Saat sedang berinvestasi, ada beberapa saham yang harganya lebih
murah bila dibandingkan dengan performa perusahaannya. Nah, saham tersebut dikenal dengan value
stock. Saham value stock ini dipercaya nilainya akan
terus memperoleh aparesiasi setiap tahun. Sehingga, nilainya akan semakin meningkat
di kemudian hari. Hal tersebut menjadikan nilai saham ini berhubungan langsung
dengan value investing, yang mana Anda membeli saham dengan
ekspektasi nilai yang terus meningkat seiring berjalannya waktu Value Stock Dilansir dari laman The Street, value stock adalah
jenis saham yang diperdagangkan di pasar modal dengan harga yang dianggap lebih
rendah dari nilai sebenarnya atau potensialnya, berdasarkan analisis
fundamental perusahaan. Nilai saham tersebut dapat diukur dengan berbagai metrik seperti price-to-earnings ratio, price-to-book
ratio, price-to-cash flow ratio, dan sebagainya. Investor yang tertarik dengan value stock biasanya
mencari saham-saham dengan nilai fundamental yang solid, seperti perusahaan
yang memiliki pendapatan dan laba yang stabil, pertumbuhan pendapatan yang
konsisten, serta memiliki aset dan liabilitas yang seimbang. Mereka membeli saham tersebut dengan harapan bahwa harga saham
akan meningkat seiring waktu, ketika pasar mulai mengenali nilai sebenarnya
dari perusahaan tersebut. Cara Mengetahui Saham yang Tergolong Value
Stock Mengetahui saham yang tergolong value stock memerlukan
analisis fundamental yang cermat dan komprehensif terhadap perusahaan tersebut.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengetahui saham yang
tergolong value stock antara lain: 1. Menganalisis Rasio Keuangan Anda dapat mengevaluasi rasio keuangan perusahaan, seperti rasio
P/E (Price-to-Earnings), P/B (Price-to-Book), P/S (Price-to-Sales),
P/CF (Price-to-Cash-Flow), dan sebagainya. Saham yang tergolong value
stock biasanya memiliki rasio keuangan yang lebih rendah dibandingkan
dengan saham yang tergolong growth stock. 2. Menganalisis Pertumbuhan Pendapatan Pertumbuhan pendapatan perusahaan menjadi indikator penting
dalam menentukan apakah saham tersebut tergolong value stock atau
bukan. Anda dapat melihat histori pertumbuhan pendapatan perusahaan dalam
beberapa tahun terakhir untuk memastikan apakah pertumbuhan pendapatan stabil
atau tidak. 3. Menganalisis Manajemen Perusahaan Manajemen perusahaan yang baik juga menjadi indikator penting
dalam menentukan apakah saham tersebut tergolong value stock atau
bukan. Anda dapat melihat seberapa efektif manajemen dalam mengelola bisnis dan
memperoleh keuntungan yang stabil serta berkelanjutan. 4. Menganalisis Laporan Keuangan Anda dapat membaca laporan keuangan perusahaan, seperti laporan laba rugi, neraca, dan arus kas untuk mengetahui kinerja
keuangan perusahaan secara detail. Saat menganalisis laporan keuangan,
perhatikan pertumbuhan pendapatan, margin keuntungan, beban operasional, dan
lainnya. 5. Menganalisis Sektor Industri Anda juga perlu menganalisis sektor industri perusahaan untuk
memastikan bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik di masa depan. Jika
industri sektor tersebut memiliki prospek yang positif, maka kemungkinan besar
saham tersebut tergolong value stock. Namun, perlu diingat bahwa menentukan apakah suatu saham
tergolong value stock atau bukan bukanlah tugas yang mudah dan
memerlukan penilaian yang cermat dan mendalam terhadap perusahaan dan industri
sektor. Oleh karena itu, sebaiknya melakukan analisis terperinci dan
berkonsultasi dengan ahli keuangan atau broker saham sebelum melakukan
investasi di pasar modal. Cara Berinvestasi Value stock Berinvestasi di value stock memerlukan strategi
investasi jangka panjang yang fokus pada analisis fundamental perusahaan dan
nilai sahamnya. Dirangkum dari laman Forbes, beberapa langkah
yang dapat dilakukan untuk berinvestasi di value stock adalah
sebagai berikut: 1. Lakukan Riset Lakukan riset terlebih dahulu mengenai perusahaan yang ingin
diinvestasikan dan pastikan perusahaan tersebut memiliki nilai fundamental yang
baik dan potensial untuk tumbuh di masa depan. 2. Gunakan Analisis Fundamental Gunakan analisis fundamental untuk menilai nilai saham dengan
memeriksa rasio keuangan, pertumbuhan pendapatan, manajemen perusahaan, laporan
keuangan, dan industri sektor. Lakukan analisis fundamental yang cermat untuk
memastikan nilai saham yang diinvestasikan. 3. Pertimbangkan Risiko Sebelum memutuskan untuk berinvestasi di value stock,
pertimbangkan risiko yang mungkin terjadi. Ingatlah bahwa investasi di saham
selalu mengandung risiko, dan meskipun Anda telah melakukan riset dan analisis
yang cermat, Anda tetap tidak dapat memprediksi masa depan secara pasti. 4. Tetapkan Tujuan Investasi Jangka Panjang Investasi di value stock tidaklah instan dan
seringkali membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Oleh karena itu, tetapkan tujuan investasi jangka panjang dan bersabarlah dalam
menunggu hasil investasi. 8. Diversifikasi Portofolio Diversifikasi portofolio adalah strategi yang sangat penting
dalam investasi di pasar saham, termasuk dalam investasi di value stock.
Diversifikasi portofolio membantu mengurangi risiko dengan membagi investasi
Anda pada berbagai jenis saham dan sektor. 9. Konsultasikan dengan Ahli Keuangan Konsultasikan dengan ahli keuangan atau broker saham untuk
mendapatkan saran dan pandangan mereka mengenai investasi di value
stock.
Memahami nilai fundamental perusahaan dan menggunakan analisis fundamental untuk menilai nilai saham merupakan kunci dalam berinvestasi di value stock. Ingatlah untuk selalu melakukan riset dan diversifikasi portofolio Anda, serta selalu pertimbangkan risiko yang mungkin terjadi sebelum memutuskan untuk berinvestasi di value stock. sumber: https://accurate.id/ekonomi-keuangan/apa-itu-value-stock/ |