Pendahuluan Lingkungan eksternal perusahaan yang berubah dengan cepat menyebabkan manajemen perusahaan membutuhkan informasi yang andal, akurat dan tepat waktu. Hal ini menyebabkan sistem informasi lama menjadi usang karena tidak dapat merespon perubahan yang terjadi. Setiap organisasi pasti memiliki sumber daya yang terbatas, sehingga peningkatan kualitas Sistem Informasi Akuntansi berpeluang memberikan keberhasilan dalam hal finansial. Mengambil keputusan yang tepat membutuhkan pemahaman menyeluruh tentang strategi perusahaan secara keseluruhan. Sistem Informasi Akuntansi Merupakan suatu struktur yang terintegrasi dalam suatu entitas, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lainnya. Mengubah data transaksi keuangan/informasi akuntansi menjadi akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari pengguna dan pemakainya yaitu (pengguna). Dan Sistem Informasi Akuntansi juga dapat diartikan sebagai sistem informasi yang mengubah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, sebenarnya kita telah menggunakan jasa akuntansi. Ketika pemilik warung mencatat pembelian barang dagangannya, ia mencatat siapa saja yang berhutang di warungnya, memisahkan kotak antara uang hasil penjualan dan kotak uang yang dialokasikan untuk belanja kebutuhan dagangan dan kebutuhan operasional di tokonya. Jadi, pada dasarnya pemilik toko sudah menerapkan teknik akuntansi. Penerapan ilmu di bidang akuntansi tentunya lebih luas dan kompleks jika dihadapkan pada bisnis dengan skala yang lebih besar. Tiga hal yang mempengaruhi perancangan Sistem Informasi Akuntansi, yaitu § Pengembangan teknologi informasi perusahaan § Strategis bisnis yang dijalankan oleh perusahaan § Budaya organisasi Perancangan dan implementasi Sistem Informasi Akuntansi mempengaruhi budaya perusahaan, terutama dalam aliran informasi dari proses bisnis dan juga informasi keuangan perusahaan. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi juga mempengaruhi budaya kerja perusahaan yang sebelumnya sudah otomatis. Ketika manual pasti banyak hal yang sulit untuk dievaluasi, sedangkan ketika semuanya diotomatisasi dengan Sistem Informasi Akuntansi, banyak hal dapat dengan mudah dievaluasi berdasarkan laporan yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Mengembangkan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) mencakup lima langkah dasar yang meliputi perencanaan, analisis, desain, implementasi, dan dukungan. Jangka waktu yang terkait dengan masing-masing langkah ini bisa sesingkat beberapa minggu atau selama beberapa tahun tergantung pada tujuannya. 1. Perencanaan, tujuan dan teknik manajemen proyek – Tahap pertama dari Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi adalah merencanakan proyek. Ini melibatkan penentuan ruang lingkup dan tujuan proyek, definisi tanggung jawab proyek, persyaratan kontrol, fase proyek, anggaran, dan produk akhir. 2. Analisis, Tahap analisis digunakan untuk menentukan dan mendokumentasikan proses akuntansi dan bisnis yang digunakan oleh perusahaan. Proses akuntansi ini biasanya didesain ulang untuk memanfaatkan karakteristik operasi dari solusi sistem modern. 3. Analisis Data adalah tinjauan informasi akuntansi yang saat ini sedang dikumpulkan oleh sebuah perusahaan. Data saat ini kemudian dibandingkan dengan data yang seharusnya digunakan organisasi untuk tujuan manajerial. Metode ini digunakan terutama ketika merancang sistem pemrosesan transaksi akuntansi. 4. Analisis Keputusan adalah tinjauan atas keputusan yang menjadi tanggung jawab seorang manajer untuk dibuat. Keputusan utama yang menjadi tanggung jawab manajer diidentifikasi secara individual. Kemudian model dibuat untuk mendukung manajer dalam mengumpulkan informasi keuangan dan terkait untuk mengembangkan dan merancang alternatif, dan untuk membuat pilihan yang dapat ditindaklanjuti. Metode ini berharga ketika tujuan utama dari sistem adalah pendukung keputusan.
Analisis Proses merupakan tinjauan
terhadap proses bisnis perusahaan. Proses organisasi diidentifikasi dan
disegmentasikan ke dalam serangkaian peristiwa yang dapat menambah atau
mengubah data. Proses ini kemudian dapat dimodifikasi atau direkayasa ulang
untuk meningkatkan operasi organisasi dalam hal menurunkan biaya, meningkatkan
layanan, kualitas, atau informasi manajemen. Metode akuntansi ini digunakan
ketika otomatisasi atau rekayasa ulang adalah tujuan utama sistem. |