ersediaan barang dagang atau inventory
(atau ada juga yang menyebutnya stok barang dagang) merujuk kepada
sarana untuk mencatat barang-barang yang akan dijual. Oleh sebab itu,
perusahaan dagang wajib memiliki pencatatan seperti ini. Karena pasti
akan berurusan dengan ragam barang dagangan yang harus terjamin
kesediaannya. Manfaat Mengetahui Persediaan Barang Dagang
Mengetahui seluk-beluk pencatatan stok barang dagang memiliki sejumlah manfaat buat kamu yang tengah berbisnis, seperti:
- Mempermudah pemeriksaan stok barang yang siap jual. Karena dalam proses pencatatan termasuk juga dengan kegiatan dokumentasi, maka stok akan lebih terawasi.
- Mengantisipasi risiko stok kosong atau pengiriman terlambat.
Hal ini terlihat, misalnya, ketika bisnis tengah mengalami permintaan
yang cukup tinggi. Kamu tentunya harus memiliki stok barang yang bisa
mengimbangi permintaan itu. Karena kalau tidak, maka kamu melewatkan
kesempatan mendulang untung.
- Mempermudah untuk mengetahui jenis-jenis barang dagang
yang permintaannya tinggi dan sebaliknya. Ketika kamu mengetahui
jenis-jenis barang dan tingkat permintaannya, maka dengan demikian, akan
mempengaruhi keputusan penjualan ke depannya. Karena ketika kamu bisa
memilah-milah barang dagang mana saja yang perlu bertambah
persediaannya, maka kamu bisa menetapkan strategi penjualan yang
kira-kira cocok dalam bisnis.
- Meminimalisir terjadinya penumpukan barang. Dengan demikian, akan tercipta arus keluar-masuk barang dagang yang efisien. Karena bila terjadi penumpukan barang yang terlalu lama, maka itu bisa mengakibatkan kerusakan barang dagang.
- Mengantisipasi jika terjadi anomali permintaan dari konsumen.
Ini, misalnya, seperti pada masa pandemi Covid-19 ketika permintaan
terhadap suatu barang tiba-tiba bisa menurun. Walaupun dalam beberapa
komoditi, permintaannya bisa saja meningkat, seperti kebutuhan masker
dan hand sanitizer, misalnya. Karena situasi pasar kerapkali tak terprediksi, maka upaya-upaya antisipasi bagi pebisnis memang perlu.
- Menjadi dasar untuk memutuskan strategi penjualan.
Misalnya, ketika kamu memutuskan menjual barang dalam jumlah banyak
dengan potongan (diskon). Dengan demikian, maka perlu bagi kamu untuk
memperhatikan jumlah persediaan barang dagangan. Karena itu akan
mempengaruhi pendapatan kamu dalam bisnis.
Strategi Manajemen Persediaan Barang Dagang
Mengurus persediaan barang dagang memerlukan tata kelola atau manajemen yang baik. Ada beberapa strategi untuk mengelolanya. Dan kamu bisa menerapkan salah satunya, yaitu:
- Lot Size Inventory/Bath Stock. Ini
merupakan strategi untuk mengadakan stok barang dagang dengan melebihi
perkiraan kebutuhan saat ini. Umumnya bisnis menerapkan strategi ini
karena faktor memanfaatkan potongan harga dan ongkos kirim dari pemasok.
Karena mengadakan stok barang melebihi perkiraan kebutuhan juga, maka
strategi ini dinilai bisa menghemat biaya angkutan.
- Fluctuation Stock (Stok Fluktuasi).
Ini adalah strategi pengadaan barang dagang untuk menghadapi
kemungkinan terjadinya fluktuasi permintaan dari konsumen. Bisnis
menerapkan strategi ini ketika permintaan sukar terprediksi. Salah satu
contohnya adalah ketika terjadi pandemi Covid-19.
- Anticipation Stock (Stok Antisipasi).
Strategi ini berupaya menambah barang dagang dengan berpatokan pada
lonjakan permintaan periode sebelumnya. Bisnis biasanya menerapkan
strategi ini untuk menghadapi situasi, seperti hari raya Idul Fitri,
Natal dan Tahun Baru. Karena permintaan pada situasi-situasi tersebut
seringkali meningkat, maka persediaan barang dagang harus sudah siap
jauh-jauh hari sebelumnya.
- Persediaan Konsinyasi.
Strategi ini berjalan dengan menitipkan barang dagangan di banyak
tempat. Tujuannya adalah supaya bisnis bisa meraih pangsa pasar yang
lebih luas.
Metode untuk Menilai Persediaan Barang Dagang
Menilai stok barang dagang itu perlu
dalam bisnis, karena barang dagang nilainya cenderung fluktuatif. Selain
itu, barang dagang juga memiliki kualitas berbeda karena jenisnya pun
beragam. Contoh, pedagang sepatu akan menilai persediaannya berbeda
dengan pedagang makanan burung. Oleh karena itu, untuk menilai
persediaan barang, perlu memperhatikan jenis barang dagangnya juga.
Terdapat tiga metode untuk menilai persediaan barang dagang yang bisa
kamu terapkan. Karena setiap komoditi bisnis itu beragam, maka
penerapan metode itu tentunya akan menyesuaikan dengan jenis bisnis
kamu. Ketiga metode yang bisa kamu terapkan itu seperti:
-
First In, First Out (FIFO)
Sesuai
namanya, metode ini akan mengeluarkan barang yang pertama masuk. Berlaku
pula untuk nilai barangnya. Bisnis yang menerapkan metode ini, yaitu
bisnis makanan pokok (beras, gula, minyak, dan sebagainya), bisnis
obat-obatan, dan bisnis dengan masa kadaluarsa yang cepat.
|