Pengaruh neraca perdagangan terhadap nilai tukar Sebagaimana saya
katakan sebelumnya, ekspor dan impor tidak hanya melibatkan barang dan jasa,
tetapi juga mata uang berbeda sebagai alat pembayaran. Kenaikan ekspor
meningkatkan permintaan mata uang domestik, mengarah pada apresiasi mata uang
domestik. Untuk membayar produk yang dibeli, pembeli di luar negeri harus
mengkonversi mata uang mereka dengan mata uang domestik. Oleh karena itu,
ketika ekspor meningkat, itu mendorong permintaan yang lebih tinggi terhadap
mata uang domestik. Apresiasi mengindikasikan daya beli mata uang domestik
terhadap mata uang negara mitra menguat. Sebaliknya, kenaikan
impor meningkatkan permintaan mata uang negara mitra, mengarah pada depresiasi
mata uang domestik. Peningkatan impor mendorong pembeli domestik untuk menjual
mata uangnya dan menukarnya dengan mata uang negara mitra untuk membayar impor. Peningkatan permintaan
mata uang negara mitra meningkatkan harga (daya belinya) terhadap mata uang
domestik. Itu mengarah pada depresiasi nilai tukar domestik. Sementara itu,
negara mitra melihat mata uang mereka terapresiasi. Ketika sebuah negara mengalami
defisit perdagangan, nilai tukar cenderung terdepresiasi. Sebaliknya, surplus
perdagangan akan mengarah pada apresiasi mata uang. Tapi, efeknya mungkin
hanya sementara, karena mekanisme harga akan menghasilkan efek yang
berkebalikan. Depresiasi membuat
harga produk domestik menjadi lebih murah bagi pembeli di luar negeri. Itu
seharusnya meningkatkan ekspor. Di sisi lain, impor menurun karena produk luar
negeri menjadi lebih mahal. Itu akan mengarah pada apresiasi. Efek sebaliknya
berlaku ketika mata uang domestik terapresiasi. Ekonomi menggambarkan
hubungan antara neraca perdagangan dengan nilai tukar ke dalam sebuah grafik
yang kita sebut sebagai Kurva J. Cara Hitung Neraca Perdagangan Dalam menghitung
neraca perdagangan, terdapat dua hal yang harus dimiliki yaitu nilai ekspor dan
nilai impor. Tetapi, ada beberapa hal yang memengaruhi nilai tersebut yaitu: ·
Transaksi barang dan
jasa, ini meliputi transaksi ekspor impor barang maupun jasa. ·
Transaksi modal,
transaksi ini meliputi kredit perdagangan dari negara lain dan juga investasi
langsung di luar negeri. ·
Transaksi satu arah,
meliputi hadiah atau bantuan, karena dalam transaksi ini tidak mengharuskan
pengembalian dana atau pembayaran. ·
Selisih perhitungan,
ini merupakan sebuah rekening untuk penyeimbang antara kredit dan debit. ·
Lalu lintas moneter. Pada dasarnya, ada
rumus sederhana untuk menghitungnya, yaitu dengan mengurangi nilai ekspor dan
nilai impor atas suatu barang dan jasa. Neraca perdagangan =
Ekspor – Impor ·
Ekspor adalah barang
dan jasa yang dibuat di dalam negeri kemudian dijual kepada orang asing. ·
Impor adalah barang
dan jasa yang dibeli penduduk suatu negara yang mana barang dan jasa tersebut
dibuat di luar negeri.
Namun, ada celah yang
menyebabkan penghitungan neraca menjadi tidak akurat. Salah satunya adalah
perdagangan gelap. |