Likuiditas menunjukkan seberapa besar perusahaan mampu mentransfer aset menjadi uang tunai secara tepat waktu. Dengan kata lain, likuiditas adalah tingkat penjualan properti perusahaan pada nilai pasar, atau kemampuan suatu komoditas untuk menghasilkan uang. Aset sangat likuid (aset keuangan jangka pendek dan kas), cepat direalisasikan (piutang mendesak), lambat pulih (piutang 12 bulan dan aset jangka pendek lainnya) dan sulit dipahami (tidak dapat dinegosiasikan). Kategori aset ditentukan tergantung pada faktor yang menunjukkan seberapa cepat dan mudah properti dapat memperoleh nilai penuhnya. Definisi likuiditas perusahaan menyiratkan penggunaan konsep seperti rasio likuiditas. Sejumlah koefisien tersebut digunakan dalam perhitungan. Rasio likuiditas menunjukkan seberapa cepat perusahaan dapat merealisasikan bagian tertentu dari properti untuk melunasi hutang jangka pendek. Rasio likuiditas (lancar) dapat dihitung sebagai rasio aset lancar terhadap aset lancar. Aset bisnis lancar berarti jumlah aset lancar jika Anda mengurangi piutang jangka panjang darinya, yaitu pembayaran yang kebutuhan mendesaknya akan muncul tidak lebih awal dari 1 tahun. Rasio likuiditas ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya sendiri pada saat merealisasikan aset jangka pendeknya. Rasio likuiditas saat ini harus sama dengan atau lebih besar dari nilai normatif 2. Rasio likuiditas cepat menentukan rasio aset yang sangat likuid terhadap kewajiban lancar yang ditanggung oleh perusahaan. Dalam hal ini, aset yang sangat likuid harus dipahami sebagai uang tunai di perusahaan, serta dalam rekening bank atau investasi aset keuangan jangka pendek. Ini termasuk tuntutan mendesak. Rasio ini harus sama dengan atau lebih tinggi dari nilai default 1. Rasio likuiditas ini mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menghitung utang jangka pendek jika terjadi kesulitan menjual produk jadi. Menghitung rasio likuiditas adalah tugas penting untuk memahami situasi di perusahaan. Rasio likuiditas lainnya adalah koefisien absolut. Ini dihitung sebagai rasio kas terhadap aset keuangan lancar dan kewajiban lancar. Norma untuk koefisien ini adalah 0,2. Koefisien Ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek tanpa menjual produk dan menagih piutang. Faktor-faktor di atas memberikan kemungkinan kesimpulan tentang seberapa likuid perusahaan. Jika koefisien dicirikan oleh indikator yang jauh lebih rendah daripada yang normatif, itu berarti bahwa perusahaan tidak akan dapat memenuhi kewajiban lancarnya tepat waktu, yang berarti bahwa kita menghadapi risiko keuangan yang besar bagi kreditur.
Jadi, setiap rasio likuiditas harus dihitung sesuai dan sesuai dengan indikator normatif - dalam hal ini perusahaan bekerja secara seimbang, mampu membayar kewajibannya kepada kreditur dan tidak menghadapi kebangkrutan. Jika tidak, tindakan segera harus diambil untuk menstabilkan situasi. |