Apa itu Activity Based Costing?Activity based costing adalah sistem penghitungan biaya perusahaan atau akuntansi yang diterapkan untuk mendapatkan total biaya suatu produksi. Penerapan sistem ini didasarkan pada kegiatan produksi yang bergantung pada kebutuhan sumber daya tertentu. Untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan, perusahaan tentunya perlu membutuhkan biaya. Di sinilah, sistem activity based costing (ABC) diterapkan. Tujuan dari sistem activity based costing adalah menentukan alokasi biaya produksi secara objektif dengan mengidentifikasi skala keperluan sumber daya dan kaitannya dengan aktivitas. Adapun beberapa manfaat activity based costing adalah sebagai berikut: 1. Memudahkan Pengambilan KeputusanPenghitungan biaya pengeluaran berdasarkan kegiatan produksi dapat membantu perusahaan mengambil keputusan bisnis di kemudian hari. Pasalnya, activity based costing mengharuskan pencatatan biaya pengeluaran secara lengkap. Dengan begitu, penghitungannya pun lebih detail. Data hitungan yang dapat diakses dan dipahami dengan mudah dapat memudahkan decision maker (pembuat keputusan) di perusahaan untuk mengambil sikap dan membuat pilihan untuk perusahaan. 2. Membantu Pengembangan ProdukHasil hitungan dari biaya pengeluaran dalam activity based costing bisa dijadikan tolok ukur dalam pembuatan produk. Itu artinya, alokasi biaya pengeluaran yang sudah pernah diterapkan bisa digunakan lagi untuk rekayasa ulang produksi atau pengembangan produk. 3. Mempermudah Evaluasi KeuanganActivity based costing adalah sistem penghitungan biaya pengeluaran produksi yang dilakukan secara sistematis. Setiap informasi pengeluaran disajikan dengan ringkas dan detail sehingga akan memudahkan proses evaluasi keuangan di akhir periode. Apabila ditemukan selisih atau kejanggalan dalam proses penghitungan, maka kesalahan tersebut perlu diperbaiki. Dengan begitu, kesalahan dalam hitungan tidak berakibat fatal pada penyusunan laporan keuangan nantinya. 4. Mampu Bersaing dengan Kompetitor BisnisPenentuan biaya pengeluaran dengan sistem ABC dapat meningkatkan kemampuan saing perusahaan dengan kompetitor. Pencatatan biaya pengeluaran yang didasarkan pada kegiatan usaha ini dapat membuat harga jual produk yang lebih bersaing di pasar. Dengan cara ini, konsumen pun akan lebih percaya dengan kualitas produk dan nilai brand. 5. Memberikan Gambaran Jelas tentang Aktivitas ProduksiRincian biaya pengeluaran produksi dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada decision maker di suatu perusahaan. Dengan cara ini, mereka akan mampu melihat biaya di sektor mana saja yang perlu dioptimalkan untuk mendapatkan kualitas produksi dan keuntungan penjualan lebih baik. Baca juga: Inklusi Keuangan: Arti, Tujuan, Manfaat, & Cara Meningkatkan Metode Activity Based CostingDalam menerapkan activity based costing, dibutuhkan pertimbangan terkait biaya terkait proses produksi dan keuntungan yang dapat diraup oleh perusahaan nantinya. Pada perusahaan kecil, penentuan biaya pengeluaran yang efektif dapat dilakukan dengan metode activity based costing. Caranya adalah dengan memperhatikan keputusan biaya overhead dan harga produk. Biaya OverheadUntuk mengoptimalkan biaya produksi, maka dibutuhkan pemangkasan di kebutuhan perusahaan lainnya, seperti biaya overhead. Di sini, perlu dilakukan identifikasi apakah suatu kegiatan non-produksi berdampak pada proses produksi yang optimal atau tidak. Jika keperluan biaya overhead ternyata sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan, maka perlu dilakukan cara lain untuk mengoptimalkan aktivitas produksi. Harga ProdukMengalokasikan biaya sesuai dengan kebutuhannya merupakan kunci dari metode activity based costing. Perlu diperhatikan alokasi biaya pada kegiatan tertentu untuk memperbesar margin keuntungan. Agar mendapatkan keuntungan, pertimbangkan semua biaya yang berkaitan dalam produksi untuk menentukan harga produk. Cara Menghitung Activity Based CostingMenemukan harga produk berdasarkan metode activity based costing adalah hal yang membutuhkan pertimbangan berdasarkan faktor-faktor berikut:
Berikut adalah rumus untuk menghitung activity based costing: Biaya activity based costing = total biaya utama / cost driver Contoh Activity Based CostingPerusahaan yang bergerak di bidang teknologi membutuhkan laptop baru untuk melengkapi fasilitasnya, yaitu sebanyak 300 unit. Total biaya yang dibutuhkan untuk mempersiapkan ketersediaan laptop tersebut adalah sebesar Rp300 juta. Maka dari itu cara menghitung activity based costing dalam skenario ini adalah: Activity based costing = 300.000.000 / 300 Berarti, dibutuhkan biaya pemasangan sebesar Rp1 juta untuk setiap unit laptop baru yang akan disediakan di perusahaan. https://www.ocbc.id/id/article/2023/09/18/activity-based-costing-adalah |