Apa Itu Audit Internal?
Secara definitif, audit internal adalah
proses penilaian dan evaluasi terhadap pengelolaan bisnis oleh manajemen
perusahaan, termasuk bagaimana kinerja finansial dan proses pelaporan
akuntansinya disusun. Tujuan internal audit adalah supaya laporan kinerja suatu
perusahaan tidak mengandung cacat, baik dari segi administratif maupun
intrinsiknya. Selain memberi nilai dan evaluasi, seorang
auditor internal biasanya juga akan memberi masukan-masukan apabila laporan
kinerja (terutama berkaitan keuangan) mengandung hal-hal berpotensi menurunkan
reputasi bisnis. Sehingga saat laporan dibawa ke tahap audit eksternal,
perusahaan akan terbebas dari risiko menerima opini audit final yang kurang
baik.
Fungsi Internal Audit1.
Memastikan Pengeluaran Biaya
dalam Batas Wajar
Fungsi pertama audit internal adalah memastikan kas keluar perusahaan memiliki
jumlah yang wajar dan sesuai kebutuhan. Oleh karena itu, dalam proses auditing, auditor internal juga akan meminta divisi
keuangan menyetorkan bukti transaksi seperti nota, wesel, tanda terima kas, dan
sebagainya. Apabila ada kejanggalan dari salah satu transaksi, auditor bisa
langsung meminta pertanggungjawabannya pada manajemen. 2.
Memastikan Kinerja Keuangan Perusahaan Sesuai Standar
Fungsi internal audit berikutnya adalah memastikan laporan keuangan perusahaan
tersusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Apabila ada
jurnal atau neraca dengan nama akun tidak sesuai PSAK, auditor bisa meminta
manajemen memperbaiki laporan tersebut. 3.
Menjamin Mutu dan Integritas dari Suatu Laporan Keuangan
Selain dari segi administratif seperti PSAK, fungsi internal audit yang lainnya
adalah demi menjamin integritas dan kualitas dari laporan keuangan perusahaan.
Apabila ada data yang tampak janggal atau tidak jelas dari mana asalnya,
auditor internal diperkenankan melakukan penyelidikan langsung ke pihak-pihak
terkait data janggal tersebut. 4.
Memberikan Masukan Perbaikan Sebelum Proses Audit Eksternal
Internal audit adalah proses yang ketat dan penuh ketelitian. Meski demikian,
segala masalah dan kesalahan pencatatan selama tahap audit ini hanya akan jadi
konsumsi internal manajemen saja. Lain halnya dengan proses audit eksternal
yang bisa meresikokan profesionalitas dan nama perusahaan. Oleh karena
itu, selama proses internal audit, seorang auditor biasanya akan berupaya
memberikan masukan selengkap dan sedetail mungkin kepada manajemen. Supaya saat
disetor pada auditor eksternal, laporan manajemen terbebas dari kesalahan
perhitungan dan berbagai masalah lainnya.
Tujuan Internal Audit
Seorang
auditor memiliki beberapa pedoman internal audit yang menjadi tujuan utamanya
saat melakukan proses auditing, di antaranya: 1.
Completeness
Tujuan pertama audit internal adalah completeness, yaitu
kelengkapan data yang dicantumkan manajemen dalam laporannya. Sebelum
memberikan verifikasi pada laporan manajemen, auditor internal wajib melihat
apakah laporan tersebut telah disusun dengan informasi lengkap tanpa ada
pengurangan. 2.
Accuracy
Tujuan berikutnya internal audit adalah untuk memastikan laporan manajemen
akurat dan sesuai realita di lapangan. Apabila menurut auditor internal data
tersaji kurang akurat, auditor tersebut berhak melakukan penyelidikan mendalam
hingga menemukan data yang benar-benar tepat. 3.
Existence
Selain komplit dan akurat, auditor internal juga perlu memastikan data dalam
laporan manajemen benar-benar ada, bukan “diada-adakan”. Poin existence ini merupakan salah satu pedoman audit
internal paling penting untuk menghindari perilaku oknum dalam perusahaan. 4.
Valuation
Tujuan keempat audit internal adalah untuk memastikan laporan keuangan
manajemen sesuai dengan PSAK. Oleh karena itu, selain harus sudah memiliki
sertifikasi, seorang auditor juga wajib lulus pemahaman mengenai
standar-standar akuntansi. 5.
Classification
Tujuan terakhir dilaksanakannya internal audit adalah guna memastikan akun-akun
dalam laporan keuangan tersusun dengan benar dan sesuai tempatnya, tidak
tercampur atau tertukar dengan akun lainnya.
Langkah Langkah Audit InternalSetelah membahas apa itu audit internal,
fungsi, dan tujuannya, di bawah ini ada langkah langkah audit internal paling
umum dilakukan bisnis, yaitu: 1.
Perencanaan Jadwal dan Proses
Audit
Langkah langkah internal audit yang pertama adalah merencanakan jadwal audit
serta menentukan bagaimana alur pelaksanaannya. Di tahap ini, auditor internal
wajib berkoordinasi dengan manajemen (atau perwakilannya) tentang sesering apa
mereka bisa melakukan sinkronisasi internal sebelum jadwal audit eksternal
tiba.
2.
Pelaksanaan Proses Audit
Langkah berikutnya untuk melakukan audit internal adalah dengan melaksanakannya
secara kontinu hingga laporan keuangan manajemen diperiksa dengan sempurna.
Proses pelaksanaan audit semacam ini tidak harus tiap hari. Perwakilan
manajemen dan auditor bebas menentukan durasi dan intensitas waktu pelaksanaan
audit, misalnya 2 minggu sekali, 1 bulan sekali, dan sebagainya.
3.
Penyusunan Laporan
Setelah proses pelaksanaan internal audit dinyatakan selesai, selanjutnya
auditor internal bertugas menyusun laporan hasil audit internal. Nantinya,
hasil tersebut perlu disampaikan ke pihak manajemen untuk pengambilan keputusan
selanjutnya.
|