pa Itu Sunk Cost?
Secara bahasa, pengertian sunk cost adalah biaya dengan potensi kecil
atau bahkan tidak berpotensi sama sekali menghasilkan keuntungan di masa
depan. Sementara itu di dunia bisnis, pengertian sunk cost adalah biaya
yang terlanjur dikeluarkan perusahaan dan tidak mungkin didapatkan
lagi, baik menghasilkan keuntungan atau tidak.
Perbedaan pengertian sunk cost dari segi bahasa dan bisnis terjadi
karena tidak semua sunk cost menghasilkan 100% kerugian bagi perusahaan.
Sebagai contoh, perusahaan mengeluarkan budget iklan Rp15 miliar selama
10 tahun dengan pendapatan sebesar Rp500 miliar. Perusahaan tidak tahu
berapa persentase kontribusi iklan terhadap pendapatan, sehingga
daripada susah menghitung dan riset, perusahaan pun menggolongkan
keseluruhan Rp15 miliar sebagai sunk cost.
Meski demikian, besar kecilnya sunk cost adalah salah satu indikator
keberhasilan perusahaan dalam menerapkan efisiensi. Semakin kecil rasio
biaya pengorbanan dan keuntungan, maka semakin kecil pula biaya sunk
cost-nya.
Pengertian Sunk Cost Fallacy
Salah satu istilah paling populer dalam terminologi sunk cost adalah sunk cost fallacy,
yaitu kesalahan logika yang diambil untuk menghindari terjadinya sunk
cost. Salah logika sunk cost adalah salah satu kekeliruan paling sering
dialami seseorang atau suatu bisnis saat ingin meningkatkan efisiensi
biaya.
Contoh sunk cost fallacy paling sering terjadi di kehidupan sehari-hari
misalnya seseorang salah beli tiket nonton film. Daripada rugi, akhirnya
seseorang tersebut memutuskan tetap menonton film. Bukannya merasa
senang, di akhir film orang tersebut jadi tidak selera makan, karena
film barusan adalah film bergenre sadis.
Di dunia bisnis, contoh sunk cost fallacy misalnya perusahaan menolak
membeli mesin baru karena efisiensi biaya. Pada akhirnya, mesin-mesin
yang ada sekarang dipaksa bekerja melebihi kapasitas sehingga rusak
semuanya. Akhirnya perusahaan harus membayar lebih banyak biaya
perawatan daripada biaya beli mesin baru.
Contoh Sunk Cost di Perusahaan
Agar Anda lebih memahami apa itu sunk cost, di bawah ini terdapat beberapa contoh sunk cost di dunia bisnis, di antaranya:
-
Sunk Cost di Sektor Pemasaran
Contoh pertama sunk cost adalah yang terjadi di sektor pemasaran.
Misalnya perusahaan mengeluarkan biaya Facebook/Instagram Ads tiap bulan
dengan jumlah sama bahkan cenderung meningkat, berapapun penjualannya.
Biaya promosi tersebut termasuk ke dalam sunk cost.
-
Sunk Cost di Sektor Operasional
Contoh berikutnya sunk cost adalah penambahan mesin dan tenaga kerja
di sektor produksi/operasional. Jika analisanya kurang bagus, maka
penambahan tersebut berpotensi menjadi sunk cost yang tidak
berkontribusi apa-apa pada produktivitas perusahaan. Meskipun begitu,
perusahaan juga tidak boleh terjebak dalam sunk cost fallacy, supaya tidak mengalami kerugian lebih buruk.
-
Sunk Cost di Sektor Finansial
Pada dasarnya, besar tidaknya biaya sunk cost adalah tanggung jawab
divisi finansial perusahaan. Oleh karena itu, setiap kali menerima
pengajuan anggaran biaya dari divisi lain, orang bagian keuangan wajib
kritis dan mengukur potensi terjadinya sunk cost dan nominalnya.
-
Sunk Cost di Sektor Investasi
Contoh sunk cost di sektor investasi misalnya kerugian yang dialami
perusahaan akibat kegagalan dari suatu proyek. Sebagai contoh,
perusahaan A telah menggelontorkan Rp2 milyar guna membangun kantor
baru. Tapi, ternyata tanah tempat membangun kantor adalah tanah rawan
bencana, sehingga proyek pun terpaksa dihentikan setengah jalan.
Akhirnya, perusahaan pun kehilangan dana sebesar Rp2 miliar tadi.
-
Sunk Cost di Sektor Penelitian dan Pengembangan
Contoh sunk cost di sektor penelitian dan pengembangan misalnya
biaya promosi yang dikeluarkan guna meraup sebanyak mungkin populasi
survey. Demi mendapat pemahaman lebih baik tentang pasar, perusahaan
sering melakukan penelitian langsung ke masyarakat. Apapun hasil
penelitian dan dampaknya ke profit, biaya penelitian tetap dihitung
sebagai sunk cost.
Cara Mengurangi Dampak Sunk Cost
Dari bahasan tentang apa itu sunk cost, sunk cost fallacy, dan
contoh-contohnya, kita sudah memahami bahwa biaya sunk cost adalah
sesuatu yang sulit dihindari 100%. Meski demikian, ada beberapa upaya
dapat kita usahakan untuk mengurangi dampak sunk cost, di antaranya:
-
Miliki Sebanyak Mungkin Pilihan Rencana
Setiap rencana memiliki potensi dan sunk cost tersendiri. Akan
tetapi, rasio potensi dan sunk cost tersebut berbeda-beda, dari yang
risiko sunk cost-nya terkecil sampai terbesar. Dengan menyiapkan banyak
rencana sekaligus, Anda berkesempatan melakukan seleksi lebih
baikehingga di akhir Anda akan mendapatkan rencana terbaik dengan
potensi besar dan risiko sunk cost minimal.
-
Analisa Potensi dan Risiko dari Tiap Rencana
Cara berikutnya mengurangi dampak sunk cost adalah lakukan analisa
rinci dan mendalam dari tiap alternatif rencana yang Anda buat. Jika
berkaitan dengan bisnis, cara termudah menimbang potensi dan sunk cost
adalah dengan menggunakan analisa SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats).
-
Pastikan Seluruh Tim Terlibat Tahu Risiko dan Peluang Rencana
Jika Anda memiliki tim, sebaiknya Anda melibatkan mereka dalam
analisa potensi dan sunk cost suatu rencana. Selain menghindari
kesulitan briefing, keterlibatan tim dapat mengasah insting
mitigasi risiko mereka. Dengan demikian, bukan hanya Anda yang peka
terhadap sunk cost, tapi seluruh anggota tim.
-
Latih Kemampuan Tim Perusahaan dalam Meminimalisasi Risiko
Cara terakhir mengurangi biaya sunk cost adalah dengan melatih tim
secara berkelanjutan agar keahlian mereka meningkat, terutama dari segi
minimalisasi risiko.
Jika Anda tidak berani berinvestasi ilmu dan keahlian pada individu karyawan, maka Anda akan terjebak dalam sunk cost fallacy.
Sebab, biaya pelatihan sekali seumur hidup tidak sebanding dengan biaya
jangka panjang karena memelihara karyawan kurang kompeten.
https://www.ocbc.id/id/article/2021/07/21/sunk-cost
|