<em>Petty cash</em> atau kas kecil adalah dana pengeluaran rutin dan relatif kecil jumlahnya. Seperti apa contoh pencatatan laporan buku atau jurnal kas kecil? Blog Akuntansi Jurnal akan mengulasnya disini. Setiap bisnis, baik Usaha Kecil dan Menengah (UKM) maupun bisnis besar, pastinya menyadari bahwa manajemen keuangan perusahaan merupakan faktor krusial untuk diperhatikan. Untuk mengelola keuangan perusahaan dengan baik, para staf dari divisi keuangan harus membangun sistem yang tepat dan cocok dengan budaya perusahaan. Ada beberapa cara yang lazim digunakan, mulai dari penggunaan <em>invoice</em> untuk berbagai kebutuhan pada stok dan <a href="https://www.jurnal.id/id/fitur/produk-inventory/" id="Blog 761J_article_1_1">inventory gudang</a> seperti pengadaan barang dan kebutuhan lainnya<em>etty cash</em> atau kas kecil adalah dana yang digunakan untuk pembiayaan operasional perusahaan ataupun hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Jenis kas ini digunakan untuk mendanai pengeluaran-pengeluaran pimpinan yang jumlahnya relatif kecil seperti conth dana entertain klien atau rekan kerja pimpinan, dana konsumsi untuk kepentingan rapat, dan lain sebagainya. Sebagai orang yang dipercaya pimpinan untuk mengelola kas kecil, sekretaris harus dapat mengatur dan merencanakan penggunaan dana dan membuat <a href="https://www.jurnal.id/id/blog/catatan-laporan-atas-keuangan-adalah/" id="Blog 761J_article_1_7">catatan laporan atas keuangan</a> yang dibukukan kembali oleh bagian keuangan perusahaan. Pengelolaan kas kecil keuangan dilakukan oleh Biro Kesekretariatan atau petugas keuangan tingkat pemula atas pengeluaran-pengeluaran tunai. Hal ini dilakukan untuk mendukung tugas pelaksanaan yang ada. Maksud diadakannya kas kecil adalah agar kesekretariatan tidak perlu meminta dana keuangan setiap kali ingin mengeluarkan dana. Karena umumnya, perusahaan akan sering mengeluarkan dana yang relatif kecil untuk berbagai kepentingan. <h2 id="Tujuan_Kas_Kecil"><strong>Tujuan Kas Kecil</strong></h2>Ada beberapa tujuan kas kecil adalah untuk beberapa berikut di antaranya: <ol><li>Menangani masalah perlengkapan/perbekalan kantor yang dialami oleh suatu bagian di kantor.</li><li>Menghindari cara pembayaran yang tidak ekonomis juga tidak praktis atas pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan mendadak.</li><li>Meringankan beban staff karyawan dalam memberikan pelayanan secara maksimal kepada pelanggan juga termasuk kepada relasi bisnis pimpinan.</li><li>Mempercepat aktivitas atasan yang menggunakan dana secara mendadak dan juga tidak terencana sebelumnya.</li></ol>Setelah mengetahui tujuannya, Anda juga harus tahu metode dan contoh kas kecil itu seperti apa. Diawali dulu dari metode pengelolaan dan pencatatannya di <a href="https://www.jurnal.id/id/blog/cara-pilih-aplikasi-pembukuan-usaha-kecil-terbaik/" id="Blog 761J_article_1_11">laporan buku jurnal</a> kas kecil. <h2 id="Metode_dalam_Pengelolaan_Kas_Kecil"><strong>Metode dalam Pengelolaan Kas Kecil</strong></h2>Metode ini mencakup tahapan-tahapan pengelolaan dalam penggunaan dana yang ada. Sehingga ketika laporan penggunaan kas kecil diminta oleh pihak-pihak yang terkait dapat ditunjukkan dengan segera dan lengkap tanpa ada kesalahan. Metode pencatatan jurnal kas kecil ada 2 (dua). Berikut ini penjelasannya, sebelum Anda mulai pelajari bagaimana contoh kas kecil seperti apa. <h3><strong>Metode Tetap (<em>Imprest Fund System</em>)</strong></h3>Metode Tetap adalah metode pembukuan kas kecil di mana rekening kas kecil jumlahnya selalu tetap. Setiap pengeluaran kas terjadi, pemegang <em>petty cash</em> tidak serta merta langsung mencatatnya di buku jurnal kas kecil, tetapi hanya sekedar mengumpulkan bukti transaksi pengeluarannya. Ciri-ciri metode tetap antara lain : <ul><li>Bukti-bukti penggunaan dana kas kecil dikumpulkan oleh pengelola.</li><li>Pengisian dana kas kecil dilakukan dengan penarikan cek yang sama jumlahnya dengan dana yang telah digunakan sehingga jumlah dana petty cash kembali kepada jumlah yang ditetapkan semula.</li><li><h3><strong>Metode Berubah-ubah (<em>Fluctuating fund system</em>)</strong></h3>Metode berubah-ubah adalah suatu metode pengisian dan pengendalian kas kecil di mana jumlahnya akan selalu berubah-ubah (sesuai dengan kebutuhan). Sistem ini menghendaki bahwa jumlah nominal kas kecil tidak ditetapkan akan tetapi sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, ketika pertama kali membuat kebijakan, perusahaan menetapkan jumlah nominal kas kecil sebesar Rp5 Juta kemudian digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kemudian diisi kembali. Ketika waktu pengisian, jika perusahaan menggunakan sistem dana tetap, maka jumlah kas kecil harus sama jumlahnya dengan saldo awal. Namun pada metode sistem dana berubah (dana mengambang), jumlah pengisian kembali kas kecil tidak harus sama dengan jumlah nominal saldo awalnya, jadi bisa kurang maupun lebih. https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-tujuan-metode-dan-contoh-kas-kecil/ |