Setiap perusahaan pasti mempunyai cara dan strategi untuk mengamankan aset mereka. Salah satu strategi efektif untuk melindungi aset perusahaan adalah melakukan pengendalian internal atau yang disebut dengan internal control

Dalam perusahaan biasanya memiliki beberapa divisi yang bertugas untuk mengecek inventaris. Misal, meninjau seberapa banyak alat dan jenis alat yang dimiliki tim produksi perusahaan. Kemudian, mengetahui divisi kesekretariatan perlu memperbarui inventaris persediaan perlengkapan kantor yang berjalan tiap pekannya.

1. Mengelola Transparansi dan Akuntansi dalam Catatan Keuangan

Salah satu fungsi yang perlu Anda ketahui adalah kehadiran internal control membuat catatan keuangan dapat terarsip dengan baik. Sebagai contoh, perusahaan memiliki sejumlah daftar uang kas masuk dan keluar. Selain itu, dengan adanya pengendalian internal membuat tidak adanya celah perampasan aset ataupun pencurian. 

2. Menyiapkan Laporan Keuangan dengan Tepat

Ketika mampu mengelola transparansi catatan keuangan dengan baik maka perlu menyiapkan laporan keuangan. Dengan adanya pengendalian internal maka mudah pula bagi perusahaan untuk mengecek sejumlah aliran dana. Dari catatan aliran keuangan tersebut, maka perusahaan bisa menyiapkan laporan keuangan.

3. Kontrol dan Aset yang Terbuang

Aset adalah investasi yang penting bagi perusahaan. Maka dari itu, perusahaan perlu melakukan internal control agar aset tetap terjaga dan tidak mudah rusak. Maka dari itu, pengendalian internal menjadi penting agar perusahaan tetap memiliki aset. 

4. Mencegah Aktivitas yang Berpotensi Melanggar Hukum

Ada banyak karyawan yang terlibat dan bekerja untuk perusahaan Anda. Namun, tidak mungkin bagi Anda untuk mengecek atau mengawasi setiap karyawan hanya untuk memastikan pekerjaan mereka benar. Apalagi sampai mengenali apakah pekerjaan mereka sampai melanggar hukum atau tidak. 

Oleh karena itu, pengawasan internal mampu mengetahui sekaligus mengidentifikasi bahaya pada tahap dini. Selain itu, meminimalisir dampak pada proses dan citra perusahaan. 

5. Menjalankan Bisnis secara Efisien

Adapun langkah yang paling penting dengan kehadiran internal control adalah memastikan bisnis berjalan secara efisien. Maka dari itu, dengan keberadaannya mampu meminimalisir dampak atau potensi bahaya terhadap bisnis baik secara jangka pendek maupun jangka panjang. 

Adapun tipe-tipe dalam pengendalian internal yang perlu diketahui perusahaan adalah: 

1. Pengendalian Preventif

Dari namanya saja, kata preventif berarti mencegah sebelum terjadi. Maka, pengendalian preventif adalah pengendalian supaya tidak terjadi kesalahan. Sehingga sebelum terjadi potensi kerusakan, harus ada pengendalian preventif. 

2. Pengendalian Detektif

Sebelum terjadi kerusakan atau kesalahan, perusahaan perlu melakukan antisipasi sejak dini. Sebagai contoh mengetahui adakah anomali yang terjadi dalam sebuah perusahaan. Jenis pengendalian ini dapat dinamakan dengan pengendalian detektif. 

3. Pengendalian Korektif

Sesuai dengan namanya ketika pengendalian preventif dan detektif telah dilakukan, tetapi ternyata tetap ada anomali dan kerusakan maka pengendalian korektif harus dilakukan. Caranya, pengendalian ini dimaksudkan untuk memperbaiki bahkan menghapus kerusakan supaya proses bisnis bisa berjalan lagi secara efisien dan efektif. 

 

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved