Manfaat break even point sangatlah berkontribusi
positif dalam suatu perusahaan atau bidang usaha yang dijalankan oleh wirausaha. Break even point adalah suatu
kondisi di mana jumlah pengeluaran yang diperlukan untuk biaya produksi sama
dengan jumlah pendapatan yang diterima dari hasil penjualannya. Maka dari itu, break even point juga dikenal
dengan istilah titik impas karena perhitungan break even point akan membuat perusahaan tidak mendapatkan laba tetapi
juga tidak mengalami kerugian. Dalam analisis ini memerlukan estimasi
mengenai biaya tetap, biaya variabel, dan penjualan. Manfaat break even point
yang utama adalah untuk menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah unit
yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk mendapatkan
titik impas atau kembali modal. Selain menghindari kerugian, menghitung BEP juga
memberikan banyak manfaat untuk perusahaan Anda. Beberapa manfaat dari menghitung
atau analisis breakeven point (BEP) yakni: a. Menentukan harga jual Salah satu sebab seorang
pengusaha mengalami kerugian adalah karena pengusaha tersebut salah dalam
menentukan harga jual yang terlalu rendah. Hal tersebut akan sangat mudah
dilakukan jika Anda sebagai pelaku usaha tidak memperhitungkan titik impas dari
produksi Anda. Dengan menghitung BEP, maka Anda
dapat menentukan harga jual dengan mudah. Sehingga harga yang ditetapkan
nantinya tidak terlalu rendah. b. Menentukan tingkat penjualan minimal Selain menentukan harga jual,
melalui breakeven point Anda juga
dapat mengetahui berapa banyak unit yang harus diproduksi agar keuntungan yang
didapatkan dapat menutup biaya yang dikeluarkan. Berdasarkan unit yang sudah
diketahui maka secara otomatis, Anda juga dapat mengetahui tingkat penjualan
produk minimal yang harus dijual pada periode tersebut. c. Pengendalian aktivitas produksi Break even point juga dapat
digunakan untuk membantu para manajer mengendalikan aktivitas produksi yang
sedang berjalan.
Anda dapat menjadikan hasil
perhitungan atau analisis BEP sebagai informasi dasar sebagai manfaat untuk
mengatur aktivitas yang berjalan. Sehingga, kegiatan produksi dapat berjalan
secara efektif dan efisien. |