Apa itu Pengendalian Internal? Pengertian pengendalian internal adalah suatu sistem dan prosedur dari sebuah perusahaan untuk melindungi aset-aset di dalam perusahaan. Hal ini juga digunakan untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan dan peraturan yang berlaku. Yang dimaksud dari pengendalian internal adalah seluruh data dari suatu bagian akan otomatis diperiksa oleh bagian lain di suatu perusahaan. Dalam teori akuntansi, pengendalian internal merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan teknologi informasi yang dirancang untuk membantu sebuah organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuannya masing-masing. Pengendalian internal ini sebuah cara untuk mengawasi, mengarahkan, dan mengukur sumber daya manusia dalam suatu organisasi atau perusahaan. /div>Pengendalian internal ini cukup penting bagi perusahaan karena menyangkut data-data di dalam perusahaan karena setiap ada data yang masuk harus diverifikasi. Contohnya seperti rotasi jabatan, pengajuan cuti, laporan kerja dinas, dan lain-lain. /div>Sistem di dalam pengendalian internal ini meliputi seluruh cara dan alat yang ditetapkan untuk menjaga keamanan harta dan data milik perusahaan, memeriksa ketepatan data, meningkatkan efisiensi operasional, dan menjaga peraturan yang sebelumnya sudah ditetapkan. Aktivitas dalam pengendalian internal ini menjadi penting untuk dibahas karena tidak jauh berbeda dengan aktivitas lain seperti, berbisnis, produksi, hingga legalitas barang. Pengendalian Internal AdministrasiDalam pengendaliannya, internal administrasi mengurus beberapa hal meliputi, efisiensi usaha, analisis risiko, kebijakan direksi, manajemen sumber daya, dan pengendalian mutu. /div>Berdasarkan manfaatnya, jenis pengendalian internal juga dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu. 1. Pengendalian PreventifPengendalian ini digunakan untuk mencegah kesalahan yang terjadi. Dalam hal ini secara otomatis akan dilakukan pengecekan yang dirancang untuk mencegah penyalahgunaan. /div>2. Pengendalian DetektifPengendalian ini digunakan untuk mendeteksi kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam memasukkan data. 3. Pengendalian KorektifPengendalian ini digunakan untuk memberikan informasi kepada pihak manajemen untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi. Pengendalian ini dirancang untuk mengoreksi kesalahan yang terdeteksi. /div>Berdasarkan cakupannya, jenis pengendalian internal juga dibagi lagi menjadi dua kelompok, yaitu. 1. Pengendalian UmumPengendalian ini digunakan untuk memproses semua aktivitas yang berhubungan dengan data di dalam komputer. Hal-hal yang diproses meliputi, pemisahan tanggung jawab dan pengolahan data. 2. Pengendalian AplikasiPengendalian ini digunakan untuk mengawasi jalannya transaksi dan penggunaan program di aplikasi-aplikasi komputer. Pengendalian ini bertujuan untuk menjaga setiap transaksi harus selalu dicatat, mendapat otorisasi, diproses, dan dilaporkan dengan baik. /div>Tujuan Pengendalian InternalBerikut adalah beberapa tujuan dari pengendalian internal dalam sebuah perusahaan. /div>
Komponen Pengendalian InternalKomponen pengendalian internal dibagi menjadi lima. Berikut adalah komponen-komponen pengendalian internal. /div>1. Prosedur PengendalianDalam melakukan pengendalian internal tentunya ada prosedur-prosedur yang harus dilakukan terlebih dahulu. Ini bertujuan agar pengendalian internal tetap berjalan sesuai yang sudah direncanakan. Adanya prosedur ini juga sebagai pencegahan terhadap kecurangan dan kesalahan dalam aktivitas perusahaan. Prosedur dalam pengendalian internal meliputi: /div>
2. PengawasanPengawasan ini juga salah satu hal penting dalam sebuah pengendalian internal. Pengawasan berfungsi untuk memastikan agar semua aktivitas di dalam pengendalian internal berjalan sesuai aturan dan pedoman yang berlaku. Selain itu, pengawasan juga membuat manajemen perusahaan dapat melakukan indentifikasi suatu hal yang dapat menentukan tindakan yang efektif untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini pengawasan dapat dilakukan dengan dua cara seperti, penilaian khusus atau audit internal maupun keuangan, serta melakukan indentifikasi langsung dari sinyal peringatan dengan karyawan yang bersangkutan dan juga sistem akuntansi. Contoh sinyal yang berhubungan langsung dengan karyawan seperti perubahan perilaku dan kinerja karyawan yang semakin memburuk setiap harinya, hingga seringnya karyawan mengambil cuti dengan alasan tidak jelas. https://www.gramedia.com/literasi/pengendalian-internal/ |