masalah. DSS secara khusus
ditujukan untuk
mendukung dan
tak menggantikan pengambil
keputusan. Pengambil keputusan dapat menindaklanjuti rekomendasi komputer sembarang waktu dalam proses dengan tambahan pendapat pribadi atau pun tidak. j. DSS mengarah pada pembelajaran, yaitu mengarah pada kebutuhan baru dan penyempurnaan sistem, yang mengarah pada pembelajaran tambahan, dan begitu selanjutnya dalam proses pengembangan dan peningkatan DSS secara berkelanjutan. k. User/pengguna harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana. Sistem
yang lebih besar dapat dibangun dalam organisasi user tadi dengan
melibatkan sedikit saja bantuan dari spesialis di bidang Information Systems (IS). l. DSS biasanya mendayagunakan berbagai model (standar atau sesuai keinginan user) dalam menganalisis
berbagai keputusan. Kemampuan
pemodelan ini
menjadikan percobaan yang dilakukan dapat dilakukan pada berbagai konfigurasi yang berbeda. berbagai percobaan tersebut lebih
lanjut
akan memberikan pandangan dan pembelajaran baru.
m. DSS dalam tingkat lanjut dilengkapi
dengan komponen knowledge yang bisa
memberikan solusi yang efisien dan efektif dari berbagai masalah yang pelik. |