MulyadiMenurut Mulyadi, BEP diartikan sebagai impas, yakni keadaan di mana usaha tidak mendapatkan laba, tapi juga tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, usaha tersebut dikatakan impas apabila jumlah pendapatannya sama dengan jumlah biaya, atau jika laba kontribusi digunakan untuk menutup biaya saja. /div>2. HarahapMenurut Harahap, Break Even Point adalah kondisi atau kinerja perusahaan di mana tidak adanya laba dan tidak mengalami kerugian. Dengan kata lain, semua biaya yang sudah dikeluarkan bisa tertutup dari pendapatan suatu produk. fungsu BEP Setelah mengetahui yang dimaksud dengan Break Even Point atau biasa disebut dengan BEP, maka pembahasan selanjutnya adalah fungsi dari BEP itu sendiri. /div>Jika return of investment berfungsi sebagai Analisa atas efisiensi dari modal yang digunakan, maka BEP memiliki fungsi untuk mengefisiensikan apa yang diproduksi guna mendapatkan keuntungan yang optimal. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan fungsi dari BEP antara lain: /div>1. Menentukan Besaran Volume BarangBEP memiliki fungsi untuk menentukan besaran volume barang yang akan diproduksi. Setelah dapat menentukan volume produksi, maka dengan BEP pengusaha bisa menentukan memproyeksikan laba dari perusahaan. /div>2. Memudahkan Untuk Menentukan LangkahSeorang Pebisnis atau pengusaha juga bisa menentukan langkah yang efisien untuk kedepannya. Contohnya menentukan langkah untuk mengurangi beban yang dianggap tidak perlu dalam kinerja pada perusahaan. Hal itu dapat dilakukan dengan membuat BEP terlebih dahulu. 3. Mengetahui Perubahan Nilai KeuntunganFungsi dari BEP berperan tinggi dalam mengetahui perubahan nilai keuntungan yang mungkin saja terjadi jika terjadi suatu perubahan harga dari produk. Hal ini sebenarnya didapatkan dari pengertian bahwa nilai BEP dan harga produk yang dijual berada dalam satu garis linear. Oleh sebab itu, jika salah satu point dalam definisi tersebut tinggi, maka point lainnya yang berada dalam garis tersebut juga akan tinggi. /div>Dasar-Dasar Break Even Point (BEP)Seorang pengusaha bisa memahami dan mengetahui keuangan dalam periode tertentu atau selanjutnya dengan melihat BEP dari hasil penjualan. Oleh sebab itu, sangat diperlukan pemahaman mengenai konsep dasar dalam menentukan titik BEP ini. Berikut ini terdapat beberapa macam dasar dari Break Even Point yang harus dipahami dan dimengerti:
Membantu perusahaan/pebisnis untuk mengambil langkah yang lebih efisienSeperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa BEP merupakan salah satu cara untuk menghitung apakah suatu produk yang dijual bisa menguntungkan perusahaan atau tidak. Oleh sebab itu, dengan menghitung BEP, maka perusahaan akan menjadi lebih mudah dalam menentukan langkah apa yang harus dilakukan agar perusahaan menjadi lebih berkembang dan maju. /div>Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi perusahaan akan lebih mudah untuk ditingkatkan. Oleh sebab itu, sudah seharusnya bagi pengusaha untuk selalu menggunakan BEP dalam menghitung suatu barang produksi. 2. Dapat membuat estimasi waktu balik modalManfaat kedua dari menghitung BEP pada suatu perusahaan adalah
pengusaha menjadi lebih mudah dalam menentukan estimasi waktu untuk
balik modal. Benar sekali, setiap pengusaha atau pebisnis pastinya
menginginkan untuk balik modal. Dengan menghitung BEP, maka pebisnis
bisa menghitung perputaran penjualan suatu produk, sehingga bisa
mengetahui kapan waktu untuk balik moda, entah itu dalam hitungan tahun
atau bulan. 3. Profitabilitas dalam suatu bisnisManfaat yang ketiga dari Break Even Point adalah dapat meningkatkan profitabilitas dalam suatu bisnis. Hal ini dapat terjadi karena dengan menghitung BEP, maka perusahaan menjadi lebih mudah dalam melakukan analisa keuntungan. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa BEP dapat mengurangi risiko terjadinya kerugian dari suatu perusahaan. Komponen yang Membentuk Break Even PointBiaya Tetap/Fixed CostJenis biaya yang tidak berubah atau statis dengan kenaikan atau penurunan jumlah barang atau jasa yang diproduksi atau bahasa gampangnya bisa diartikan sebagai biaya yang harus dihitung meskipun saat itu bisnisnya sedang mengalami penurunan dalam penjualan atau tidak memproduksi sesuatu. 2. Biaya VariabelJenis biaya yang angkanya tidak tetap atau bisa dibilang dengan bisa berubah, tergantung dari tingkat produksi yang sedang dilakukan. Tingkat produksi dan biaya variabel akan selalu sama dan berkaitan. Contoh dari variabel cost ini antara lain, bahan baku, beban listrik, air dan lain-lain. /div>3. Harga JualHal ini didapatkan dari semua biaya yang diperlukan dalam memproduksi suatu barang, ditambah dengan keuntungan yang ingin didapatkan. /div>4. PendapatanPendapatan atau penghasilan yang didapatkan dari seluruh penjualan produk atau jasa. Jumlah pendapatan tersebut didapatkan berdasarkan harga jual dikali dengan jumlah produk yang berhasil tembus dijual di pasaran. /div>5. LabaKomponen pembentuk BEP yang terakhir tidak jauh dari nama keuntungan, cara menghitung keuntungan atau laba ini dengan sisa penghasilan yang didapat dikurangi oleh biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). |