Pengendalian internal ini cukup penting bagi perusahaan karena menyangkut data-data di dalam perusahaan karena setiap ada data yang masuk harus diverifikasi. Contohnya seperti rotasi jabatan, pengajuan cuti, laporan kerja dinas, dan lain-lain.

Sistem di dalam pengendalian internal ini meliputi seluruh cara dan alat yang ditetapkan untuk menjaga keamanan harta dan data milik perusahaan, memeriksa ketepatan data, meningkatkan efisiensi operasional, dan menjaga peraturan yang sebelumnya sudah ditetapkan. Aktivitas dalam pengendalian internal ini menjadi penting untuk dibahas karena tidak jauh berbeda dengan aktivitas lain seperti, berbisnis, produksi, hingga legalitas barang.


Jenis Pengendalian Internal

Berdasarkan tujuan dari pengendalian internal maka jenis pengendalian internal ini dibagi menjadi dua yaitu, pengendalian internal akuntansi, dan pengendalian internal administrasi.

1. Pengendalian Internal Akuntansi

Yang dikendalikan dalam pengendalian internal akuntansi ini meliputi, keandalan data, persetujuan, pemisahan fungsi operasional, pencatatan, pengawasan, serta pengawasan aset perusahaan.

Komponen Pengendalian Internal

Komponen pengendalian internal dibagi menjadi lima. Berikut adalah komponen-komponen pengendalian internal.

1. Prosedur Pengendalian

Dalam melakukan pengendalian internal tentunya ada prosedur-prosedur yang harus dilakukan terlebih dahulu. Ini bertujuan agar pengendalian internal tetap berjalan sesuai yang sudah direncanakan. Adanya prosedur ini juga sebagai pencegahan terhadap kecurangan dan kesalahan dalam aktivitas perusahaan.

Prosedur dalam pengendalian internal meliputi:

  • Karyawan yang berpotensi;
  • Rotasi kinerja dan kewajiban cuti;
  • Ulasan kinerja;
  • Pemisahan fungsi dan tanggung jawab;
  • Perlindungan aset dan data akuntansi.

2. Pengawasan

Pengawasan ini juga salah satu hal penting dalam sebuah pengendalian internal. Pengawasan berfungsi untuk memastikan agar semua aktivitas di dalam pengendalian internal berjalan sesuai aturan dan pedoman yang berlaku. Selain itu, pengawasan juga membuat manajemen perusahaan dapat melakukan indentifikasi suatu hal yang dapat menentukan tindakan yang efektif untuk mencapai tujuan.

Dalam hal ini pengawasan dapat dilakukan dengan dua cara seperti, penilaian khusus atau audit internal maupun keuangan, serta melakukan indentifikasi langsung dari sinyal peringatan dengan karyawan yang bersangkutan dan juga sistem akuntansi.

Contoh sinyal yang berhubungan langsung dengan karyawan seperti perubahan perilaku dan kinerja karyawan yang semakin memburuk setiap harinya, hingga seringnya karyawan mengambil cuti dengan alasan tidak jelas.

Lalu contoh dalam peringatan sistem akuntansi seperti adanya transaksi yang tidak biasa dilakukan perusahaan untuk pembelian barang perusahaan atau adanya perbedaan data antara setoran kas dengan setoran bank.

3. Penilaian Risiko

Setiap aktivitas yang dilakukan pasti memiliki risiko di dalamnya. Risiko ini bisa saja berkaitan dengan bisnis secara langsung ataupun tidak. Dalam hal ini perusahaan menilai risiko dengan manajemen perusahaan yang dilakukan dengan analisis, tindakan, dan evaluasi.

Manajemen perusahaan harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi risiko yang terjadi dan untuk mengendalikannya agar mencapai tujuan dari perusahaan. Dengan mengurangi risiko, selain mencapai tujuan, perusahaan juga bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal dan mengurangi kerugian.

Risiko yang terjadi pada perusahaan bisa saja seperti risiko perubahan hukum, penipuan internal, ancaman pesaing, situasi politik dan ekonomi, serta anomali permintaan pasar.

Contoh lain misalnya manajer gudang menganalisis risiko yang terjadi pada cedera punggung karyawan. Jika manajer merasa bahwa risiko yang terjadi itu penting maka perusahaan membeli kembali pekerja gudang dan meminta untuk menggunakan bantuan tersebut.

4. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian merupakan seluruh aspek mulai dari perilaku, struktur, dan pedoman yang ada pada sebuah operasional perusahaan. Dengan adanya lingkungan pengendalian ini suatu perusahaan dapat menjadi lebih disiplin dan terstruktur

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved