Apa
Itu Analisis Keputusan? Analisis keputusan mengacu pada
proses menggunakan berbagai alat dan penelitian untuk membuat keputusan. Untuk melakukan proses ini, Anda
akan melihat semua informasi yang relevan terkait dengan keputusan tersebut,
bersama dengan semua pilihan yang dapat Anda ambil. Anda kemudian akan menggunakan data
kuantitatif dan alat visual untuk menentukan opsi mana yang mewakili hasil
terbaik. Anda dapat menggunakan analisis
keputusan untuk memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan pribadi Anda dan
masalah bisnis yang kompleks di tempat kerja. Misalnya, bisnis sering menggunakan
analisis keputusan untuk menilai risiko yang terkait dengan berbagai banyak
opsi untuk membuat keputusan investasi. Bagian dari proses analisis
keputusan memerlukan pemeriksaan masalah potensial yang akan terjadi dari
setiap opsi keputusan yang diambil Anda mungkin perlu melakukan
penelitian atau analisis lain agar bisa menentukan probabilitas untuk hasil
yang berbeda.
Bagaimana Cara Kerja Analisis Keputusan?Jika Anda perlu membuat keputusan, Anda dapat menggunakan langkah-langkah berikut sebagai panduan untuk melakukan proses analisis keputusan: 1.
Identifikasi MasalahnyaPertama, Anda perlu mengidentifikasi masalah yang ingin Anda pecahkan atau
keputusan yang perlu Anda buat. Setelah Anda mengidentifikasi masalahnya, pikirkan tentang opsi atau
solusi yang tersedia untuk Anda. Misalnya, Anda menerima sejumlah besar uang dan ingin menginvestasikannya. Anda mungkin memiliki beberapa opsi instrumen investasi untuk dipilih dan melakukan analisis keputusan dapat membantu Anda memilih salah satu instrumen yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. 2.
Perhatikan Pilihan AndaSekarang setelah Anda memahami masalah Anda dan mengidentifikasi solusi
atau opsi potensialnya, Anda dapat mulai meneliti berbagai pilihan yang Anda
punya. Informasi ini menyediakan data yang dapat Anda gunakan saat mengembangkan
model keputusan dan mengukur hasil dari setiap pilihan yang tersedia Lihatlah setiap opsi dari sudut pandang yang berbeda, seperti biaya,
risiko, trade-off, manfaat, dan
probabilitas keberhasilan jika Anda memilih keputusan tersebut. Penelitian Anda akan bervariasi tergantung pada masalah yang ingin Anda
pecahkan dan dapat mencakup data kualitatif dan kuantitatif. Misalnya, jika bisnis Anda ingin membangun lokasi baru, Anda dapat melihat faktor-faktor seperti demografi area sekitar atau jumlah lalu lintas pejalan kaki di jalan tersebut. Anda juga dapat menilai berapa biaya untuk membeli atau menyewa gedung dan memeliharanya. 3. Buat FrameworkUntuk menilai setiap pilihan, Anda perlu mengembangkan framework atau kerangka kerja
untuk mengevaluasi setiap hasilnya. Salah satu cara untuk membuat kerangka kerja adalah dengan menetapkan key performance indicator (KPI).
KPI dapat mewakili pengukuran atas progress yang
akan dicapai menuju tujuan tertentu. Pengukuran ini bervariasi berdasarkan tujuan Anda dan bisa kualitatif atau
kuantitatif. Dengan menggunakan contoh investasi misalnya, Anda dapat fokus
untuk mendapatkan pengembalian investasi tertinggi. Atau bisnis yang mencari lokasi baru mungkin memiliki tujuan untuk meningkatkan jumlah pelanggan langsung atau meningkatkan penjualan per hari. 4.
Mengembangkan Model KeputusanAnda dapat menggabungkan kerangka kerja Anda dengan model keputusan untuk
mengilustrasikan dan mengevaluasi pilihan Anda. Metode atau model decision
tree berfungsi sebagai salah satu alat yang paling umum untuk
melakukan analisis keputusan. Berdasarkan laman Wikipedia, decision tree adalah diagram alur yang
menyediakan hasil potensial atas pilihan yang Anda buat. Diagram ini dapat diformat secara horizontal atau vertikal, dan Anda bisa
membacanya dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah. Anda bisa mulai dengan menggambar persegi, yang mewakili pertanyaan atau
masalah Anda. Kemudian dilanjutkan dengan membuat cabang yang mewakili pilihan
dan hasil yang Anda harapkan. Diagram pengaruh atau influence
diagrams mewakili metode pemodelan analisis keputusan lainnya. Bersumber dari laman Wikipedia,
model ini juga memiliki tampilan diagram alur yang menggunakan panah dan
bentuk. Namun, diagram ini biasanya berfokus pada bagaimana berbagai faktor
dapat memengaruhi keputusan atau tujuan Anda. Anda juga dapat menggunakan diagram pengaruh untuk menilai dan mengatasi
potensi ketidakpastian seputar tujuan Anda. Misalnya, jika tujuan Anda adalah untuk mendapat untung dari suatu produk,
Anda bisa membuat cabang pada diagram yang mewakili faktor-faktor yang
memengaruhi laba. Cabang-cabang ini termasuk biaya yang terkait dengan pembuatan dan pemasaran atau jumlah pesanan yang Anda terima. 5.
Temukan Nilai yang DiharapkanDengan menggunakan model decision
tree dalam analisis keputusan, Anda dapat mulai menghitung nilai yang
diharapkan dari pilihan yang Anda punya. Nilai ini mewakili hasil rata-rata
dari setiap keputusan. Untuk menyelesaikan langkah ini, Anda harus menetapkan nilai moneter atau
numerik untuk setiap hasil dan menentukan probabilitas masing-masing. Misalnya, saat memilih di antara dua opsi investasi, Anda dapat
menggunakan potensi jumlah pengembalian keuntungan sebagai nilai Anda. Menemukan probabilitas bisa jadi sulit, jadi cobalah untuk memasukkan
analitik prediktif. Untuk menghitung nilai yang diharapkan, Anda harus
mengalikan nilai hasil dari setiap opsi dengan probabilitasnya. Langkah ini
memberi Anda nilai parsial dari setiap hasil. Anda kemudian perlu menambahkan nilai parsial, dan hasilnya mewakili nilai yang Anda harapkan. Contoh analisis
keputusanAnda dapat menggunakan contoh berikut sebagai panduan saat melakukan
analisis keputusan: Sebuah perusahaan perangkat lunak baru-baru ini merancang dan
mengembangkan layanan baru untuk pelanggannya. Namun, perlu diputuskan
apakah akan meluncurkan layanan tersebut bulan depan atau menunggu enam bulan
kedepan. |